Sumber Data Profil Tempat Penelitian

commit to user Dalam penelitian tindakan diawali dengan perencanaan tindakan planning, penerapan tindakan action, pengamatan observasi dan refleksi refleeting, dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai kriteria keberhasilan sebagaimana gambar berikut :

A. Sumber Data

Sumber data berasal dari informasi siswa kelas III SDN Kedunggubah Purworejo dan guru Matematika kelas III SDN Kedunggubah. Data yang diperoleh dengan menggunakan lembar observasi. Proses yang diamati mencakup aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran. Data kemampuan membandingkan dua bilangan pecahan diperoleh melalui lembar pengamatan siswa. Refleksi Tindakan observasi Refleksi Tindakan observasi Refleksi Tindakan observasi Perbaikan Rencana Dan seterusnya Perbaikan Rencana commit to user

B. Tehnik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penilaian kualitatif dan jenis data yang dimanfaatkan, tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Angket

Menurit Arikunto 2005:28 kuesioner atau angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur responden. Pendapat lain diungkapkan oleh Sudjana 2009:78 yang menyatakan angket adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden tinggal mengisi atau menandai dengan mudah dan cepat. Dari dua pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa angket adalah serangkaian atau pernyataan mengenai sesuatu hal secara tertulis yang diajukan dan harus dijawab oleh responden untuk mendapatkan data. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengetahui tingkatan minat belajar siswa. Dalam penelitian ini metode angket yang digunakan dengan model skala Likert berupa soal pilihan ganda. Adapun pertimbangannya metode kuesioner merupakan suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah yang akan diteliti, dengan demikian subyek penelitian merasa tidak terpengaruh oleh peneliti. Sehingga subyek penelitian dapat memberikan jawaban jujur sesuai dengan kondisi yang ada. commit to user

2. Observasi

Arikunto 2005 : 30 mengungkapkan bahwa observasi adalah suatu tehnik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Dalam penelitian ini observasi yang akan digunakan adalah observasi sistematik yaitu observasi dimana faktor-faktor yang diamti sudah didaftar secara sistematis dan sudah diatur menurut kategorinya. Observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran Matematika dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Observasi ini juga dilakukan untuk melihat pelaksanaan apakah semua rencana yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik tidak ada penyimpangan-penyimpangan yang dapat memberikan hasil yang kurang maksimal dalam perbaikan kemampuan membandingkan dua pecahan matematika dengan pendekatan matematika realistik pada siswa kelas III SDN Kedunggubah Purworejo. Untuk mempermudah dalam observasi maka peneliti memakai skala. Sudjana 2009 : 86 mengklasifikasikan skala observasi menjadi tiga yaitu skala tinggi, sedang, dan kurang. Aspek-aspek yang diamati dalam observasi diklasifikasikan dalam bentuk skala tinggi, sedang, dan kurang. Observasi dipusatkan pada proses dan hasil tindakan pembelajaran beserta peristiwa-peristiwa yang melingkupinya, peneliti menggunakan lembar observasi pada waktu proses pembelajaran berlangsung yaitu dengan membubuhkan tanda checklist P. Adapun langkah-langkah observasi meliputi : commit to user a. Perencanaan yaitu peneliti memeriksa urutan kegiatan observasi dan penyamaan persepsi antara pengamat dan yang diamati mengenai fokus, kriteria, atau kerangka pikir di samping tehnik observasi yang akan dilakukan. b. Pelaksanaan observasi kelas yaitu mengamati proses pembelajaran dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. c. Pembahasan balikan Gambar 3. Siklus Observasi 3. Penarikan Kesimpulan Data-data dari hasil penelitian setelah direduksi disajikan langkah terakhir adalah penarikan kesimpulanverifikasi. Hasil dari data-data yang telah didapatkan dari laporan penelitian selanjutnya digabungkan dan disimpulkan serta diuji kebenarannya. Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh sehingga kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi data yaitu pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil dari laporan penelitian. Kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangankesimpulan dapat ditinjau sebagai makna-makna yang muncul dari data yang harus diuji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya yaitu yang merupakan validitasnya Milles dan Hubberman, 1992 : 19. Dalam tahapan ini apabila ditemukan data yang akurat, maka peneliti tidak segan-segan untuk melakukan penyimpulan ulang. Peneliti dalam hal ini bersifat terbuka. Feadback Planning Classroom commit to user

H. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan keefektifan penelitian. Yang menjadikan indikator kinerja dalam penelitian ini adalah apabila 75 dari jumlah siswa dalam mengerjakan soal tes mendapat nilai ³ 55.

