2.4 Kerangka Pemikiran
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki perkebunan karet yang luas. Hal ini merupakan salah satu sumber penghasilan bagi para petani karet.
Agar menghasilkan produksi yang berlimpah dan bermutu tinggi, maka para petani harus mengeluarkan biaya-biaya input produksi seperti pupuk, pengolahan
tanah, perawatan tanaman dan sebagainya. Sebelum petani menjual hasil getah dari tanaman karet mereka, petani harus
menetapkan ataupun menetukan harga pokok cost price dari getah tersebut. Cost price ini dipengaruhi oleh besarnya biaya yang dikeluarkan dan jumlah produk
yang dihasilkan. Harga pokok cost price tersebut digunakan petani untuk menetapkan harga penjualan getah dan memantau efisiensi biaya produksi.
Adapun pemasaran ataupun tataniaga ini adalah proses penyampaian atau penyaluran hasil dari usaha tani kepada para konsumen melalui beberapa
perantara. Semakin banyak perantara yang dilalui komoditi tersebut, maka semakin sedikit pula harga yang diterima petani.
Pemasaran getah ini dilakukan oleh petani setiap hari senindi desa mereka.Pasar getah ini tempat bertemunya petani dan pedagang pengumpul yang datang dari
daerah sekitar. Kebanyakan di lapangan, petani hanya menerima harga yang di minta pedagang pengumpul saja, sehingga masih banyak petani yang tidak puas
dengan penjualan getah mereka. dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis penetapan harga pokok yang dibuat petani dan pemasaran dari hasil usahatani
karet tersebut. Pada perkebunan karet dan dilihat pada skema pemikiran sebagai berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Secara skematis kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 2.3 : Skema Kerangka Pemikiran
Keterangan : : Menyatakan ada hubunganpengaruh
Gambar 2.3 Skema Kerangka Pemikiran
Petani Karet Usahatani Karet
Biaya Tetap Biaya Variabel
Produksi
Cost price
Efisiensi Tataniaga Struktur Pasar
Pedagang PengumpulKecamatan
GetahCup lump
Pedagang PengumpulDesa Biaya Tataniaga
Nisbah Margin, Price Spread, ShareMargin
Kontribusi -Penyusutan
Alat-Alat -Biaya PBB
Kontribusi -Bibit
-Pupuk -Pestisida
-Tenaga Kerja
Harga Minimum Break Even Point
Pabrik
Universitas Sumatera Utara
2.5 Hipotesa Penelitian