Pegawai Negeri Sipil .1 Pengertian Pegawai Negeri Sipil
15 d.
Kurikulum Kurikulum yang diajarkan tidak sesuai atau menyimpang serta tidak
sistematis untuk mendukung sasaran yang diinginkan oleh pekerjaan atau jabatan peserta.
e. Dana Pengembangan
Dana yang tersedia untuk pengembangan sangat terbatas sehingga sering dilakukan secara paksa, bahkan pelatih maupun sarananya
kurang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.
1.5.2 Pegawai Negeri Sipil 1.5.2.1 Pengertian Pegawai Negeri Sipil
Pengertian Pegawai Negeri Sipil dalam ketentuan Pasal 1 ayat 1 Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999, tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor
8 Tahun 1974, Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian disebutkan bahwa Pegawai Negeri Sipil adalah Setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi
syarat yang telah ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas negara lainnya. Kemudian pejabat yang berwenang adalah pejabat yang
mempunyai kewenangan mengangkat, memindahkan dan memberhentikan pegawai negeri berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam penjelasan Pasal 2 ayat 2 dan ayat 3 butir a dan b Undang- Undang tersebut juga menjelaskan bahwa pegawai negeri terdiri dari Pegawai
Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Sipil Daerah. Pegawai Negeri Sipil Pusat adalah Pegawai Negeri Sipil yang gajinya dibebankan pada anggaran pendapatan
16 dan belanja negara dan bekerja pada departemen lembaga pemerintah non
departemen, kesekretariatan lembaga tertinggitinggi negara, instansi vertikal di daerah propinsikota, kepaniteraan pengadilan atau dipekerjakan untuk
menyelenggarakan tugas negara lainya. Sedangkan Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah PropinsiKabupatenKota yang gajinya
dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah dan bekerja pada Pemerintah Daerah atau dipekerjakan diluar instansi induknya.
1.5.2.2Tahapan Menjadi Pegawai Negeri Sipil
Tahapan untuk menjadi seorang pegawai negeri sipil penting untuk pegawai negeri sipil yang belum menjadi pegawai negeri sipil. Menurut Thoha 2005:40,
dimana Pelatihan Pra Jabatan yang bersifat umum dibagi dalam 3 tingkat yaitu:
1. Latihan Pra Jabatan Tingkat I, yang diikuti oleh Calon Pegawai Negeri
Sipil Pegawai Negeri Sipil golongan I 2.
Latihan Pra Jabatan Tingkat II, yang diikuti oleh Calon Pegawai Negeri Sipil Pegawai Negeri Sipil golongan II
3. Latihan Pra Jabatan Tingkat III, yang diikuti oleh Calon Pegawai
Negeri Sipil Pegawai Negeri Sipil golongan III dan golongan IV
Pemimpin suatu instansi pemerintah, juga perlu meningkatkan mutu, tingkah laku dan wawasan melalui diklat khusus. Diklat dan jabatan tersebut yaitu
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dilaksanakan sesuai dengan PP Nomor 101 tahun 2000 yang mana, tidak menjadi kewajiban pejabat sebelum diangkat
17 sebagai pejabat structural melainkan merupakan persyaratan kompetensi
kepemimpinan dari aparatur pemerintahan yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural, yang terdiri dari:
a. Diklatpim Tingkat IV, diklat bagi mereka yang menduduki jabatan
struktural Eselon IV b.
Diklatpim Tingkat III, diklat bagi mereka yang menduduki jabatan struktural Eselon III
c. Diklatpim Tingkat II, diklat bagi mereka yang menduduki jabatan
struktural Eselon II d.
Diklatpim Tingkat I, diklat Bagi mereka yang menduduki jabatan struktural Eselon I
1.5.3 Profesionalisme Kerja Pegawai 1.5.3.1 Pengertian Profesionalisme