BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Bahan Tambahan Pangan
Bahan tambahan pangan BTP adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi
ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan. BTP ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya
meningkat. Pemakaian BTP merupakan salah satu langkah teknologi yang diterapkan oleh industri pangan berbagai skala. Sebagaimana langkah teknologi
lain, maka resiko-resiko kesalahan dan penyalahgunaan tidak dapat dikesampingkan. BTP pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti
dan diuji lama sesuai dengan kaidah – kaidah ilmiah yang ada. Pemerintah telah
mengeluarkan aturan-aturan pemakaian BTP secara optimal. Menurut peraturan menteri kesehatan R.I No:329MenkesPERX1176,
Yang di mkasud dengan zat tambahan makanan adalah bahan yang di tambahkan dan dicampurkan swaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu
termasuk, kedalamnya adalah pewarna, penyedap rasa, dan aroma, pemantap, antioksidan, pengawet, pengemulsi., antigumpal, pemucat, dan pengental.
Kasus penyalahgunaan bahan tambahan pangan biasa terjadi adalah penggunaan bahan tambahan yang dilarang untuk bahan pangan dan penggunaan
bahan makanna melebihi batas yang ditentukan, penyebab lain, produsen berusaha memenuhi kebutuhan dan keuntungan yang besar dan pada besarnya
konsumen ingin mendapatkan bahan makanan dalam jumlah banyak dengan
7
Universitas Sumatera Utara
harga murah munculnya bahan makanan digunakan untuk mempertahankan kondisi makanan agar menarik.
Dalam proses penanganan pangan perlu mempeerhatikan segi-segi lain seperti kesehatan manusia sebagai komponen pangan itu sendiri. Dalam arti
bahwa apabila zat pewarna tersebut ternyata akan berdampak buruk pada kesehatan manusia maka penggunaannya harus di pertimbangkan kembali,
dihentikan atau diganti dengan bahan pewarna lain yang lebih aman.
2.2 Penggolongan Bahan tambahan Pangan BTP