Menurut Sihite 2015, beberapa upaya pengendalian yang dapat dilakukan setelah terjadi paparan timbal pada lipstik di dalam tubuh :
1. Menghentikan penambahan paparan timbal yang memasuki tubuh penderita
Ardyanto, 2005. 2.
Konsumsi suplemen kalsium Menurut Hasan dalam Sihite 2015, pemberian kalsium dengan dosis 3 kali
500 mg sehari selama 12 minggu dapat menurunkan kadar timbal dalam darah dari 10,35±3,36 µ gdL secara bermakna menjadi 3,2±1,58 µ gdL. Absorbsi
timbal dari saluran pencernaan dapat diganggu oleh kehadiran ion kalsium karena ion kalsium dan timbal saling berkompetisi. Kalsium mengganggu
ikatan timbal dengan hemoglobin darah dengan adanya kompetisi antara ion Ca dan Pb sewaktu berikatan dengan hemoglobin darah. Ikatan timbal dalam
tulang sama prosesnya seperti ikatan kalsium dalam tulang. 3.
Konsumsi buah Apel. Pektin serat larut dalam apel dapat mengikat logam berat, seperti timbal
dan merkuri, dan mengeluarkannya dari tubuh. Mekanismenya melalui pencegahan konstipasi sulit buang air besar sehingga substansi toksik dapat
segera dikeluarkan melalui feses. 4.
Melakukan pengobatan dengan ethylendiaminetetraacetic EDTA intravenous. Ethylendiaminetetraacetic akan mengikat kation Pb dalam tulang dan
jaringan lunak yang kemudian akan dikeluarkan melalui urin Ardyanto, 2005.
2.9. Spektrofotometri Serapan Atom SSA
Menurut Boybul dan Haryati dalam Yatimah 2014, spektofotometri serapan atom SSA adalah suatu metode analisis untuk menentukan konsentrasi suatu
Universitas Sumatera Utara
unsur dalam suatu cuplikam yang didasarkan pada proses penyerapan radiasi oleh atom-atom yang berada pada tingkat energi dasar ground state. Proses
penyerapan energi terjadi pada panjang gelombang yang spesifik dan karakteristik untuk tiap unsur. Proses penyerapan tersebut menyebabkan atom penyerap
tereksitasi, dimana elektron dari kulit atom meloncat ke tingkat energi yang lebih tinggi. Banyaknya intensitas radiasi yang diserap sebanding dengan jumlah atom
yang berada pada tingkat energi dasar yang menyerap energi radiasi tersebut. Spektroskopi serapan atom digunakan untuk analisis kuantitatif unsur-unsur
logam dalam jumlah sekelumit trace dan sangat kelumit ultratrace. Cara analisis memberikan kadar total unsur logam dalam suatu sampel dan tidak
tergantung pada bentuk molekul dari logam dalam sampel tersebut. Dalam garis besarnya prinsip spektroskopi serapan atom sama saja dengan spektrofotometri
sinar tampak dan ultraviolet Gandjar dan Rohman, 2007.
2.10. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya mata, hidung, telinga, dan
sebagainya. Pengetahuan terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang dapat memahami sesuatu gejala dan memecahkan
masalah yang dihadapinya. Pengetahuan juga dapat diperoleh dari pengalaman orang lain yang disampaikan kepadanya, dari buku, teman, orang tua, guru, radio,
televisi, poster, majalah dan surat kabar Notoatmodjo, 2007. Menurut Notoadmodjo 2007, tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu : 1.
Usia merupakan lamanya hidup dalam hitungan waktu tahun.
Universitas Sumatera Utara
2. Pendidikan merupakan proses belajar yang pernah ditempuh secara formal di
dalam suatu lembaga. 3.
Sumber informasi merupakan segala sesuatu yang menjadi perantara penyampaian informasi, merangsang pikiran dan kemampuan.
Menurut Notoadmodjo 2010, pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yaitu :
1. Tahu, yaitu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk di dalam pengetahuan ini adalah mengingat kembali recall terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari tau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu” merupakan tingkat
pengetahuan yang rendah. Untuk mengukur bahwa seseorang tahu dapat diukur dari
kemampuan orang
tersebut menyebutkannya,
menguraikan mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya..
2. Memahami, diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menguraikan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang telah paham terhadap suatu objek atau materi
harus dapat menejlaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi, diartikan sebagai kemampuan untuk mempergunakan materi yang
telah dipelajari pada kondisi real sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai penggunakkan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dalam konteks
atau situasi lain.
Universitas Sumatera Utara
4. Analisis, yaitu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke
dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis, yaitu menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagianbagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formalisasi dari
formulasi-formulasi yang telah ada. 6.
Evaluasi, yaitu kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penialain terhadap suatu materi atau objek. Penialain ini berdasarkan suatu kriteria yang
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteri-kriteria yang telah ada. Untuk mengukur tingkat pengetahuan ini dapat dilakukan dengan wawancara
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau
diukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan tersebut di atas. Tingkat pengetahuan konsumen merupakan hal yang penting untuk diketahui.
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu Notoadmodjo, 2007. Menurut Sihite
2015, tingkat pengetahuan konsumen akan membentuk tindakan konsumen dalam memilih produk lipstik yang akan dipakai.
2.11. Sikap