berdasarkan dari tabel di atas terlihat bahwa pengetahuan penjual makanan di SD area kecamatan medan sunggal mengenai bahaya bahan
tambahan pangan mayoritasnya adalah cukup yaitu 56 orang 77.8.
5.2 Pembahasan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Besar manusia diperoleh melalui mata dan
telinga.Pengetahuan kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang Notoatmojo, 2003.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikatakan bahwa tingkat pengetahuan pedagang terhadap makanan yang mengandung bahan
tambahan pangan sudah tergolong cukup dimana hasil pengukuran yang dilakukan terhadap tingkat pengetahuan responden tersebut sebagian besar
berada pada kategori penilaian yang cukup yaitu sebanyak 56 orang 77.8, sedangkan pedagang pada kategori kurang yaitu sebanyak
1.4. Hasil pengukuran terhadap pengetahuan menunjukkan bahwa
secara umum pengetahuan pedagang sebanyak 56 orang 77.8 adalah cukup pedagang mengetahui bahwa yang menjadi alasan para pedagang
menggunakan bahan tambahan pangan pada makanan yang dijualnya adalah karena harganya relatif murah dan dapat memberikan tampilan
Universitas Sumatera Utara
yang menarik. Pada umumnya penjual makanan yang berada di lingkungan sekolah tidak memperhatikan bahan tambahan pangan yang
digunakan dalam makanan, mereka berorientasi keuntungan, dengan memberikan produk makanan dan minuman dengan pewarna tekstil agar
makanan dan minuman kelihatan mencolok dan dapat menarik minat pembeli.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada pedagang yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 15 orang 20.8. Para
pedagang menjawab pertanyaan dengan baik terutama dalam menjawab tentang bahaya bahan tambahan pangan, serta dampak penggunaan bahan
pangan secara berlebihan terhadap kesehatan. Menurut cahyadi 2008, penggunaan bahan tambahan pangan dalam proses produksi pangan perlu
diwasapadai bersama, baik oleh responden maupun konsumen. Penggunaan bahan tambahan pangan diperbolehkan, karena bahan
tambahan pangan sedianya digunakan untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai gizi dan kualitas daya simpan, membuat pangan
lebih mudah dihidangkan, serta mempermudah preparasi bahan pangan. Namun, penggunaan bahan pangan ini tidak boleh melebihi batas
maksimum yang diizinkan dari bahan tambahan pangan yang sudah diatur penggunaannya oleh Badan POM.
Menurut Notoatmojo 2003, perilaku seseorang akan lebih baik dan dapat bertahan lebih lama apabila didasari tingkat pengetahuan dan kesadaran
yang baik. Seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik akan sesuatu hal diharapkan akan mempunyai sikap yang baik juga.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian dari data demografi bahwa yang berdasarkan usia 20 tahun 13, 20-35 tahun 35, dan 35 tahun
keatas 57. Umur Responden yang berdasarkan berepngetahuan baik umur 20-35 tahun sebanyak 50. Umur sangat mempengaruhi perilaku
seseorang sehingga bisa memperngaruhi daya tangkap dan pola pikr seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya
tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik Notoatmojo, 2007.
penelitian ini sejalan dengan Lia Fitriani 2004, yaitu pengetahuan penjual makanan, umur. Pendidikan. terhadap penggunaan bahan
tambahan pangan di jajanan di kota jambi . dengan pengetahuan cukup sebanyak 77.1
Usia adalah waktu sejak dilahirkan sampai dilaksanakanya penelitian yang dinyatakan dengan tahun. Usia 20 tahun dinamakan
remaja, dimana menurut piaget secara psikologi, masa remaja adalah usia dimana induvidu berinteraksi dengan masyarakat dewasa dan termasuk
juga perubahan intekektual yang mencolok, Pada masa remaja terjadi perubahan sikap dan prilaku,. Usia 40 tahun dinamakan usia madya dini
dimana pada masa tersebut pada akhirnya ditandai perubahan-perubahan jasmani dan mental pada masa ini seseorang tinggal mempertahankan
prestasi yang telah dicapainya pada usia dewasa Hurlock 2002.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rina 2007 bahwa pengetahuan, pengaruh, usia sangat berperan penting dalam meningkatkan
karakter seseorang. Dimana hasil penelitian tersebut sebanyak 64.3 berpengetahuan baik.
Berdasarkan hasil penelitian ini dari data responden memiliki tingkat pengetahuan pendidikan tingkat pendidikan tidak sekolah
sebanyak 1.4. Tingkat pendidikan SD sebanyak 24.2, tingkat pendidikan SMP sebanyak 25 dan tingkat pendidikan SMA sebanyak
11., dimana berpengetahuan Baik dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 44.4. Dimana diketahui bahwa setiap pedagang yang
memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik dapat memungkinkan pengamatan atau analisa yang lebih baik pula, sehingga memungkinkan
pedagang yang sebagai responden mampu menjual jajanannya dengan baik dan sehat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Ariandani yang dilaksanakan di SDN Pekudeng Semarang pada tahun 2011 adalah
pengetahuan pedagang tentang makanan jajanan yang mengandung bahan tambahan pangan, termasuk dalam kategori baik hanya sebesar 45,2.
