Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Gambaran Tubuh

mendefinisikan gambaran tubuh sebagai persepsi, pikiran, dan perasaan seseorang mengenai tubuhnya. Menurut Cash Pruzinsky 2002 gambaran tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif dan negatif. Cash dkk., dalam Seawell Danoff-Burg, 2005 juga menjelaskan bahwa gambaran tubuh adalah konstruk yang multidimensional yang terdiri dari persepsi, kognisi, emosi, dan perilaku yang berkaitan dengan atribut fisik. Berdasarkan pemaparan dari definisi di atas, terdapat perbedaan pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli dalam mendefinisikan gambaran tubuh. Terdapat ahli yang menitikberatkan gambaran tubuh pada derajat kepuasan pada tubuh, ada juga ahli yang menyatakan gambaran tubuh sebagai gambaran individu mengenai tubuh karena adanya pengaruh dari luar. Tokoh lainnya, menyatakan bahwa gambaran tubuh adalah persepsi, pikiran, perasaan mengenai tubuh yang dapat dinilai positif atau negatif. Melalui defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa gambaran tubuh adalah gambaran mental, pandangan, sikap dan evaluasi yang dimiliki seseorang mengenai tubuhnya meliputi ukuran tubuh, bentuk tubuh, dan berat tubuh yang mengarah kepada penampilan fisik yang dapat bersifat positif maupun negatif atau puas atau tidak puas.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Gambaran Tubuh

Beberapa ahli seperti Cash Pruzinsky 2002 menyatakan bahwa gambaran tubuh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan gambaran tubuh antara lain adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Media Massa Tiggemann dalam Cash Pruzinsky, 2002 mengatakan bahwa media yang muncul dimana-dimana memberikan gambaran ideal mengenai figur perempuan dan laki-laki yang dapat mempengaruhi gambaran tubuh seseorang. Tiggemann dalam Cash Pruzinsky, 2002 juga menyatakan telah ditemukan bahwa media massa menjadi pengaruh yang paling kuat dalam budaya sosial. Anak-anak dan remaja lebih banyak menghabiskan waktunya dengan menonton televisi. Konsumsi media yang tinggi dapat mempengaruhi konsumen. Isi tayangan media sering menggambarkan bahwa standar kecantikan perempuan adalah tubuh yang kurus dan hal ini berarti dengan level kekurusan yang dimiliki, kebanyakan perempuan percaya bahwa mereka adalah orang-orang yang sehat. Media juga memberikan gambaran ideal bagi laki-laki adalah dengan memiliki tubuh yang berotot. b. Keluarga Menurut teori social learning, orangtua merupakan model yang penting dalam proses sosialisasi sehingga mempengaruhi gambaran tubuh anak-anaknya melalui modeling, feedback dan instruksi. Fisher, Fisher dan Stark dalam Cash Pruzinsky, 2002 menyatakan bahwa gambaran tubuh melibatkan bagaimana orangtua menerima keadaan bayinya baik terhadap jenis kelamin bayinya dan bagaimana wajah bayinya kelak. Ketika bayinya lahir, orangtua menyambut bayi tersebut dengan pengharapan akan adanya bayi ideal dan membandingkannya dengan penampilan bayi sebenarnya. Kebutuhan emosional bayi adalah disayangi lingkungan yang dapat mempengaruhi harga diri seseorang. Harapan fisik bayi Universitas Sumatera Utara oleh orangtua juga sama seperti harapan anggota keluarga lain yaitu tidak cacat tubuh. Ikeda and Narworski dalam Cash Pruzinsky, 2002 menyatakan bahwa komentar yang dibuat orangtua dan anggota keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam gambaran tubuh anak-anak. Orangtua yang secara konstan melakukan diet dan berbicara tentang berat mereka dari sisi negatif akan memberikan pesan kepada anak bahwa mengkhawatrirkan berat badan adalah sesuatu yang normal. c. Hubungan Interpersonal Hubungan interpersonal membuat seseorang cenderung membandingkan diri dengan orang lain dan feedback yang diterima mempengaruhi konsep diri termasuk mempengaruhi bagaimana perasaan terhadap penampilan fisik. Hal inilah yang sering membuat seseorang merasa cemas mengenai penampilannya dan gugup ketika orang lain melakukan evaluasi terhadap dirinya. Rosen dan koleganya dalam Cash Pruzinsky, 2002 menyatakan bahwa feedback terhadap penampilan dan kompetisi teman sebaya dan keluarga dalam hubungan interpersonal dapat mempengaruhi bagaimana pandangan dan perasaan mengenai tubuh. Menurut Dunn Gokee dalam Cash Pruzinsky, 2002, menerima feedback mengenai penampilan fisik berarti seseorang mengembangkan persepsi tentang bagaimana oranglain memandang dirinya. Keadaan tersebut dapat membuat mereka melakukan perbandingan sosial yang merupakan salah satu proses pembentukan dalam penilaian diri mengenai daya tarik fisik. Pikiran dan perasaan mengenai tubuh bermula dari adanya reaksi oranglain. Dalam konteks perkembangan, gambaran tubuh berasal dari hubungan Universitas Sumatera Utara interpersonal. Perkembangan emosional dan pikiran individu juga berkontribusi pada bagaimana seseorang melihat dirinya. Maka, bagaimana seseorang berpikir dan merasa mengenai tubuhnya dapat mempengaruhi hubungan dan karakteristik psikologis Chase, 2001.

3. Pengukuran Gambaran Tubuh