Jenis dan Klasifikasi Industri

BAB II KERANGKA TEORI

2.1. Industri Kecil

2.1.1. Pengertian Industri A. Pengertian Industri

Sesuai dengan UU No. 5 Tahun 1984, pengertian industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku industri, bahan setengah jadi, barang jadi, kegiatan rancang bangun, dan perekayasaan industri.

B. Jenis dan Klasifikasi Industri

Jenis industri berbeda-beda untuk tiap daerah atau negara, tergantung padasumberdaya yang tersedia, tingkat teknologi, serta perkembangan daerah atau negara tersebut. Pada umumnya semakin maju tingkat perindustrian disuatu daerah, makin banyak jumlah dan jenis industri serta makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Adapunklasifikasi industri sesuai dengan berdasarkan kriteria masing- masing, adalah sebagai berikut : 1. Klasifikasi Industri Berdasarkan Tenaga Kerja a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja 4 orang dan memiliki modal yang kecil. Misalnya industri kerajinan dan industri makanan ringan. Universitas Sumatera Utara b. Industri Kecil, yang industri yang menggunakan tenaga kerja 5 sampai 19 orang dan memiliki modal yang relatif kecil Misalnya industri genteng dan industri batubata. c. Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja 20 sampai 99 orang dan memiliki modal cukup besar. Misalnya industri bordir dan industri keramik. d. Industri besar, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja lebih dari 100 orang dan memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk saham. Misalnya industri tekstil, industri mobil dan industri besibaja. 2. Klasifikasi Industri Berdasarkan Produk yang Dihasilkan a. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut dan dapat dinikmati secara langsung. Misalnya industri makanan dan minuman, industri konveksi, dan industri anyaman. b. Industri sekunder, yaitu industri yangmenghasilkan barang atau benda yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati. Misalnya industri pemintalan benang, industri baja, industri ban dan industri tekstil. c. Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang dapat dinikmati melainkan berupa jasa yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masayarakat. Misalnya industri angkutan dan industri perbankan. Universitas Sumatera Utara 3. Klasifikasi Industri Berdasarkan Lokasi Unit Usaha a. Industri berorientasi pada pasar, yaitu industri yang didirikan didekat daerah persebaran pasar. b. Industri berorientasi pada tenaga kerja, yaitu industri yang didirikan didekat daerah pemusatan penduduk, terutama daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tapi pendidikannya kurang. c. Industri berorientasi pada pengolahan, yaitu industri yang didirikan didekat tempat pengolahan. d. Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan ditempat tersedianya bahan baku. e. Industri yang tidak terikat oleh persyaratan orang lain, yaitu industri yangdidirikan dimana saja dan tidak terikat oleh syarat-syarat diatas. 4. Klasifikasi Industri berdasarkan Subjek Pengelola a. Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakanmilik rakyat.Misalnya, industri kerajinan dan industri makanan ringan. b. Industri negara BUMN, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik negara. Misalnya industri kertas, industri pupuk, industri perminyakan dan industri baja. 5. Klasifikasi Industri Berdasarkan Cara Pengorganisasian a. Industri kecil, yaitu industri yang memiliki modal relatif kecil, teknologisederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang, produknya masih sederhana dan lokasi pemasarannya pun masih terbatas. Misalnya industri kerajinan dan industri makanan ringan. Universitas Sumatera Utara b. Industri menengah, yaitu industri yang memiliki modal relatif besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerjanya antara 10-200 orang,tenaga kerja tidak tetap dan lokasi pemasarannya relatif lebih luas. Misalnya industri bordir dan industri sepatu. c. Industri besar, yaitu industri yang memiliki modal sangat besar, teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah banayak dan terampil dan lokasi pemasarannya berskala nasional dan internasional. Misalnya industri otomotif,industri barang-barang elektronik dan industri transportasi.

C. Industri Kecil