Metode analisis Deskriptif Metode Analisis Regresi Berganda Pengujian Hipotesis

b. Multikolineritas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas, jika terdapat kkorelasi anatara variable bebas maka dapat dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variable bebas. Uji multikolinieritas menggunakan criteria Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan: a. Bila VIF5 terdapat masalah multikolinieritas yang serius b. Bila VIF5 tidak terdapat masalah multikolinieritas yang serius c. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara grup tersebut. Jika sebuah varianas sama, maka dikatakan homoskedastisitas. Apabila varians berbeda, maka dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk mengujinya terbagi dua yaitu, dengan alat analisis grafik dan analisis residual yang berupa statistic Situmorang, 2008:104

3.10.2. Metode analisis Deskriptif

Metode Analisis Deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai persepsi konsumen tentang strategi promosi yang mempengaruhi minat konsumen untuk menggunakan jasa asuransi PT. ASPAN

3.10.3. Metode Analisis Regresi Berganda

Metode Analisis Regresi Berganda adalah metode analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, dan penjualan pribadi, terhadap variabel terikat yaitu minat konsumen. Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi 16.00 for windows. Persamaan Regresi Linier Berganda yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Y = minat konsumen a = konstanta b 1 - b 3 = koefisien regresi berganda X 1 = variabel periklanan X 2 = variabel promosi penjualan X 3 = variabel penjualan pribadi e = standard error

3.10.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Uji F hitung Uji Serentak Uji F hitung dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah terdapat pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah: H : b i = 0 artinya tidak terdapat pengaruh secara bersama-sama dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H a : b i ≠ 0 artinya terdapat pengaruh secara bersama-sama dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel . Kriteria pengambilan keputusan yaitu: H diterima bila F hitung F tabel , pada α = 5 H a diterima bila F hitung F tabel , pada α = 5 b. Uji Parsial Uji t Uji t hitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t hitung ini adalah: H : b i = 0 variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. H a : b i ≠ 0 variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel . Kriteria pengambilan keputusan, yaitu: H diterima jika t hitung t tabel , pada α2=0,025 H a diterima jika t hitung t tabel , pada α2= 0,025 c. Koefisien Determinan R 2 Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel, maka harus dicari koefisien determinasi. Koefisien determinasi menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan R 2 berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R 2 ≤ 1 . Bila R 2 mendekati nol, maka pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat adalah kecil, dan bila R 2 mendekati satu, maka pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat adalah besar. Hasil pengujian koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan bantuan program software SPSS versi 16.00 for Windows. BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan