30 6.
Secara keseluruhan, software akntansi bermanfaat dalam pekerjaan.
PU6
Kepuasaan Pengguna
Sistem Informasi
1. Sistem Informasi mampu memberikan informasi
yang dibutuhkan. 2.
Informasi yang dihasilkan sesuai dengan yang dibutuhkan.
3. Sistem Informasi mampu memberikan laporan
yang tepat. 4.
Sistem Informasi menghasilkan informasi yang cukup.
5. Sistem Informasi yang digunakan bersifat akurat.
6. Pengguna merasa puas dengan tingkat akurasi
sistem. 7.
Sistem Informasi mampu memberikan informasi sesuai dengan format yang dibutuhkan.
8. Sistem Informasi yang digunakan mampu
menghasilkan informasi yang mudah dipahami. 9.
Sistem Informasi bersifat User Friendly. 10.
Sistem Informasi mudah digunakan. 11.
Pengguna dapat memperoleh informasi tepat waktu.
12. Informasi yang dihasilkan bersifat mutakhir up to
date. KPSI1
KPSI2 KPSI3
KPSI4 KPSI5
KPSI6
KPSI7 KPSI8
KPSI9 KPSI10
KPSI11
KPSI12
3.4. Metode Analisis Data 3.4.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi tentang jawaban para responden atas kuesioner yang diberikan. Analisis yang
dilakukan adalah deskripsi nilai rata-rata, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum dari setiap variabel.
3.4.2. Uji Kualitas Data
Menurut Indrianto dan Supomo 1999 terdapat dua konsep dalam mengukur kualitas data yaitu, uji reliabilitas dan uji validitas. Pengujian
validitas data dilakukan untuk menguji apakah instrumen penelitian yang
Universitas Sumatera Utara
31
telah disusun benar-benar akurat, sehingga mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas dalam hal ini merupakan akurasi temuan
penelitian yang mencerminkan kebenaran sekaligus responden yang dijadikan objek pengujian Ghazali, 2006.
Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut :
a. Jika r
hitung
positif dan r
hitung
≥ r
tabel
maka butir pertanyaan tersebut valid b.
Jika r
hitung
negatif dan r
hitung
≤ r
tabel
maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen dalam kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh
responden yang sama Umar, 2008;168. Uji reliabilitas dapat dilihat dari koefisien cronbach alpha masing-masing instrumen penelitian
≥0,60 dianggap reliabel.
3.4.3. Uji Asumsi Klasik 3.4.3.1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai
distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji
normalitas dilakukan dengan analisis grafik yakni grafik histogram dan normal probably plot. Jika grafik histogram menunjukkan pola
distribusi normal titik puncak kurva berada pada titik 0 pada
Universitas Sumatera Utara
32
sumbu X, maka model regresi memenuhi syarat normalitas, begitu juga sebaliknya.
Normal probably plot digunakan untuk membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2011. Pengujian normalitas data juga dapat dilakukan dengan
menggunakan alat uji statistik, yaitu Kolmogorov-Smirnov Uji K- S. Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data itu
terdistribusi normal. Jika nilai signifikasinya lebih kecil dari 0,05
maka data tidak terdistribusi secara normal. 3.4.3.2.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
independen. Model regresi yang baik seharusya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Ghozali,2011. Deteksi terhadap
ada tidaknya multikolinieritas yaitu dengan menganalisis matriks korelasi variable-variabel bebas, dapat juga dengan melihat nilai
tolerance serta nilai variance Inflation factor VIF. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF –
1tolerance dan menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
33
Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0.10 atau
sama dengan nilai VIF diatas 10. 3.4.3.3.
Uji Heteroskedastisitas
Tujuan digunakannya uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik
heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varians dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Jika varians
dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut homoskedastisitas, sedangkan untuk varians yang berbeda disebut
heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi, dan sumbu X adalah residual Yprediksi-Y sesungguhnya yang telah distudentized, dengan dasar analisis
bahwa jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian
menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011.
3.4.4. Uji Hipotesis