77
manusia PT Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk. Unit Berastagi dan Unit Saribu Dolok. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Hutapea
2009 dan Irfan 2004 yang menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh terhadap produktivitas sumber daya manusia.
4. Berdasarkan hasil uji F dengan α=5, F
hitung
F
tabel
16,0582,975, sehingga dapat dikemukakan bahwa audit manajemen, pendidikan dan
pelatihan, serta kompensasi berpengaruh secara simultan terhadap produktivitas sumber daya manusia PT Bank Rakyat Indonesia
Persero, Tbk. Unit Berastagi dan Unit Saribu Dolok. 5. Hasil penghitungan koefisien determinasi R
2
adalah 0,649; artinya audit manajemen, pendidikan dan pelatihan, serta kompensasi
berpengaruh positif terhadap produktivitas sumber daya manusia PT Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk. Unit Berastagi dan Unit Saribu
Dolok sebesar 64,9. 35,1 lagi dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
5.2 Saran
1. Perlu diadakan evaluasi oleh pihak perusahaan untuk mengetahui mengapa audit manajemen tidak berpengaruh secara parsial terhadap
produktivitas sumber daya manusia PT Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk. Unit Berastagi dan Unit Saribu Dolok. Apakah
disebabkan oleh perencanaan audit yang kurang baik, atau auditor yang tidak kompeten, atau audit manajemen yang dilakukan tidak
Universitas Sumatera Utara
20
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Keagenan Agency Theory
Teori keagenan agency theory
menggambarkan pemilik perusahaanpemegang saham sebagai principal dan manajemen yang menjalankan
perusahaan sebagai agent. Principal mendelegasikan otoritas kepada agent untuk melakukan pengambilan keputusan. Hubungan agent
dan principal
mengakibatkan dua permasalahan. Pertama, terjadinya konflik kepentingan conflict of interest akibat adanya ketidaksamaan tujuan antara agent yang
principal . Kedua, terjadinya asimetri informasi, dimana manajemen sebagai agent
memiliki lebih banyak informasi tentang kondisi perusahaan daripada principal. Asimetri informasi dapat menyebabkan dua permasalahan, yaitu 1 Moral
hazard , yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan manajemen tidak seluruhnya
diketahui oleh pemilik sehingga manajemen dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemilik yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau
norma mungkin tidak layak dilakukan. 2 Adverse selection, yaitu suatu keadaan dimana principal tidak dapat mengetahui apakah suatu keputusan yang diambil
oleh agent benar-benar didasarkan atas informasi yang telah diperolehnya atau terjadi sebagai sebuah kelalaian dalam tugas.
Untuk mengatasi adverse selection inilah audit manajemen diperlukan untuk melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan,
Universitas Sumatera Utara
21
termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah
dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis.
2.2 Audit