Objek legitimasi Otonomi Daerah
sendiri. Atau setidak – setidaknya, oleh segolongan besar rakyat. Bentuk Negara dan pemerintahannya seperti ini selanjutnya dibedakan lagi dengan berdasarkan
sifatnya: a. Negara dan pemerintahannya yang dipegang oleh rakyat dan sifat pemerintahannya adalah baik karena pemerintahannya memperhatikan
kepentingan umum. Negara dan bentuk pemerintahan semacam ini disebut sebagai Republik atau Republik Konstitusional. b. Negara dan pemerintahannya yang
dipegang oleh rakyat, akan tetapi sifat pemerintahannya adalah buruk karena pemerintahannya hanya ditujukan untuk pemegang kekuasaan saja. Atau dengan
kata lain bahwa pada prakteknya pemerintahan itu hanya dipegang oleh orang – orang tertentu saja. Negara dan pemerintahan ini disebut sebagai pemerintahan
demokrasi”.
17
I.5.4Legitimasi dan kewenangan
Konsep legitimasi merupakan salah satu yang dianggap penting dalam suatu sistem politik. Keabsahan adalah keyakinan anggota – anggota masyarakat bahwa wewenang juga
pada seseorang, kelompok, atau penguasa adalah wajar dan patut dihormati. Kewajaran ini berdasarkan persepsi bahwa pelaksanaan wewenang itu sesuai dengan asas – asas dan
prosedur yang sudah diterima secara luas dalam masyarakat dan sesuai dengan ketentuan – ketentuan dan prosedur yang sah. Jadi, mereka yang diperintah menganggap bahwa sudah
wajar peraturan – peraturan dan keputusan – keputusan yang dikeluarkan oleh penguasa dipatuhi. David Easton mengatakan bahwa keabsahan adalah: “keyakinan dari pihak anggota
masyarakat bahwa sudah wajar baginya untuk menerima baik dan mentaati penguasa dan memenuhi tuntutan dari rezim itu”.
18
Yang menjadi objek legitimasi bukan hanya pemerintahan, tetapi juga unsur – unsur sistem politik lainnya. Jadi legitimasi dalam artian luas berarti dukungan masyarakat terhadap
sistem politik, sedangkan dalam arti sempit, merupakan dukungan masyarakat terhadap pemerintah yang berwenang. Menurut Easton, terdapat tiga objek dalam sistem politik yang
memerlukan legitimasi agar suatu sistem politik tidak hanya berlangsung secara terus Berdasarkan pengertian legitimasi dapat dibedakan pengertian kekuasaan,
kewenangan, dan legitimasi. Apabila kekuasaan diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan sumber – sumber dan yang mempengaruhi proses politik, sedangkan
kewenangan merupakan hak moral untuk menggunakan sumber – sumber yang membuat dan melaksanakan keputusan politik hak memerintah. Adapun legitimasi merupakan
penerimaan dan pengakuan masyarakat terhadap hak moral tersebut.