Berangkat dari hasil pelaksanaan pra PTK inilah suatu rencana tindakan dibuat.
a. Perencanaan
Kegiatan yang perlu dilakukan dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut. 1.
Observasi Awal Observasi awal dilakukan untuk mengidentifikasikan masalah yang
timbul di dalam kelas melalui wawancara dengan guru, observasi kelas serta pemberian angket peserta didik, kemudian dilanjutkan dengan
berdiskusi tentang langkah apa yang akan dilakukan antara peneliti dan guru.
2. Rumusan Masalah
Peneliti bersama guru berdiskusi untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul berkaitan dengan dalam pembelajaran bahasa
Jerman. Dari berbagai masalah yang teridentifikasi, peneliti dan guru menentukan masalah mana yang akan diupayakan pemecahannya. Peneliti
dan guru bersepakat untuk mengupayakan peningkatan keterampilan berbicara peserta didik belajar bahasa Jerman. dalam hal ini dilakukan
alternatif pemecahan masalah keterampilan berbicara mereka dengan menggunakan teknik Jigsaw.
3. Penentuan Perencanaan
Setelah menentukan masalah, peneliti dan guru menyusun perencanaan penelitian yang akan ditempuh. Semua informasi yang telah
diperoleh menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan upaya yang akan ditempuh dalam penelitian ini.
4. Persiapan Tindakan
Dalam persiapan tindakan, perlu melakukan berbagai persiapan berikut ini:
a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran bahasa Jerman.
b. Mempersipakan sarana dan prasarana seperti tempat, media, maupun
peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tindakan penelitian. c.
Menyiapkan instrumen penelitian yang berupa tes, pedoman observasi, catatan lapangan, pedoman wawancara dan dokumentasi
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahap kedua dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai
tindakan di kelas. Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan perencanaan yang sudah dibuat. Tindakan yang dilakukan adalah dengan penggunaan
teknik jigsaw dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman.
c. Pengamatan
Tahap ketiga yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan guru. Pengamatan dilakukan pada saat tindakan sedang dilaksanakan.
Pengamatan yaitu upaya untuk mengetahui jalanya pembelajaran. Pada tahap ini peneliti dan guru melakukan pengamatan secara tertulis menggunakan
catatan lapangan harian tentang pelaksanaan tindakan. Hasil pengamatan yang ada dapat yang ada dapat dijadikan sebagai bahan untuk pertimbangan
langkah yang akan ditempuh selanjutnya. Peneliti meminta pendapat dari guru dan peserta didik tentang pelaksanaan tindakan yang telah berlangsung.
d. Refleksi
Tahapan refleksi dilakukan melalui perenungan kembali dan diskusi bersama pengamat terhadap setiap tindakan yang diberikan kepada peserta
didik. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk
mendiskusikan implementasi rancangan tindakan berikutnya. Tahap refleksi dilakukan sebagai upaya penilaian oleh peneliti bersama guru mengenai
tindakan yang telah dilaksanakan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perubahan dari tindakan baik perubahan positif maupun negatif dan
mengetahui hambatan-hambatan selama proses tindakan. Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk
membentuk sebuah siklus yaitu satu putaran kegiatan beruntun, yang kembali lagi kelangkah semula. Satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan
sampai dengan refleksi yang tidak lain adalah evaluasi.
G. Validitas dan Reliabilitas Data
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas
data seperti yang di utarakan oleh Madya 2006: 37-48 yaitu,
1. Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dalam