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus yang masing- masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang dalam satu siklus ada dua kali tatap muka yang masing-masing 2 x 35 menit, sesuai skenario pembelajaran dan RPP pada siswa. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa kelas III SD N Kedunggubah diadakan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan temuan di kelas, maka peniliti berusaha meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III dengan penanaman konsep melalui pendekatan realistik dan menghubungkan dengan konsep lain yang telah dikuasai siswa. Adapun prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini secara rinci diuraikan sebagai berikut : commit to user

1. Siklus Pertama Siklus I

a. Tahap Persiapan Tindakan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

1 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP mata pelajaran Matematika dengan KD menjelaskan arti membandingkan yang ditulis dalam model realistik. 2 Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan. 3 Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran. 4 Menyiapkan lembar penilaian. 5 Membuat lembar observasi.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP mata pelajaran matematika dengan KD memecahkan masalah perhitungan termasuk yang berhubungan dengan pecahan yang ditulis dengan model pendekatan realistik.

c. Tahap Observasi dan Interpretasi

Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan realistik. Observasi juga dilakukan terhadap guru yang menerapkan pendekatan realistik pada pembelajaran matematika. Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan tindakan. Observasi ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan dalam indikator. commit to user 1 Indikator keberhasilan guru yang ingin dicapai adalah : a Penampilan guru di depan kelas. b Cara penyampaian materi pelajaran. c Caara pengelolaan kelas. d Cara-cara penggunaan alat-alat pelajaran. e Suara guru dalam menyampaikan pelajaran. f Cara guru menyampaikan bimbingan kelompok yang dibutuhkan. g Waktu yang diperlukan guru. 2 Indikator-indikator keberhasilan siswa yang ingin dicapai adalah : a Minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika. b Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. c Peningkatan kemampuan siswa memberi nama dengan istilah rumus dan konsep. d Kemampuan siswa mengemukakan pendapat. e Banyaknya siswa yang bertanya. f Peningkatan kemampuan siswa berdiskusi dan mendemontrasikan pengetahuan yang telah di kontruksi. g Kemampuan memecahkan dan merumuskan masalah. h Ketepatan dan kecepatan dalam mengerjakan soal. i Kerjasama dalam kelompok.

d. Tahap Analisis dan Refleksi

Guru dan kepala sekolah secara bersama-sama membahas hasil pembelajaran. Hasil akan menentukan perlu ada tidaknya melaksanakan siklus commit to user berikutnya. Apabila dalam siklus pertama peneliti belum berhasil maka peneliti melaksanakan siklus kedua.

2. Siklus Kedua Siklus II

a. Tahap Persiapan Tindakan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

1 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP mata pelajaran Matematika dengan KD memecahkan masalah penggunaan tanda pembanding kurang dari dalam pecahan yang ditulis dalam model pendekatan matematika realistik. 2 Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan. 3 Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran. 4 Menyiapkan lembar penilaian. 5 Membuat lembar observasi.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP mata pelajaran Matematika dengan KD memecahkan masalah membandingkan termasuk yang berhubungan dengan pecahan yang ditulis dalam model pendekatan realistik.

c. Tahap Observasi dan Interprestasi

Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan realistik. Observasi juga dilakukan terhadap guru yang menerapkan pendekatan realistik pada pembelajaran matematika. commit to user Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau tahap pada tahap pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan dalam indikator. 1 Indikator keberhasilan guru yang ingin dicapai adalah : a Penampilan guru didepan kelas. b Cara menyampaikan materi pelajaran c Cara pengelolaan kelas. d Cara-cara penggunaan alat-alat pelajaran. e Suara guru dalam menyampaikan pelajaran. f Cara guru menyampaikan bimbingan kelompok yang dibutuhkan. g Waktu yang diperlukan guru. 2 Indikator-indikator keberhasilan siswa yang ingin dicapai adalah : a Minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika. b Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. c Peningkatan kemampuan siswa memberi nama dengan isitilah rumus dan konsep. d Kemampuan siswa mengemukakan pendapat. e Banyaknya siswa yang bertanya. f Peningkatan kemampuan siswa berdiskusi dan mendemontrasikan pengetahuan yang telah di kontruksi. g Kemampuan memecahkan dan merumuskan masalah. h Ketepatan dan kecepatan dalam mengerjakan soal. i Kerjasama dalam kelompok. commit to user

d. Tahap Analisis dan Refleksi

Guru dan kepala sekolah secara bersama-sama membahas hasil pembelajaran. Hasil akan menentukan perlu ada tidaknya melaksanakan siklus berikutnya. Apabila dalam siklus kedua peneliti belum berhasil maka peneliti melaksanakan siklus ketiga dan seterusnya. Sampai pada hasil belajar matematika meningkat mendekati kesempurnaan. commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Profil Tempat Penelitian

