mampu untuk mendapatkan izin untuk membuat izin merk dagang sendiri untuk mengembangkan usaha ini.” Ade Sofyan Zulkifli, Pemilik usaha Industri
Rumah Tangga Sandal Fauzan. Medan. Senin, 3 Februari 2014 pukul 15.00
B. Informan Utama
Informan utama adalah mereka yang terlibat yaitu secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Ditunjuklah dua orang tukang yang ditunjuk peneliti
Ajo 27 tahun, Rendi 33 tahun. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan tiga orang tukang yang telah diringkas sebagai berikut :
a. Ajo 27 tahun
Peneliti mengajukan pertanyaan seputar proses pembuatan sandal dan upah yang mereka terima. Bagaimana proses pembuatan sandal yang anda
kerjakan? Menurut anda, bagaimanakah sistem pemberian upah yang anda terima? Jelaskan
“Kalau saya tukang yang membuat bawahan, bawahan sandal yang dimaksud membuat awal pola menyatukan mukaan atau tali sandal dan tapak dasar
sandal. Awalnya menggambar pola pada alas sandal dengan menggunakan pensil di atas busa P4Tebal 4 atau teknik awal ini lebih sering disebut sebagai
teknik ngemal, lalu pola pada alas tersebut digunting kemudian dilem dengan lem latex, direkatkan pada bena yakni cetakan merk yang direkatkan diatas busa
P4, setelah bena dan busa P4 direkatkan, bena dibuat bolongan pada titik yang telah digambar sebelumnya untuk merekatkan mukaan sandal. Mukaan atau tali
sandal beda tukang yang mengerjakannya, dan itu adalah bagian tukang lain yang ahli. Setelah mukaan direkatkan pada bena yang telah dibolongin, ditarik
tali mukaan tersebut lalu ditentukan ukuran sandalnya sesuai dengan cetakan kaki kayu dan dicocokkan dengan ukuran 38-42, ukuran kaki laki-laki dewasa.
Proses selanjutnya pembuatan tapak based disesuaikan dengan ukuran 38-42 alas atas sandal kemudian tapak based direkatkan lalu dijahit sesuai dengan
pola. Setelah dilakukan proses penjahitan sandal lalu dirapikan dengan cara
Universitas Sumatera Utara
digunting bena yang kurang rapi setelah itu digerinda. Kemudian dilakukan penyemprotan warna pada sandal agar lebih menarik. Proses akhir yakni
packing, dimana sandal yang telah melewati proses pembuatan disusun per pasang sesuai dengan modelnya lalu diselipkan karton dimukaan sandal agar
bentuk sandalnya tetap hingga dimasukkan ke dalam kotak sandal. Dan biasanya saya merangkap di tugas ini yakni gerinda dan packing. Upah yang
saya peroleh cukup besar jika saya dapat mencapai target memproduksi sandal selama 1 minggu berkisar Rp 900.000,- hingga Rp 1.200.000,- yah bisa
dikatakan cukup untuk keluarga.”Ajo, Tukang. Medan. Selasa 4 Februari 2014. Pukul 15.30.
b. Rendi 33 tahun
Peneliti mengajukan pertanyaan seputar proses pembuatan sandal dan upah yan mereka terima. Bagaimana proses pembuatan sandal yang anda
kerjakan? Menurut anda, bagaimanakah sistem pemberian upah yang anda terima? Jelaskan
“Saya memang yang membuat bagian tali sandal tapi kami sering menyebutkannya mukaan. Mukaan dibuat dengan cara dibentuk pola dengan
cara menggambar pola diatas plastik sintetis, pada alas mukaan yang terbuat dari kulit juga digambar polanya atau kedua teknik ini disebut ngemal.
Kemudian pola digunting lalu direkatkan dengan lem kemudian dijahit. Setelah mukaan direkatkan pada bena yang telah dibolongin, ditarik tali mukaan
tersebut lalu ditentukan ukuran sandalnya sesuai dengan cetakan kaki kayu dan dicocokkan dengan ukuran 38-42, ukuran kaki laki-laki dewasa. Saya hanya
membuat tali sandal dengan berbagai maca modifikasi modelnya dan menyesuaikan dengan ukuran cetakan taki sandal berdasarkan cetakan kaki.
Untuk mendapatkan upah banyak saya harus mengejar target pembuatan mukaan berapa banyak dalam waktu seminggu. Upah saya cukup dan lebih
daripada teman-teman tukang disini.” Rendi, Tukang. Medan. Selasa 4 Februari 2014. Pukul 15.55.
Universitas Sumatera Utara
C. Informan Tambahan