27
pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa kualitas software akuntansi semakin rendah menurut persepsi pemakai.
3.3.2. Kualitas Informasi
Kualitas Informasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini merupakan persepsi pemakai mengenai kualitas informasi yang dihasilkan
oleh software akuntansi yang digunakan. Beberapa karakteristik yang digunakan untuk menilai kualitas informasi dari software akuntansi ini
antara lain adalah accuracy, relevance, informativeness, dan competitiveness Weber, 1999. Kuesioner yang digunakan untuk
mengukur kualitas informassi ini di adopsi dari kuesioner yang digunakan dalam penelitian McGill et al 2003.
Variabel ini diukur dengan 6 pertanyaan dalam 5 skala Likert dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Semakin tinggi skor variabel ini,
berarti kualitas software akuntansi semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa kualitas
software akuntansi semakin rendah menurut persepsi pemakai.
3.3.3. Perceived Usefulness.
Dalam penelitian ini, variabel perceived usefulness merupakan persepsi pemakai mengenai sejauh mana dampak dari penggunanaan
software akuntansi yang mungkin akan berpengaruh dalam meningkatkan kinerja mereka nantinya. Instrument yang digunakan untuk mengukur
variabel ini diambil dari penelitian Davis et al 1998, dengan modifikasi
Universitas Sumatera Utara
28
agar relevan terhadap penelitian ini yaitu penggunaan software akuntansi. Kuesioner ini juga telah dipakai dalam penelitian Sandee 1984 dan
Goodhue 1995. Variabel ini diukur dengan 6 pertanyaan dalam 5 skala Likert dari
sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Semakin tinggi skor variabel ini, berarti kualitas software akuntansi semakin tinggi menurut persepsi
pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa kualitas software akuntansi semakin rendah menurut persepsi pemakai.
3.3.4. Kepuasaan Pengguna Sistem Informasi
Kepuasaan pengguna sistem informasi dalam penelitian ini merupakan tingkat kepuasaa pemakai terhadap software akuntansi yang
digunakan dan output yang dihasilkan oleh software tersebut. Weber 1999 menyatakan bahwa terdapat lima karakteristik untuk menilai
kepuasaan pemakai yaitu content, accuracy, format, easy of use, dan timeliness. Kuesioner untuk mengukur kepuasaan pengguna sistem
informasi dalam penelitian ini diadopsi dari kuesioner yang disusun oleh Doll dan Torkzadeh 1998, yang juga telah digunakan dalam penelitian
Kim dan McHaney 2000. Indikator untuk variabel kepuasaan penguna sistem informasi ini
ini terdiri dari 12 pertanyaan dalam 5 skala Likert dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Semakin tinggi skor variabel ini, berarti kualitas
software akuntansi semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin
Universitas Sumatera Utara
29
rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa kualitas software akuntansi semakin rendah menurut persepsi pemakai.
Untuk mempermudah melihat hubungan kausalitas yang ingin diuji maka dibuat indikator konstruk atau faktor yang menjadi konsep
pemikiran teoritis untuk menjelaskan berbagai bentuk hubungan. Indikator-indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Indikator-Indikator Konstruk
Variabel Indikator Konstruk
Kode
Kualitas Sistem
Informasi
1. Mampu meningkatkan kapasitas pemrosesan data
secara signifikan. 2.
Dapat dijalankan pada komputer lain selain komputer yang digunakan saat ini.
3. Dapat digunakan dalam lingkungan organisasi
lain tanpa harus banyak modifikasi lagi. 4.
Memiliki sistem security. 5.
Tersedia fasilitas untuk mengoreksi data. 6.
Kesalahan error mudah diidentifikasi dan dikoreksi.
7. Setiap bagian memuat informasi yang cukup.
8. Mudah diingat dan digunakan.
9. Mudah dipelajari pengguna baru.
10. Dapat digunakan berbagai perusahaan.
11. Kecepatan akses optimal.
KSI1 KSI2
KSI3 KSI4
KSI5 KSI6
KSI7 KSI8
KSI9
KSI10 KSI11
Kualitas Informasi
1. Akurat.
2. Dapat dipercaya.
3. Tepat Waktu.
4. Relevan.
5. Mudah dipahami.
6. Bersifat detail dan benar.
KI1 KI2
KI3 KI4
KI5 KI6
Perceived Usefulness
1. Software yang digunakan membantu
menyelesaikan tugas lebih cepat. 2.
Software akuntansi dapat meningkatkan kinerja. 3.
Software akuntansi dapat meningkatkan produktivitas kerja.
4. Software akuntansi dapat dapat efektivitas tugas.
5. Mempermudah dalam menyelesaikan pekerjaan.
PU1 PU2
PU3 PU4
PU5
Universitas Sumatera Utara
30 6.
Secara keseluruhan, software akntansi bermanfaat dalam pekerjaan.
PU6
Kepuasaan Pengguna
Sistem Informasi
1. Sistem Informasi mampu memberikan informasi
yang dibutuhkan. 2.
Informasi yang dihasilkan sesuai dengan yang dibutuhkan.
3. Sistem Informasi mampu memberikan laporan
yang tepat. 4.
Sistem Informasi menghasilkan informasi yang cukup.
5. Sistem Informasi yang digunakan bersifat akurat.
6. Pengguna merasa puas dengan tingkat akurasi
sistem. 7.
Sistem Informasi mampu memberikan informasi sesuai dengan format yang dibutuhkan.
8. Sistem Informasi yang digunakan mampu
menghasilkan informasi yang mudah dipahami. 9.
Sistem Informasi bersifat User Friendly. 10.
Sistem Informasi mudah digunakan. 11.
Pengguna dapat memperoleh informasi tepat waktu.
12. Informasi yang dihasilkan bersifat mutakhir up to
date. KPSI1
KPSI2 KPSI3
KPSI4 KPSI5
KPSI6
KPSI7 KPSI8
KPSI9 KPSI10
KPSI11
KPSI12
3.4. Metode Analisis Data 3.4.1. Statistik Deskriptif