Penelitian Relevan KAJIAN TEORI
Gambar 2: Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan adalah suatu model penelitian terdiri dari siklus kegiatan yang terdiri dari 4 komponen sebagai berikut.
1. Perencanaan
Tahap pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti dan guru adalah sebagai berikut.
a. Observasi Awal
Observasi awal dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang timbul di dalam kelas melalui wawancara dengan guru, observasi kelas
serta pemberian angket peserta didik, kemudian dilanjutkan dengan berdiskusi tentang langkah apa yang akan dilakukan antara peneliti dan
guru. Beberapa masalah yang berhasil ditemukan adalah keterampilan berbicara bahasa Jerman rendah dan sikap negatif peserta didik terhadap
pembelajaran bahasa Jerman.
Keterangan gambar : 0.
Penanganan 1.
Perencanaan 2.
Tindakan dan Observasi I 3.
Refleksi I 4.
Rencana Terevisi I 5.
Tindakan dan Observasi II 6.
Refleksi II 7.
Rencana terevisi II 8.
Tindakan dan Observasi III 9.
Refleksi III
b. Penyeleksian Masalah
Dari berbagai masalah yang teridentifikasi, peneliti dan guru menentukan masalah mana yang akan diupayakan pemecahan. Peneliti
dan guru bersepakat untuk meningkatkan upaya peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jerman dan mengubah sikap positif peserta didik dalam
pembelajaran bahasa Jerman. c.
Penentuan Perencanaan Setelah menentukan masalah, peneliti dan guru menyusun
perencanaan penelitian yang akan ditempuh. Semua informasi yang telah diperoleh menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan upaya yang
akan ditempuh dalam penelitian ini. d.
Merencanakan dan Menyusun Tindakan Peneliti dan guru merancang dan menyusun tindakan yang akan
ditempuh untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Berdasarkan data yang ada, kondisi sekolah, kemampuan peneliti dan guru, maka ditentukan
tindakan yang akan ditempuh. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik jigsaw dalam keterampilan berbicara bahasa Jerman.
2. Pelaksanaan Tindakan
Keterampilan berbicara bahasa Jerman disiapkan secara matang dengan cara menyusun rencana pembelajaran dan merancang teknik yang akan digunakan
terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar pembelajaran lebih terarah pada tujuan yang ingin dicapai. Rencana pengajaran juga merupakan rambu-rambu bagi
guru agar dalam mengajar tidak keluar dari konsep yang telah dibuat.