Reliabilitas Daya Beda Tes

I Nengah Suastika, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Ips Berbasis Multikultur Di Sekolah Dasar Studi Pengembangan Model Pada Siswa Kelas V Sd Di Kota Singaraja Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu p : proporsi yang menjawab benar q : proporsi yang menjawab salah Dengan kriteria bahwa butir dikategorikan valid jika r pbi r tabel pada taraf signifikansi 5. Berdasarkan analisis butir dengan korelasi point biserial dengan menggunakan program excel diperoleh hasil sebagai berikut. Pada siklus I, dari 11 butir instrumen tes pengetahuan multikultur semua butir tergolong valid. Siklus II, dari 12 butir instrumen tes pengetahuan multikultur 10 diantaranya valid dan sisanya 2 butir gugur yaitu butir nomor 2 dan 11. Sedangkan pada siklus III, dari 11 butir instrumen tes pengetahuan multikultur 10 diantaranya valid dan sisanya 2 butir diantaranya gugur, yakni butir nomor 9 dan 11. Hasil selengkapnya hasil perhitungan validitas instrumen tes pengetahuan multikultur dapat dilihat pada lampiran 4.a.b.c.

3.6.1.1.2. Reliabilitas

Reliabilitas tes mengacu kepada keajegan hasil pengukuran Aswar: 2002, yang berarti bahwa hasil pengukuran akan relatif sama walaupun dilakukan pengukuran yang berulang-ulang terhadap subjek yang sama. Analisis tes dilakukan hanya untuk butir-butir tes yang valid. Sehingga analisis reliabilitas dilakukan setelah analisis validitas tes dikerjakan. Untuk menentukan reliabilitas tes kemampuan kognisi digunakan rumus KR-20 yaitu :                   2 2 1 t t tt pq n n r   Guilford, 1959 : 303 Keterangan: r tt : koefisien korelasi n : banyak butir σ t 2 : varian total p : proporsi yang menjawab benar q : proporsi yang menjawab salah Menurut Guilford 1959 reliabilitas suatu tes dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan seperti yang ditunjukkan tabel berikut: Tabel 3.4. Kriteria Nilai Koefisien Reliabilitas I Nengah Suastika, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Ips Berbasis Multikultur Di Sekolah Dasar Studi Pengembangan Model Pada Siswa Kelas V Sd Di Kota Singaraja Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Kreteria Kualifikasi Kualifikasi 0,9 Koef. Reliab 1 Reliabilitas tes sangat tinggi 0,7 Koef. Reliab. 0,9 Reliabilitas tes tinggi 0,4 Koef. Reliab. 0,7 Reliabilitas tes cukup 0,2 Koef. Reliab. 0,4 Reliabilitas tes rendah 0,0 Koef. Reliab. 0,2 Reliabilitas tes sangat rendah Dengan menggunakan excel diperoleh koefisien reliabilitas tes pengetahuan multikultur untuk 30 butir adalah 0,87. Berdasarkan kritera penggolongan di atas maka reliabilitas tes pengetahuan multikultur tergolong tinggi. Hasil perhitungan selengkapnya mengenai reliabitas tes pengetahuan multikultur dapat dilihat pada lampiran 4.d.

3.6.1.1.3. Daya Beda Tes

Sebelum menetukan daya beda tes, terlebih dahulu ditentukan kelompok atas dan kelompok bawah. Penentuan masing-masing kelompok dilakukan dengan mengurut skor siswa dari skor tertinggi sampai skor terendah, kemudian diambil 27 skor tertinggi kelompok atas dan 27 skor terendah kelompok bawah. Daya beda tes adalah kemampuan suatu tes untuk membedakan kemampuan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai dalam suatu kelompok. Untuk menganalisis daya beda butir soal digunakan rumus: n K K DP B A 2   Depdiknas, 2007:4 Keterangan: DP = Daya Pembeda Soal K A = Banyak siswa kelompok atas yang menjawab benar K B = Banyak siswa kelompok bawah yang menjawab benar n = Banyak siswa Menurut Pusat Penilaian Pendidikan Depdiknas 2007: 7 soal yang baik atau diterima bila memiliki daya pembeda soal di atas 0,25, karena soal tersebut I Nengah Suastika, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Ips Berbasis Multikultur Di Sekolah Dasar Studi Pengembangan Model Pada Siswa Kelas V Sd Di Kota Singaraja Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu dapat membedakan kelompok siswa yang berkemampuan tinggi dan kemampuan rendah. Berikut ini kreteria daya pembeda butir soal halaman berikut. Tabel 3.5. Kriteria Daya Pembeda Butir Soal Kriteria Daya Pembeda Keputusan DP 0,25 Diterima 0 DP ≤ 0,25 Diperbaiki DP ≤ 0 Ditolak Depdiknas, 2007: 5 Berdasarkan hasil analisis data diperoleh dari 11 butir soal pada siklus I , 9 soal diterima dan sisanya 2 soal diperbaiki. Pada siklus II, dari 12 butir soal yang digunakan, 4 soal diterima, 7 soal diperbaiki dan satu soal ditolak. Sedangkan pada siklus III, dari 11 soal yang digunakan 2 soal diterima, 7 soal diperbaiki 2 soal ditolak. Hasil selengkapnya mengenai perhitungan daya beda tes dapat dilihat pada lampiran 4.e.f.g.

3.6.1.1.4. Tingkat Kesukaran Tes