Lembaga pendidikan yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri Kedunggubah Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo. Sekolah Dasar Negeri Kedunggubah merupakan Sekolah Dasar yang berkualitas menengah. Sekolah ini memiliki bangunan sekolah yang membentuk huruf ”L”. Halaman sekolahnya cukup luas dipinggirnya dikelilingi pagar permanen dans ebgaian yang menambah kesejukan sekolah dan disamping sekolah terdapat lapangan olahraga yang cukup luas. Sekolah ini terletak dipinggir pedesaan. Sekolah ini secara keseluruhan memiliki 6 kelas, dengan jumlah seluruh siswa-siswi yang terdaftar dalam institusi ini pada tahun ajaran 20092010 adalah sebanyak 125 siswa, yang terdiri dari kelas I sebanyak 29 siswa, kelas II sebanyak 21 siswa, kelas III sebanyak 23 siswa, kelas IV sebanyak 20 siswa, kelas V sebanyak 24 siswa dan kelas VI sebanyak 28 siswa. SDN Kedunggubah dipimpin oleh seorang kepala sekolah dengan jumlah tenaga pengajar seluruhnya 11 orang yaitu 6 guru kelas, 1 guru wiyata bhakti, 1 guru Bahasa Inggris, 1 Guru Agama Islam, 1 Guru olah raga, dan 1 penjaga sekolah. commit to user Dalam pelaksanaan pembeljaran matematika yang dilaksanakan di SD Negeri Kedunggubah belum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik khususnya untuk pembelajaran membandingkan pecahan, sehingga hasil belajar siswa belum mencapai KKM Kriteria Khusus Minimal yaitu 55. Untuk mengantisipasi hal tersebut peneliti mengadakan penelitian di kelas III, maka peneliti menggunakan pendekatan realistik dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan membandingkan pecahan dengan menggunakan tanda pembanding. Sekolah Dasr Negeri Kedunggubah Purworejo yang berdiri pada tahun 1967. dengan jumlah siswanya yang relatif tidak stabil. Hal ini dikarenakan mobilitas dari orangtua siswa yang berpindah-pindah tempat tinggalnya dan dengan berhasilnya Keluarga Berencana sehingga semakin lama siswanya semakin sedikit. Pada awalnya di desa saya hanya satu SD, tetapi pada tahun 1977 beridirilah satu sekolah lagi menjadi 2 SD satu desa. Pada tahun 2002 yang satu SD mengalami penyatuan regrop dengan SD yang satunya sehingga sampai sekarang menjadi satu SD lagi. Pada tahun pelajaran 20092010 jumlah siswa yang bersekolah di SDN Kedunggubah dari kelas I sebanyak 25 anak, kelas II sebanyak 15 anak, kelas III ada 16 anak, kelas IV ada 12 anak, kelas V ada 12 anak, dan kelas VI juga 12 anak. Namun waktu terus berjalan ada 10 anak yang pindah tempat tinggal juga pindah tempat sekolah karena mengikuti orang tua ke lain daerah pulau lain. Sampai akhir tahun berjumlah 92 anak. Jumlah siswa merupakan asset yang berharga bagi sekolah, semakin banyak siswa yang sekolah di SDN Kedunggubah maka kepercayaan masyarakat commit to user akan meningkat. Banyak siswa alumnus SD tersebut yang sukses. Baik dibidang sekolah maupu dibidang pekerjaan. Di bawah koordinasi kepala sekolah, komite sekolah, guru, dan tokoh masyarakt berusaha mengajak anak-anak yang belum sekolah dan sudah waktunya bersekolah agar dimasukkan ke SDN Kedunggubah. Demi kemajuan dan peningkatan prestasi, SDN Kedunggubah mengirimkan siswa untuk mengikuti lomba baik dalam bidang akademik maupun non akademik sampai ketingkat kabupaten.

B. Diskripsi Data Awal

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN BILANGAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR NEGERI II JENDI KECAMATAN GIRIMARTO

0 6 76

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBANDINGKAN PECAHAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III SD Negeri I Mlese Cawas, Klaten Tahun Ajaran 2010 2011)

0 3 69

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DASAR PECAHAN Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Untuk Peningkatkan Pemahaman Konsep Dasar Pecahan Pada Siswa Kelas IVB SDLB Sukoharjo, Margorejo, Pati Tahun Pelajaran

0 1 15

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA KELAS III SD.

0 2 32

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA TUNARUNGU KELAS V SDLB.

0 3 41

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 20

0 0 41

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA BILANGAN PECAHAN.

0 1 40

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA BILANGAN PECAHAN : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kamarang Greged Kabupaten Cirebon.

0 0 44

PENINGKATAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 GRENGGENG.

0 3 179

PENGGUNAAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

0 0 7