pemberi pinjaman lainnya, terutama bila nilai objek jaminan melebihi besarnya utang yang dijamin.
Pihak pemberi pinjaman yang mempunyai hak berdasarkan ketentuan lembaga jaminan dilarang serta-merta menjadi pemilik objek
jaminan utang bila pihak peminjam ingkar janji. Ketentuan-ketentuan seperti tersebut di atas tentunya akan dapat mencegah tidakan
sewenang-wenang pihak pemberi pinjaman yang akan merugikan pihak peminjam.
C. Jenis-Jenis Jaminan
Oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, pada dasarnya jenis-jenis jaminan kredit adalah sebagai berikut :
1. Jaminan Perorangan
Jaminan perorangan adalah jaminan berupa pernyataan kesanggupan yang diberikan oleh seseorang pihak ketiga, guna menjamin pemenuhan
kewajiban-kewajiban debitur kepada pihak kreditur, apabila debitur yang bersangkutan wanprestasi.
48
Jaminan kebendaan adalah jaminan berupa harta kekayaan, baik benda maupun hak kebendaan, yang diberikan dengan cara pemisahan bagian
Jaminan semacam ini pada dasarnya adalah penanggungan utang yang diatur dalam KUH Perdata Pasal 1820 sampai dengan Pasal 1850
termasuk Pasal 1316.
2. Jaminan Kebendaan
48
Ibid., hlm. 164.
Universitas Sumatera Utara
dari harta kekayaan baik dari sidebitur maupun dari pihak ketiga, guna menjamin pemenuhan kewajiban-kewajiban debitur kepada pihak kreditur,
apabila debitur yang bersangkutan wanprestasi.
49
a. Jaminan dengan benda berwujud material
Menurut sifatnya, jaminan kebendaan ini terbagi 2, yaitu :
Dapat berupa benda atau barang bergerak dan barang tidak bergerak. Sedangkan benda tak berwujud yang lazim diterima oleh bank sebagai
jaminan kredit adalah berupa hak tagih. Barang bergerak yang lazim diterima sebagai jaminan kredit oleh bank,
antara lain dapat berupa : 1.
Kendaraan Bermotor. Yang dimaksud dengan kendaraan bermotor disini adalah mobil
dengan berbagai jenis, tipe dan merek serta sepeda motor dan skuter. Hal ini sesuai dengan definisi yang diberikan oleh Undang-Undang No. 14
Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya, yaitu pada Pasal 1 ayat 7 disebutkan bahwa “kendaraan bermotor adalah setiap
kendaraan yang digerakkan, oleh peralatan teknik yang berada di atas atau pada kendaraan itu”.
Untuk kepentingan pengikatan jaminan, maka yang harus diminta oleh bank adalah buku Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor BPKB.
2. Stok Barang.
49
Ibid., hlm. 167.
Universitas Sumatera Utara
Yang dimaksud dengan stok barang disini adalah barang dagangan, baik yang sudah ada maupun yang akan ada yang dapat dinilai baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. 3.
Deposito. Apabila deposito akan dijadikan jaminan kredit, maka yang harus
diminta dan disimpan oleh bank adalah bilyet deposito tersebut, baik untuk deposito berjangka maupun untuk sertifikat deposito.
Kemudian atas deposito ini, harus diperiksa keaslian, legalitasnya serta kebenaran daripada isi bilyet tersebut. Ada beberapa cara untuk
mengetahui dan mengamankan suatu deposito yang akan dijadikan jaminan, antara lain adalah :
50
a. Apabila bank penerbit deposito tersebut berbeda dengan bank pemberi
kredit, maka : 1.
Pemilik deposito memberikan surat kuasa kepada bank pemberi kredit untuk memblokirkan atau mencairkan deposito pada
bank penerbit deposito tersebut. 2.
Atas dasar surat kuasa tersebut bank pemberi kredit memebuat surat permintaan pemblokiran atas deposito yang bersangkutan,
dimana sebagai tanda sepengetahuan dan pesetujuannya, maka bank penerbit deposito tersebut membubuhkan tanda tangannya
pada surat permintaan pemblokiran deposito tadi.
50
Ibid., hlm. 180.
Universitas Sumatera Utara
b. Apabila bank penerbit deposito tersebut dan bank pemberi kredit
adalah bank yang sama, maka : 1.
Pemilik deposito memberikan surat kuasa kepada bank pemberi kredit untuk memblokirkan atau mencairkan deposito yang
dijaminkan tersebut. 2.
Atas dasar surat kuasa tersebut bank yang bersangkutan melakukan pengecekan keaslian dan kebenaran serta
pemblokiran atas deposito tersebut. Sedangkan barang tidak bergerak yang lazim diterima sebagai jaminan
kredit oleh bank, dapat berupa ; 1.
Tanah dan Bangunan. Sehubungan dengan kenyataan yang ada saat ini bahwa tanah-tanah
dan benda-benda khususnya bangunan yang ada di atasnya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, maka apabila bank bank akan
menerima tanah sebagai jaminan kredit, maka benda-benda yang berada di atas tanah tersebut harus diminta pula sebagai jaminan atas kredit tersebut.
2. Kapal Untuk kepentingan pembebanan hak tanggungan atau perikatan
jaminan kapal, maka secara umum dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : a.
Kapal yang berukuran kurang dari 20 meter kubik. b.
Kapal yang berukuran 20 meter kubik atau lebih.
D. Fungsi Jaminan Dalam Pemberian Kredit