Validitas Validasi Instrumen Tes Pengetahuan Multikultur

I Nengah Suastika, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Ips Berbasis Multikultur Di Sekolah Dasar Studi Pengembangan Model Pada Siswa Kelas V Sd Di Kota Singaraja Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 11 Mengusulkan kegiatan yang menunjukkan adanya kesadaran multikulturalisme di lingkungan sekolah. 31, 32, 33, 34 4 Jumlah Butir 34 Selanjutnya 34 butir tes pengetahuan multikultur tesebut dibagi tiga bagian yaitu 11 butir dipergunakan pada siklus I, 12 butir dipergunakan pada siklus II, dan sisanya 11 butir dipergunakan pada siklus III. Selengkapnya mengenai kisi- kisi dan tes pengetahuan multikultur tiap siklusnya dapat dilihat pada lampiran 1.d. Instrumen penelitian yang berupa tes pengetahuan multikultur perlu diuji coba. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas tes yang telah disusun. Uji coba tes yang dilakukan adalah uji coba terpakai yaitu langsung dipakai pada saat pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

3.6.1.1. Validasi Instrumen Tes Pengetahuan Multikultur

3.6.1.1.1. Validitas

Validitas tes mengacu kepada ketepatan dan kecermatan suatu tes melakukan fungsi ukurnya Azwar, 2002 yang berarti bahwa kemampuan tes mengukur yang seharusnya diukur. Validitas tes yang umum diperhatikan adalah validitas isi dan validitas susunan. Validitas isi tes dilakukan melalui uji ahli atau profesional expert judment oleh pakar evaluasi pendidikan dari staf pengajar Program Pasca Sarjana Undiksha judment 1 dan seorang guru SD Lab. Undiksha Singaraja judment 2 yang hasil penilaiannya dianalisis dengan teknik Gregory. Untuk menentukan validitas isi dengan teknik Gregory dilakukan dua langkah. Pertama, para pakar melakukan penilaian terhadap instrumen per butir dengan menggunakan skala 1 untuk kategori tidak relevan, skala 2 untuk kategori agak relevan, skala 3 untuk kategori relevan, dan skala 4 untuk kategori sangat relevan. Selanjutnya dilakukan pengelompokan skala yaitu: skala 1 dan 2 dikelompokkan menjadi kurang relevan sedangkan skala 3 dan 4 dikelompokkan menjadi sangat relevan. Kedua, hasil penelitian pakar ditabulasikan kedalam bentuk matrik tabulasi silang 2x2 dan memasukkan data hasil tabulasi silang ke dalam rumus validitas isi. Rumus validitas yang digunakan adalah sebagai berikut I Nengah Suastika, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Ips Berbasis Multikultur Di Sekolah Dasar Studi Pengembangan Model Pada Siswa Kelas V Sd Di Kota Singaraja Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu D C B A D Isi Validitas     Gregory, 2000:98-99 Keterangan: A : sel yang menunjukkan pendapat kedua penilaipakar menyatakan butir tes kurang relevan B : sel yang menunjukkan pendapat penilaipakar I menyatakan bahwa butir sangat relevan sedangkan penilaipakar II menyatakan bahwa butir kurang relevan C : sel yang menunjukkan pendapat penilaipakar I menyatakan bahwa butir kurang relevan sedangkan penilaipakar II menyatakan bahwa butir sangat relevan D : sel yang menunjukkan pendapat kedua penilaipakar menyatakan bahwa butir sangat relevan Kriteria validasi isi: 0,80 – 1,00 : validasi isi sangat tinggi 0,60 – 0,79 : validasi isi tinggi 0,40 – 0,59 : validasi isi sedang 0,20 – 0,39 : validasi rendah 0,00 – 0,19 : validasi sangat rendah Menurut Gable dalam Koyan, 2007 semakin besar nilai D semakin baik pula validitas isi butir tes. Dari uji judges diperoleh validitas isi instrumen tes pengetahuan multikultur adalah 0,88. Jadi validitas isi dari tes pengetahuan multikultu tergolong sangat tinggi. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.a. Selain validitas isi, validitas butir tes pengetahuan multikultur juga dicari secara empiris. Validitas butir tes ditentukan melalui analisis butir berdasarkan koefisien korelasi point biserial r pbi dengan rumus:             q p M M r t t p pbi  Guilford, 1959 :303 Keterangan : r pbi : koefisien korelasi point biserial M p : rata-rata skor yang menjawab benar M t : rata-rata skor seluruhnya σ t : simpangan baku skor seluruhnya I Nengah Suastika, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Ips Berbasis Multikultur Di Sekolah Dasar Studi Pengembangan Model Pada Siswa Kelas V Sd Di Kota Singaraja Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu p : proporsi yang menjawab benar q : proporsi yang menjawab salah Dengan kriteria bahwa butir dikategorikan valid jika r pbi r tabel pada taraf signifikansi 5. Berdasarkan analisis butir dengan korelasi point biserial dengan menggunakan program excel diperoleh hasil sebagai berikut. Pada siklus I, dari 11 butir instrumen tes pengetahuan multikultur semua butir tergolong valid. Siklus II, dari 12 butir instrumen tes pengetahuan multikultur 10 diantaranya valid dan sisanya 2 butir gugur yaitu butir nomor 2 dan 11. Sedangkan pada siklus III, dari 11 butir instrumen tes pengetahuan multikultur 10 diantaranya valid dan sisanya 2 butir diantaranya gugur, yakni butir nomor 9 dan 11. Hasil selengkapnya hasil perhitungan validitas instrumen tes pengetahuan multikultur dapat dilihat pada lampiran 4.a.b.c.

3.6.1.1.2. Reliabilitas