commit to user 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sapi-sapi  yang  terdapat  di  Indonesia  mempunyai  karakteristik  yang berbeda-beda.  Perbedaan  karakteristik  tersebut  salah  satunya  disebabkan  karena
adanya  diversitas  genetik,  yang  dimungkinkan  oleh  adanya  program-program
introduksi  sapi  impor  yang  dilakukan  pemerintah  Johari  et  al.,  2007.  Di
Indonesia  terdapat  banyak  sapi  lokal  seperti  sapi  Bali,  sapi  Aceh,  sapi  Madura, sapi  Ongole,  sapi  Peranakan  Ongole  PO  dan  sapi  Pesisir.  Di  antara  sapi-sapi
lokal di Indonesia,  sapi Bali dari Sumbawa dan sapi Aceh merupakan bangsa sapi yang  mempunyai  potensi  dan  nilai  ekonomi  untuk  dikembangkan  sebagaimana
sapi unggulan lain yang terdapat di Indonesia. Sapi  Bali  dari  Sumbawa  adalah  sapi  hasil  domestikasi  dari  banteng  yang
mempunyai  keunggulan  dalam  daya  reproduksi,  daya  adaptasi  dan  persentase karkas yang tinggi. Sapi Bali memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh sapi dari
bangsa  lainnya  dan  merupakan  sumber  daya  genetik  asli  Indonesia  Riasari, 2010.  Sapi  Aceh  mempunyai  keunggulan  antara  lain  daya  reproduksi  tinggi,
mampu berkembang pada kondisi lahan marginal,  kualitas karkas tinggi, dan rasa lebih  enak  Basri,  2010.  Berdasarkan  keunggulan  yang  dimiliki  oleh  sapi  Bali
dari Sumbawa dan sapi Aceh tersebut, maka apabila kedua jenis sapi disilangkan akan  menghasilkan  breed  sapi  yang  unggul  baik  dari  segi  kualitas  maupun
kuantitasnya.
commit to user 2
Diversitas  genetik  pada  sapi  dan  juga  pada  hewan-hewan  ternak  lainnya mengalami  penurunan  sangat  cepat  Hall  dan  Bradley,1995;  Hammond  dan
Leitch,  1995.  Pemilihan  suatu  jenis  sapi  tertentu  karena  pertimbangan- pertimbangan  keunggulan  ekonomis  dalam  hal  produksi  telah  menurunkan
diversitas genetik, dan bahkan menjadi salah satu mekanisme utama  yang sangat potensial menurunkan diversitas genetik.
Diversitas  genetik merupakan dasar perkawinan silang bagi hewan ternak Buis et al., 1994 karena informasi ini dapat digunakan sebagai titik awal untuk
meningkatkan  kuantitas  dan  kualitas  jenis  melalui  seleksi  buatan.  Pengetahuan mengenai pola-pola variabilitas genetik dari masing-masing jenis akan membantu
pengembangan  program  persilangan,  dan  merupakan  pengetahuan  awal  yang diperlukan dalam konservasi sumber genetik Kidd et al., 1974.
Analisis  diversitas  genetik  dalam  organisme  tingkat  tinggi  telah  banyak digunakan dalam memperkirakan keterkaitan genetik dan keanekaragaman dalam
dan  di  antara  spesies.  Penanda  molekuler  adalah  molekul  yang  dapat  digunakan untuk  melacak  gen  yang  diinginkan  dalam  genotipe  yang  diperiksa.  Identifikasi
populasi  hewan  dapat  dilakukan  berdasarkan  sifat-sifat  morfologi,  DNA,  dan protein.  Marka  DNA  merupakan  kandidat  terbaik  untuk  efisiensi  evaluasi  dan
identifikasi  populasi  hewan  memisahkan  marka  DNA  sebagai  gen  tunggal  dan mereka tidak terpengaruh oleh lingkungan sebagai penanda morfologis Chambers
dan MacAvoy, 2000. Aplikasi  penanda  genetik  dapat  digunakan    untuk  seleksi,  pemuliaan  dan
meningkatkan  mutu  genetik  ternak.  Penanda  genetik  dapat  diidentifikasi  dengan
commit to user 3
berbagai  teknik  meliputi:  teknik  Restriction  Length  polymorphisms  RFLP, Random  Amplified  Polymorphism  DNA  RAPD,  Amplified  fragment  length
polymorphism AFLP , dan mikrosatelit Sumantri, 2007.  Analisis mikrosatelit merupakan  salah  satu  penciri  genetik  yang  sudah  diaplikasikan  secara  meluas
dalam  bidang  peternakan,  uji  keturunan,  mengidentifikasi  sejumlah  sifat  dengan nilai ekonomis tinggi pada banyak spesies. Hal ini dikarenakan DNA mikrosatelit
sangat polimorfik dan terdapat banyak dalam DNA genom Bawden dan Nicholas, 1999.  Informasi  tentang  diversitas  genetik  dan  kekerabatan  genetik  pada  hewan
ternak termasuk sapi sangat penting dalam usaha meningkatkan mutu genetik sapi untuk  memperoleh  bibit  unggul.  Berdasarkan  uraian  tersebut,  penelitian  ini
dilakukan  untuk  mengidentifikasi  diversitas  genetik  pada  populasi  sapi  Bali  - Sumbawa dan sapi Aceh.
B. Perumusan Masalah