� = 172
2,72 n = 63 sampel
Dengan demikian besar sampel yang diperoleh sebanyak 63 sampel. Pemilihan sampel dari populasi ditentukan dengan metode acaksimple random
sampling yaitu pemilihan sampel dengan menggunakan tabel angka table random of numbers. Tabel angka acak table of random numbers ialah suatu tabel yang
terdiri dari bilangan-bilangan yang tidak berurutan. Pemakaiannya adalah memberi nomor pada setiap anggota populasi dalam suatu daftar sample frame.
Selanjutnya dipergunakan jumlah digit pada tabel acak dengan digit populasi. Pilih salah satu nomor dengan acak, gunakan digit terakhirnya, cocokkan dengan
nomor sample frame. Jika ada yang sama, maka data pada sample frame diambil sebagai anggota sample Sugiyono,2003.
Adapun untuk pengambilan sampel pedagang di tingkat desa dengan metode sensus sebanyak 2 orang, dan untuk pengambilan sampel pedagang di tingkat
kecamatan juga digunakan metode sensus sebanyak 3 orang.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan petani karet rakyat di Desa
Parangguam, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat berdasarkan daftar kuisioner yang telah disiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder
merupakan data pelengkap yang dapat diperoleh dari instansi atau lembaga terkait
Universitas Sumatera Utara
dengan penelitian yang dilakukan, seperti Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat dan instansi lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.4 Metode Analisis Data
Setelah data dikumpulkan selengkapnya, kemudian ditabulasi dan selanjutnya dianalisis sesuai dengan hipotesis dan tujuan yang akan diuji
Tujuan penelitian yang pertama untuk mengetahui berapa harga pokok cost
price getah karet di daerah penelitian yaitu dilakukan dengan menggunakan metode biaya proses, yaitu dengan pembebanan biaya produksi selama proses atau
kegiatan produksi lainnya dan membagikan biaya tersebut sama rata kepada produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.
Analisis harga pokok dilakukan dengan menghitung:
Harga pokok =
Total Biaya Produksi Total Produksi
Tujuan penelitian yang kedua untuk mengetahui kontribusi masing-masing
komponen biaya produksi karet rakyat terhadap harga pokok karet rakyat di daerah penelitian yaitu dilakukan dengan menggunakan metode analisis
deskriptif. Metode analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan objek yang diteliti sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dengan menggunakan hasil
wawancara dengan petani mengenai kontribusi masing-masing komponen biaya produksi biaya karet rakyat terhadap harga pokok karet rakyat.
Tujuan penelitian yang ketiga untuk mengetahui tingkat efisiensi biaya produksi
pada usahatani karet rakyat di daerah penelitian yaitu dilakukan dengan menggunakan rumus perhitungan efisiensi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
� = �
� Dimana:
E : Efisiensi O : Output Harga jual produk
I : Input Harga pokok produk Biaya produksi dikatakan efisien, jika:
E 1 = Efisien E
≤ 1 = Tidak Efisien
Tujuan penelitan yang keempat jumlah produksi dan harga produksi minimum
pada usahatani karet rakyat di daerah penelitian yaitu dilakukan dengan menggunakan rumus Break Even Point yakni sebagai berikut:
Perhitungan titik impas Break Even Point dengan menggunakan aljabar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu Break Even Point produksi dan Break Even Point
harga. a.
Titik Impas Break Even Point produksi: Menurut Suratiyah 2008, Rumus perhitungan BEP produksi sebagai
berikut: BEP PRODUKSI Kg =
�� �−���
Keterangan: BEP = Break Even Point Titik Impas produksi
FC = Fixed Cost Biaya Tetap AVC = Average Variable Cost Rata-Rata Biaya Variabel
P = Harga Produk
Universitas Sumatera Utara
b. Break Even Point BEP Harga
Menurut Suratiyah 2008, Rumus perhitungan BEP harga sebagai berikut: BEP HARGA Rp.Kg =
�� �
Keterangan: BEP = Break Even Point Titik Impas Harga
TC = Total Cost Total Biaya Y
= Produksi
Tujuan penelitian yang kelima untuk mengetahui saluran pemasaran di daerah
penelitian diuji dengan analisis secara deskriptif dengan mengumpulkan informasi tentang jumlah saluran pemasaran dari petani, hingga ke pabrik pengolahan karet
dan mengamati fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan tiap-tiap lembaga.
Tujuan penelitian yang keenam untuk mengetahui nisbah margin, price spread,
share margin di daerah penelitian yaitu dilakukan dengan menggunakan rumus: -
Nisbah margin keuntungan =
� ���
Keterangan : i = total keuntungan tingkat pedagang
Bti = jumlah semua biaya yang dikeluarkan pedagang -
Menghitung Price Spread: S
=
�� ��
Keterangan: S = Price Spread, Dihitung Dalam Rupiah Pf = Biaya-biaya Pada Lembaga tataniaga
Pr = Harga beli konsumen -
Untuk Menghitung bagian yang diterima oleh masing-masing lembaga pemasaran share margin digunakan rumus:
Universitas Sumatera Utara
�� = ��
�� × 100
Keterangan: Sm = Share Margin, dihitung dalam persen Pf = Biaya-biaya pada lembaga tataniaga
Pr = Harga beli konsumen
Tujuan penelitian yang ketujuh yaitu untuk mengetahui efisiensi saluran
pemasaran di daerah penelitian, Menurut Sihombing 2011, Penentuan efisiensi pemasaran dapat juga dilihat dengan memperbandingkan antara besarnya
keuntungan profit petani produsen dan seluruh middleman yang terlibat dengan seluruh ongkos pemasaran yang dikeluarkan oleh middlemen dan biaya produksi
serta ongkos pemasaran yang dikeluarkan oleh petani produsen. Metode ini di dekati dengan model:
� = � + ��
� + ��
Dimana :
e : Efisiensi Pemasaran
Z : Profit Middle-man pedagang pegumpul Rp Zm : Profit Petani Rp
C : Biaya Pemasaran Rp Cm : Biaya Produksi Rp
Tataniaga dikatakan efisien, jika: E 1 = Efisien
E ≤ 1 = Tidak Efisien
Universitas Sumatera Utara
3.5 Definisi dan Batasan Operasional