45
2.9 Kerangka Konseptual
Audit manajemen, pendidikan dan pelatihan, serta kompensasi pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas organisasi melalui
peningkatan produktivitas sumber daya manusia, baik melalui efektivas, efisiensi, peningkatan kemampuan karyawan, maupun melalui peningkatan motivasi dan
moral kerja karyawan. Penelitian-penelitian terdahulu juga membuktikan adanya pengaruh ketiga variabel tersebut terhadap produktivitas.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat digambarkan kerangka konseptual dalam model berikut ini:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Audit Manajemen X
1
Pendidikan dan Pelatihan X
2
Kompensasi X
3
Produktivitas Sumber Daya Manusia PT Bank Rakyat
Indonesia Persero, Tbk. Unit Berastagi dan Unit Saribu Dolok
Y H
1
H
2
H
3
H
4
Universitas Sumatera Utara
46
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini
adalah audit manajemen, pendidikan dan pelatihan, serta kompensasi. Audit manajemen X
1
merupakan review secara sistematik kegiatan organisasi, atau bagian daripadanya, dalam hubungannya dengan tujuan tertentu,
dan membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut. Audit manajemen mengevaluasi kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan
akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan
ekonomis. Audit manajemen dapat dilakukan terhadap seluruh operasi perusahaan atau terhadap fungsi-fungsi tertentu dalam perusahaan, seperti fungsi keuangan,
fungsi pemasaran, fungsi produksi dan operasi, fungsi sistem informasi, dan fungsi manajemen sumber daya manusia.
Audit manajemen fungsi sumber daya manusia mengevaluasi kegiatan perusahaan mulai dari perencanaan tenaga kerja, rekrutmen, seleksi, orientasi,
penempatan, pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja, pengembangan karir, sistem imbalan dan kompensasi, bahkan sampai pemberhentian. Evaluasi ini
disesuaikan dengan tujuan perusahaan, salah satunya berhubungan dengan produktivitas. Audit manajemen diharapkan dapat mengevaluasi manajemen
sumber daya manusia perusahaan dan memberikan rekomendasi dalam rangka meningkatkan produktivitas sumber daya manusia perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
47
Perlunya audit manajemen dapat dijelaskan dengan teori keagenan agency theory
. Teori ini menggambarkan pemilik perusahaanpemegang saham sebagai principal
dan manajemen yang menjalankan perusahaan sebagai agent. Principal mendelegasikan otoritas kepada agent untuk melakukan pengambilan keputusan.
Hubungan agent dan principal mengakibatkan dua permasalahan. Pertama, terjadinya konflik kepentingan conflict of interest akibat adanya ketidaksamaan
tujuan antara agent yang principal. Kedua, terjadinya asimetri informasi, dimana manajemen sebagai agent memiliki lebih banyak informasi tentang kondisi
perusahaan daripada principal. Asimetri informasi ini dapat menyebabkan dua permasalahan, yaitu 1
Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan manajemen tidak seluruhnya
diketahui oleh pemilik sehingga manajemen dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemilik yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau
norma mungkin tidak layak dilakukan. 2 Adverse selection, yaitu suatu keadaan dimana principal tidak dapat mengetahui apakah suatu keputusan yang diambil
oleh agent benar-benar didasarkan atas informasi yang telah diperolehnya atau terjadi sebagai sebuah kelalaian dalam tugas.
Untuk mengatasi adverse selection inilah audit manajemen diperlukan untuk melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan,
termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah
dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis.
Universitas Sumatera Utara
48
Pendidikan dan pelatihan X
2
merupakan suatu proses pengembangan sumber daya manusia, baik dari segi intelektual maupun keterampilan, agar
mereka mampu menyelesaikan tugas tertentu secara lebih baik maupun untuk lebih menyesuaikan dengan lingkungan kerja. Pentingnya pendidikan dan
pelatihan dapat dijelaskan dengan teori human capital. Teori ini adalah sebuah pemikiran yang menganggap bahwa manusia merupakan suatu bentuk kapital atau
barang modal sebagaimana barang-barang modal lainnya seperti tanah, gedung, mesin, dan sebagainya. Menurut teori ini, pengembangan sumber daya manusia
merupakan suatu bentuk investasi karena semakin tinggi kualitas sumber daya manusia, semakin meningkat pula efisiensi dan produktivitas. Melalui pendidikan
dan pelatihan, produktivitas karyawan akan meningkat, karena technical skill, human
skill, dan managerial skill karyawan yang semakin baik. Kompensasi X
3
merupakan segala bentuk penghargaanganjaranbalas jasa yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerjanya untuk menghargai
kontribusi tenaga kerja dalam melaksanakan tugasnya demi kemajuan perusahaan dan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perlunya sistem kompensasi
yang baik dapat dijelaskan dengan teori motivasi. Teori ini mengemukakan bahwa pada umumnya motivasi yang ada pada diri manusia dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu 1 Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang. Motivasi intrinsik muncul karena seseorang mendapat kepuasan dalam
melakukan suatu pekerjaan. 2 Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang muncul dari luar diri seseorang, seperti status atau kompensasi. Menurut teori ini,
karyawan tidak akan memberi performa terbaiknya jika tidak ada motivasi yang
Universitas Sumatera Utara
49
menggerakkan. Makin baik sistem kompensasi perusahaan, karyawan akan semakin termotivasi untuk meningkatkan produktivitasnya.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah produktivitas sumber daya manusia. Produktivitas adalah ukuran sebaik apa sumber daya organisasi
diberdayakan untuk mencapai hasil. Produktivitas sumber daya manusia dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari pengetahuan, keahlian, kemampuan,
attitude , behavior, sampai sistem pembayaran dan reward individual.
2.10 Hipotesis