48
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif, yaitu menganalisa kandungan logam timbal pada lipstik lokal yang teregistrasi dan tidak teregistrasi
Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM serta tingkat pengetahuan dan sikap konsumen terhadap lipstik yang dijual di beberapa pasar di Kota Medan tahun
2015.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di beberapa pasar di Kota Medan, diantaranya yaitu pasar Petisah, pasar Sambas, dan Pusat Pasar. Adapun alasan peneliti dalam
pemilihan lokasi tersebut sebagai tempat penelitian adalah : 1.
Pasar-pasar tersebut merupakan pasar tradisional yang mudah dijangkau masyarakat.
2. Terdapat grosir-grosir yang menyediakan berbagai produk kecantikan.
3. Terdapat berbagai merek lipstik lokal yang dijual di pasar-pasar tersebut.
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2015 – Januari 2016.
Dimulai dari pelaksanaan, persiapan proposal penelitian, persiapan seminar proposal, pengumpulan data serta melakukan analisa data, penyusunan hasil
penelitian, seminar hasil penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Objek Penelitian
Untuk pengambilan sampel uji menggunakan metode puposive sampling. Objek pada penelitian ini adalah 3 lipstik lokal teregistrasi dari pasar Petisah, 3
lipstik lokal teregistrasi dari pasar Sambas, 3 lipstik lokal teregistrasi dari Pusat Pasar, 2 lipstik lokal tidak teregistrasi dari pasar Sambas, 2 lipstik lokal tidak
teregistrasi dari Pusat Pasar. Dimana jenis lipstik lokal yang banyak dijual adalah stik, sehingga penelitian ini mennggunakan sampel lipstik jenis stik.
3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli lipstik di pasar Petisah, pasar Sambas, dan Pusat Pasar di Kota Medan.
3.4.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki. Pengambilan sampel konsumen sebagai
responden dengan metode Accidental Sampling yaitu konsumen yang membeli lipstik di pasar Petisah, pasar Sambas, dan Pusat Pasar dan pada saat penelitian
konsumen tersebut berada di lokasi penelitian. Metode Accidental Sampling digunakam karena tidak semua konsumen yang membeli lipstik di tempat saat
penelitian.
3.5. Metode Pengumpulan Data 3.5.1. Data Primer
1. Data hasil pemeriksaan kandungan timbal pada lipstik lokal yang
teregistrasi dan tidak teregistrasi BPOM yang dijual di beberapa pasar di
Universitas Sumatera Utara
Kota Medan dilakukan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan.
2. Pengambilan data tingkat pengetahuan dan sikap konsumen tentang lipstik
dilakukan dengan menggunakan kuisioner.
3.5.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari database registrasi produk Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia BPOM dengan melihat mengecek
daftar merek-merek lipstik lokal yang teregistrasi dan tidak teregistrasi pada website BPOM RI dan data sekunder juga diperoleh dari literatur-literatur
perpustakaan berkaitan dengan penelitian.
3.6. Defenisi Operasional
1. Kandungan timbal pada lipstik lokal adalah kadar timbal sebagai hasil
pengukuran dari lipstik lokal yang dijual di beberapa pasar di Kota Medan dengan menggunakan metode Spektofotometri Serapan Atom SSA.
2. Tingkat pengetahuan konsumen terhadap lipstik adalah tingkat pengetahuan
konsumen yang diukur dengan menggunakan kuisioner yang berisi pertanyaan tentang lipstik yang teregistrasi atau tanpa registrasi BPOM RI
dan timbal sehingga menunjukkan hasil pengetahuan yang baik, sedang atau buruk.
3. Sikap konsumen terhadap lipstik adalah reaksi atau respon dari konsumen
tentang lipstik yang mengandung timbal dan lipstik yang sudah teregistrasi dan yang tidak teregistrasi oleh BPOM RI.
4. Teregistrasi BPOM adalah lipstik lokal yang sudah terdaftar di Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia BPOM RI dan sudah
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan izin edar dari Kepala BPOM RI, sehingga lipstik bisa diedarkan.
5. Tidak Teregistrasi BPOM adalah
lipstik lokal yang tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia BPOM RI dan tidak
mendapatkan izin edar dari Kepala BPOM RI, sehingga lipstik tidak dapat atau tidak boleh diedarkan.
6. Ada adalah apabila ditemukan timbal Pb pada lipstik lokal yang teregistrasi
dan tidak teregistrasi BPOM. 7.
Tidak ada adalah apabila tidak ditemukan timbal Pb pada lipstik lokal yang teregistrasi dan tidak teregistrasi BPOM.
8. Memenuhi syarat adalah apabila kandungan timbal belum melebihi batas
maksimum yang diperbolehkan yaitu 20 mgkg atau 20 mgL 20 bpj berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2014. 9.
Tidak memenuhi syarat adalah apabila kandungan timbal telah melebihi batas maksimum yang diperbolehkan yaitu 20 mgkg atau 20 mgL 20 bpj
berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014.
3.7. Aspek Pengukuran 3.7.1. Pemeriksaan Timbal