Pedagang yang masuk kategori kurang dan cukup memiliki proporsi yang sama 27,4.
Pengetahuan pedagang dapat diperoleh baik secara internal maupun eksternal. Pengetahuan secara internal yaitu pengetahuan yang
berasal dari dirinya sendiri berdasarkan pengalaman hidup. Pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
secara eksternal yaitu pengetahuan yang diperoleh dari orang lain termasuk keluarga ataupun kerabat. Pengetahuan baik yang diperoleh
secara internal maupun eksternal akan menambah pengetahuan pedagang tentang tentang makanan. Purtiantini, 2010. Selain itu, pengetahuan tidak
terlepas dari pendidikan. Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu,
kelompok, atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.
Pengetahuan pedagang juga dipengaruhi oleh lingkungan, seperti lingkungan pergaulan yang memiliki pengetahuan kurang ketika bergaul
dengan pedagang yang berpengetahuan baik maka pedagang tersebut akan cenderung mengikuti dan akhirnya memiliki pengetahuan baik juga. Hal
ini disebabkan karena lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang ada disekitar manusia dan
pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok Wawan A, Dewi, 2010.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Mahendra 2009 bahwa pengetahuan umur pendidikan pedagang sangat berpengaruh
terhadap penjualan produk makanan di kota Makassar. Dari hasil penelitian ini bahwa pengetahuan pedagang dapat
disebabkan dari beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan, dimana faktor- faktor tersebut dapat menjadikan pedagang berpengetahuan baik
ataupun berpengetahuan kurang tergantung dari bagaimana pedagang
Universitas Sumatera Utara
tersebut menyikapinya dengan akal budinya untuk mengenal benda atau sesuatu yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Sebagian besar
pedagang memiliki pengetahuan baik karena pengetahuan yang diperolehnya dari tingkat pendidikan yang baik pula, dan diterapkan
dengan baik juga dibandingkan pedagang yang berpengetahuan kurang yang tidak memperhatikan dan memanfaatkannya dengan baik Handoko
2010. Hasil penelitian mayoritas lama berjualan responden dibawah 5 tahun
39. 5-10 29, dan 10 tahun keatas 24. Dan pedagang yang berpengetahuan baik dari data responden yang lama berjualan 5-10 tahun
sebanyak 20 dan 10 tahun berpengetahuan baik sebanyak 10.4 dimana penjual atau responden sudah berpengalaman berjualan.
Lama berdagang dikaitkan dengan pengalaman berusaha, semakin lama seseorang berdagang, maka semakin berpengalaman orang tersebut,
apabila seseorang itu telah mempunyai kecakapan atas bidang yang pernah dia lakukan. Karena pengalaman merupakan bentuk pendidikan informal
dimana seseorang secara sadar bekerja sehingga ia akan mempunyai kecakapan praktis secara terampil dalam bekerja penelitian ini sejalan
dengan penelitian indra 2003 bahwa pengetahuan pengalaman lama berdagang berpengaruh dalam proses pengembangan usaha
Pengalaman merupakan bentuk pendidikan informal dimana seorang secara sadar bekerja sehingga ia akan mempunyai kecakapan
praktis secara terampil dalam bekerja Winardi, 2001.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Roy 2011 bahwa pengetahuan pengalaman pendapatan dan lama berdagang sangat
berpengaruh dalam mengembangkan usaha. Dimana hasil penelitian tersebut berpengetahuan baik sebanyak 4.7.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia 2004, .Pengalaman berdagang didefinisikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang pernah
dialami oleh seseorang ketika mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.. Siagian 2008 menyatakan bahwa, .Masa berdagang
menunjukkan seberapa lama seseorang berusaha pada masing-masing usaha yang dijalaninya.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian yang dilakukan mengenai pengetahuan penjual makanan di sekolah dasar wilayah kecamatan medan sunggal tentang bahaya bahan
tambahan pangan bagi kesehatan. Menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi sebagai berikut :
6.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti tentang pengetahuan penjual makanan di sekolah dasar wilayah
kecamatan medan sunggal tentang bahaya bahan tambahan pangan bagi kesehatan tahun 2016 dengan jumlah responden 72, maka di peroleh
kesimpulan sebagai berikut : Hasil penelitian menunjukkan gambaran secara umum tentang
karakteristik tentang responden rata-rata berpengetahuan baik berusia 20- 35 tahun 35, pendidikan SMA 49 dan lama berjualan dibawah 5-
10 tahun keatas 39. Dimana semua aspek-aspek demografi di atas didapatkan bahwa pengetahuan penjual makanann di sekolah dasar
wilayah kecamatan medan sunggal tentang bahaya bahan tambahan pangan bagi kesehatan cukup.
47
Universitas Sumatera Utara