Amplifikasi DNA mikrosatelit dengan Polymerase Chain Reaction PCR Analisis produk PCR dan deteksi alel DNA

commit to user 22 kemudian difoto dengan menggunakan kamera digital. Apabila terdeteksi adanya pita berarti ekstraksi DNA dari sampel berhasil. Uji kuantitas DNA dilakukan dengan metode spektrofotometri pada panjang gelombang 260 nm. Menurut formula yang digunakan dalam perhitungan menggunakan alat RNADNA kalkulator menyatakan bahwa absorbansi A 260 1,0 sesuai untuk 50 µgmL DNA murni untai ganda, maka kadar DNA sampel dapat dicari melalui perhitungan berikut : XµgmL = Keterangan : X : kadar DNA yang dicari A260 : absorbansi sampel DNA pada panjang gelombang 260 nm DNA dikatakan murni jika rasio kedua nilai tersebut berkisar antara 1,8 – 2,0. Jika nilai rasio lebih kecil dari 1,8 maka masih ada kontaminasi protein didalam larutan Ratnayani K et al, 2009 .

4. Amplifikasi DNA mikrosatelit dengan Polymerase Chain Reaction PCR

DNA yang diperoleh langsung digunakan untuk reaksi PCR yang dilakukan dalam mesin PCR Applied Biosystem. Fragmen DNA diamplifikasi dengan PCR menggunakan primer berturut-turut ETH225, TGLA227, INRA005, BM1824 dan MM12. Berikut sekuen nukleotida dari masing-masing primer yang akan digunakan dalam analisis mikrosatelit : commit to user 23 Tabel 1. Sekuen nukleotida primer mikrosatelit Marker Sekuen primer Letak kromosom Ukuran alel basepair Tm ◦C referensi ETH225 F:5’GATCACCTTGCCACTATTTCCT3’ R:3’ACATGACAGCCAGCTGCTACT5’ 9 141-159 60 Steffen et al.1993 TGLA227 F:5’CGAATTCCAAATCTGTTAATTTGCT3’ R:3’ACAGACAGAAACTCAATGAAAGCA5’ 21 64 –115 48-60 Georges and Massey 1992 INRA005 F:5’CAATCTGCATGAAGTATAAATAT3’ R:3’CTTCAGGCATACCCTACACC5’ 12 240-246 58 Vaiman et al. 1992 BM1824 F:5’GAGCAAGGTGTTTTTCCAATC3’ R:3’CATTCTCCAACTGCTTCCTTG5’ 1 180-192 58 Bishop et al. 1994 MM12 F:5’CAAGACAGGTGTTTCAATCT3’ R:3’ATCGACTCTGGGGATGATGT5’ 9 107 –133 50 Mommens and Coppieters 1994 Keterangan: Tm : melting temperatur : batas bawah Tm F : Forward primer R : Reserve primer Semua reaksi amplifikasi dilakukan dalam volume 15 l campuran reaksi yang terdiri dari: 3 l DNA template, 0,5 l dari masing-masing oligonukleotida primer primer forward dan reserve , 6 l Go Taq Green dan 5 l nuclease free water dalam 0,6 ml tabung effendorf. Kondisi reaksi amplifikasi PCR amplifikasi DNA sebagai berikut: satu tahap reaksi denaturasi awal pada suhu 95 C selama 5 menit, diikuti dengan 30 siklus amplifikasi yang masing-masing siklus terdiri dari: denaturasi pada suhu 95 C selama 60 detik, annealing dengan suhu berdasarkan Tm primer selama 60 detik, dan exstention pada suhu 72 C selama 1 menit; diikuti dengan satu tahap polimerasi final pada suhu 72 C selama 5 menit. commit to user 24

5. Analisis produk PCR dan deteksi alel DNA

Hasil amplifikasi dengan PCR difraksinasi dengan elektroforesis gel poliakrilamid 12 yang dilanjutkan dengan pewarnaan dengan ethidium bromida. Berdasarkan Qiagen Supplemantary Ptotocol Gel Poliakrilamid 12 dibuat dengan cara mencampurkan bahan-bahan berikut : 7,2 gram urea, buffer TBE 10X 1,5 ml dan 5,4 ml 30 akrilamid : bis akrilamid 19 : 1 pada erlenmeyer, selanjutnya ditambahkan dengan aquabides sampai 15 ml. Selanjutnya larutan dipanaskan dalam microwave selama 9 detik dengan power level tinggi sampai seluruh larutan terlarut dengan sempurna. Setelah larutan tercampur sempurna kemudian ditambahkan 75 µ l 10 ammonium persulfat APS kemudian ditambahkan dengan segera 7,5 µ l N,N,N’,N’ Tetramethylethylenediamine TEMED dan tetap diaduk perlahan. Setelah penambahan APS dan TEMED, larutan poliakrilamid 12 segera dituangkan kedalam cetakan agar larutan tidak mengalami polimerisasi. Untuk resep dengan volume 15 ml digunakan cetakan dengan ukuran 7x10 cm. Tahap selanjutnya adalah persiapan sampel. Denaturasi sampel dilakukan pada suhu 95 C selama 2 menit dan dilanjutkan dengan memasukkan dalam pecahan es. Selanjutnya gel dipasang pada alat dan dilanjutkan dengan memasukkan sampel hasil PCR dan marker ke dalam sumuran. Harus dipastikan bahwa dalam tahapan ini tidak lebih dari 20 menit supaya sampel tetap berada pada keadaan dingin. Selanjutnya power supply dinyalakan dan diatur pada 120 volt dan 400 miliamper. Running dilakukan pada dyes pewarna mencapai bagian bawah gel. Setelah pewarnaan kita-kira commit to user 25 mencapai daerah munculnya pita maka running dapat dihentikan dan tangki elektroforesis dapat dikosongkan dari buffer. Selanjutnya pindahkan gel perlahan-lahan dari plate dan siap dilakukan pewarnaan dengan ethidium bromide. Gel poliakrilamid direndam dalam ethidium bromida selama 15 menit. Ethidium bromida dibuat dengan mencampurkan 1 µl EtBr yang dilarutkan dengan 100 ml aquades. Elektroforesis gel poliakrilamid mampu memisahkan DNA lebih sempurna dengan jumlah sampel yang dibutuhkan lebih sedikit Allen et al., 1984. Hasil pemisahan fragmen DNA dideteksi dengan geldoc. Pita hasil amplifikasi kemudian dicatat dan diberi nilai. Setiap pita DNA yang muncul dibandingkan ke marker untuk mengetahui panjangnya. Satu posisi migrasi yang sama dianggap sebagai satu tipe atau alel.

D. Analisis Data