Logam Timbal Pb pada Lipstik

2.4. Logam Timbal Pb pada Lipstik

Logam berat yang terkandung dalam kosmetik umumnya merupakan zat pengotor impuritis pada bahan dasar pembuatan kosmetik. Pada umumnya, logam berat dapat dijumpai di alam seperti terkandung di dalam tanah, air, dan batuan. Bahan-bahan alam tersebut digunakan sebagai bahan dasar atau pigmen dalam industri kosmetik BPOM RI, 2014. Menurut Junger dan Greeven 2009, logam berat seperti timbal Pb dalam kosmetik adalah sebagai penstabil dan pelembut tekstur. Menurut Utomo dalam Sihite 2015, beberapa lipstik ditemukan mengandung timbal. Timbal digunakan untuk membuat lipstik di bibir tahan dari pengoksidasian udara oxidation dan tahan air waterproof. Menurut Sutresna 2007, logam timbal merupakan logam yang kurang reaktif. Deret Volta yang diurutkan dari kiri ke kanan menunjukkan unsur Pb berada pada urutan ke-13 dari 19 unsur. Semakin ke kanan, logam semakin kurang reaktif atau semakin sulit mengalami oksidasi. Menurut Palar 2008,timbal juga memiliki sifat sulit larut dalam air dingin dan air panas. Pada kosmetik, timbal sering ditemukan pada lipstik, eye shadow, dan eye liner. Kandungan timbal dalam kosmetik dapat diakibatkan oleh kontaminasi dari bahan baku yang digunakan atau penggunaan pigmen yang mengandung timbal BPOM RI, 2014. Menurut Rowe, et al., dalam Yatimah 2014, beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab pencemaran timbal pada lipstik adalah bahan dasar yang digunakan secara alami mengandung timbal seperti pada beewax yang mengandung Pb ≤ 10 ppm. Pewarna yang digunakan mengandung timbal seperti iron oxide yang mengandung timbal 10 ppm. Menurut Nourmoradi et al., Universitas Sumatera Utara 2009, lipstik dapat terkontaminasi dengan timbal dapat disebabkan karena bahan dasar yang digunakan secara alami mengandung logam berat atau tercemar selama produksi. Menurut Hepp et al., dalam Yatimah 2014, mengatakan bahwa kontaminasi timbal pada lipstik mungkin berasal dari solder timbal atau pada peralatan yang digunakan untuk produksi lipstik yang menggunakan cat yang mengandung timbal. Menurut Wasitaadmadja 1997, kosmetika mudah teroksidasi oleh udara sehingga terjadi pemecahan bahan yang terkandung di dalamnya yang akan mengubah warna dan bentuk kosmetika. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kandungan logam berat timbal pada lipstik. Pemilihan warna lipstik berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh Ziarati, et al., 2012, bahwa kadar timbal tertinggi terdapat pada lipstik warna merah muda ± 40 µgg. Menurut Yatimah 2014, salah satunya adalah uji kadar logam berat timbal pada 16 sampel lipstik yang teregistrasi dan tidak teregistrasi di daerah Ciputat. Hasil analisa kadar cemaran logam berat timbal pada lipstik dengan warna merah muda terang shocking pink yaitu sampel lipstik kode R3 lipstik teregistrasi BPOM RI dengan kadar 4,19138 ± 0,00089 µgg dan yang 1 sampel lipstik yang melebihi batas yang ditetapkan oleh BPOM RI 20 µgg dengan kadar logam timbal tertinggi terdapat pada sampel kode TR3 lipstik tidak teregistrasi BPOM RI yaitu dengan kadar 55,32685 ± 7,11639 µgg. Hasil penelitian Sihite 2015, bahwa ditemukan kandungan timbal pada lipstik import dan dalam negeri yang dijual di pasar Petisah Kota Medan. Berdasarkan hasil pemeriksaan pada 8 sampel lipstik yang dilakukan di laboratorium bahwa ditemukan seluruh sampel lipstik yang beredar di pasar Universitas Sumatera Utara Petisah Kota Medan mengandung timbal pada kisaran 0,121-2,010 mgkg yang berarti lipstik tersebut masih berada dibawah batas maksimum yang diperbolehkan oleh BPOM RI yaitu ≤ 20 mgkg atau 20 mgL. Berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.03.1.23.07.11.6662 Tahun 2011 tentang Persyaratan Cemaran Mikroba dan Logam Berat dalam Kosmetika, diubah sebagai berikut : Tabel 2.2.Persyaratan cemaran mikroba dan logam berat dalam kosmetika Jenis Cemaran Persyaratan Merkuri Hg Tidak lebih dari 1 mgkg atau 1 mgl 1 ppm Timbal Pb Tidak lebih dari 20 mgkg atau 20 mgl 20 ppm Arsen As Tidak lebih dari 5 mgkg atau 5 mgl 5 ppm Kadmium Cd Tidak lebih dari 5 mgkg atau 5 mgl 5 ppm Sumber : Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.03.1.23.07.11.6662 Tahun 2011 2.5. Kosmetika 2.5.1. Defenisi Kosmetika

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Timbal (Pb) pada Sediaan Lipstik yang beredar di Pasar Ramai Medan secara Spektrofotometri Serapan Atom

11 184 93

Analisis Kandungan Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Formaldehid Pada Beberapa Ikan Segar Di KUB(Kelompok Usaha Bersama) Belawan, Kecamatan Medan Belawan Tahun 2015

5 131 146

Analisis Kandungan Timbal pada Lipstik Impor dan Dalam Negeri Serta Tingkat Pengetahuan Konsumen dan Pedagang Terhadap Lipstik di Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2015

13 79 117

Analisa Kadar Timbal (Pb) Pada Beberapa Jenis Ikan Asin Yang Dijual Di Pusat Pasar Kota Medan Tahun 2004

1 37 72

Analisis Logam Cr Pada Eye Shadow Yang Teregistrasi Dan Tanpa Registrasi Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

14 98 59

I. KARAKTERISTIK RESPONDEN - Analisis Kandungan Timbal pada Lipstik Impor dan Dalam Negeri Serta Tingkat Pengetahuan Konsumen dan Pedagang Terhadap Lipstik di Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2015

0 1 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Toksik dalam Produk Konsumen - Analisis Kandungan Timbal pada Lipstik Impor dan Dalam Negeri Serta Tingkat Pengetahuan Konsumen dan Pedagang Terhadap Lipstik di Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2015

0 0 32

ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL PADA LIPSTIK IMPOR DAN DALAM NEGERI SERTA TINGKAT PENGETAHUAN KONSUMEN DAN PEDAGANG TERHADAP LIPSTIK YANG BEREDAR DI PASAR PETISAH KOTA MEDAN TAHUN 2015

0 0 15

DETEKSI KANDUNGAN TIMBAL PADA LIPSTIK YANG DIJUAL DI PASAR LEGI JOMBANG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM(SSA) KARYA TULIS ILMIAH

0 1 71

HALAMAN JUDUL - ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA BEBERAPA LIPSTIK YANG BEREDAR DI PASAR KOTA SURAKARTA - UNS Institutional Repository

0 0 19