perut, tubuh bagian atas dada, bahu, lengan, tampilan otot, berat, tinggi, penampilan secara keseluruhan.
d. Kecemasan menjadi gemuk
Mengukur kecemasan terhadap kegemukan, kewaspadaan akan berat badan, kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan membatasi
pola makan. e.
Pengkategorian ukuran tubuh Mengukur bagaimana individu mempersepsi dan menilai berat badannya, dari
sangat kurus sampai sangat gemuk.
B. Depresi
Depresi dapat dialami oleh setiap orang yang dapat dilihat melalui emosi, fungsi tubuh, perilaku, dan pikiran dalam Nolen-Hoeksema, 2001. Oleh sebab
itu, untuk lebih jelasnya berikut terdapat beberapa definisi depresi yang dikemukakan oleh beberapa orang ahli.
1. Definisi Depresi
APA Association Psychologist American dalam Aditomo Retnowati, 2004 mendefinisikan depresi sebagai gangguan yang terutama ditandai oleh
kondisi emosi sedih dan muram serta terkait dengan gejala-gejala kognitif, fisik, dan interpersonal. Davison, dkk, 2005, menyatakan bahwa depresi merupakan
kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah, kehilangan minat serta kesenangan dalam
aktivitas yang biasa dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
Pengertian lainnya mengenai depresi dikemukakan oleh Rubenstein, Shaver, Peplau Brehm, 2002 yang mengatakan bahwa depresi merupakan
perasaan emosional yang tertekan secara terus-menerus yang ditandai dengan perasaan bersalah, menarik diri dari orang lain. Chaplin 2002 mendefinisikan
depresi pada dua keadaan, yaitu pada orang normal dan pada kasus patologis. Pada orang normal, depresi merupakan keadaan kemurungan kesedihan,
kepatahan semangat yang ditandai dengan perasaan tidak pas, menurunnya kegiatan, dan pesimisme menghadapi masa yang akan datang. Pada kasus
patologis, depresi merupakan ketidakmauan ekstrim untuk mereaksi terhadap perangsang, disertai menurunnya nilai diri, delusi ketidakpasan, tidak mampu dan
putus asa. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa depresi
adalah gangguan emosional yang ditandai dengan perasaan tertekan, perasaan bersalah, kesedihan, kehilangan minat, dan menarik diri dari orang lain yang dapat
berpengaruh pada hubungan interpersonal.
2. Pengukuran Depresi
Pengukuran depresi dilakukan dengan mengadaptasi The Center for Epidemiological Studies-Depression Scale CES-D yang dikembangkan oleh
Radloff melalui National Institute of Mental Health. Skala ini terdiri dari 20 aitem yang disusun berdasar empat faktor, yaitu :
- Depressed affectnegative affect blues, depressed, lonely, cry sad.
- Somatic symptoms bothered, appetite, effort, sleep, get going.
- Positive affect good, hopeful, happy, enjoy.
Universitas Sumatera Utara
- Interpersonal relations unfriendly, dislike.
Faktor-faktor di atas diperoleh melalui analisis faktor Radloff,1977. Aitem-aitem CES-D dipilih dari sekelompok aitem dari skala depresi sebelumnya.
Komponen utama gejala depresi ditemukan dari literatur klinis dan penelitian analisis faktor. Komponen-komponen ini termasuk depressed mood, perasaan
bersalah dan tidak berharga feelings of guilt and worthlessness, perasaan tidak tertolong dan tidak memiliki harapan feelings of helplessness and hopelessness,
retardasi psikomotor psychomotor retardation, kehilangan nafsu makan loss of appetite, dan gangguan tidur sleep disturbance.
3. Gejala Depresi