Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

2. Apakah dengan menggunakan teknik jigsaw dapat mengubah sikap peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Kediri dalam proses pembelajaran bahasa Jerman menjadi lebih baik.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, penelitian ini bertujuan: 1. Untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Kediri. 2. Untuk mengubah sikap peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Kediri dalam proses pembelajaran bahasa Jerman menjadi lebih baik.

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian sudah pasti diharapkan hasilnya akan mempunyai manfaat. Demikian juga dengan penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis a. Untuk mengetahui secara jelas tentang hasil pembelajaran berbicara bahasa Jerman dengan menerapkan teknik jigsaw. b. Sebagai bahan referensi dalam proses belajar-mengajar bahasa Jerman, khususnya pembelajaran keterampilan berbicara. 2. Manfaat Praktis . a. Dengan menggunakan teknik jigsaw pembelajaran berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Kediri akan lebih optimal. b. Dengan menggunakan teknik jigsaw akan meningkatkan kinerja guru dalam mengefektifkan waktu pembelajaran berbicara bahasa Jerman.

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Jerman sebagai Bahasa Asing

Pembelajaran di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002: 220 diartikan sebagai suatu proses, cara, perbuatan, menjadikan orang belajar. Brown dalam Pringgawidagda, 2002: 21 menyatakan bahwa “Learning is acquiring or getting of knowledge of a subject or a skill by study experience or instruction”, yang berarti pembelajaran adalah proses memperoleh atau mendapatkan pengetahuan tentang subjek atau keterampilan dengan pengalaman atau instruksi belajar. Parera 1993: 11 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu kegiatan belajar mengajar KBM secara real di dalam kelas, pembelajaran tersebut melibatkan guru, murid, buku pelajaran bahasa, media pengajaran bahasa, lingkungan sekolah dan situasi belajar. Kridalaksana 2008: 177 menyatakan pembelajaran adalah proses yang harus dikuasai oleh seseorang dalam kegiatan belajar mengajar. Kridalaksana 2008: 24 menyatakan bahwa bahasa asing adalah bahasa yang dikuasai oleh bahasawan, biasanya melalui pendidikan formal, dan yang secara sosiokultural tidak dianggap bahasa sendiri. Hardjono 1988: 78 mengungkapkan bahwa tujuan pengajaran bahasa asing dewasa ini diarahkan ke pengembangan keterampilan menggunakan bahasa asing yang dipelajari sesuai 6 dengan tingkat dan taraf yang ditentukan oleh kurikulum yang berlaku. Jadi bahasa yang diperoleh peserta didik hendaknya dapat dipakai sebagai alat komunikasi, alat untuk bertukar pengalaman dan pikiran. Pringgawidagda 2002: 62-64 mengungkapkan “belajar bahasa asing sama dengan belajar bahasa pertama”. Ini merupakan proses pembentukan kebiasaan secara mekanis. Tujuan pengajaran bahasa asing untuk mengembangkan kemampuan berbahasa peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang berbahasa asing. Penguasaan bahasa asing sangat bermanfaat dalam kehidupan berbangsa, dan untuk berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain. Pembelajaran bahasa Jerman sebagai bahasa asing di sekolah di tujukan agar peserta didik mempunyai kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis dalam bahasa tersebut sesuai dengan tingkatannya. Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi Depdiknas, 2003: 1 disebutkan bahwa materi pelajaran bahasa Jerman berfungsi sebagai alat pengembangan peserta didik dalam bidang komunikasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya. Dengan demikian peserta didik dapat tumbuh dan berkembang menjadi warga negara yang cerdas dan berkembang. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Jerman sebagai bahasa asing adalah kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis dalam bahasa tersebut sesuai dengan tingkatanya dan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Pembelajaran bahasa Jerman sebagai bahasa asing berfungsi sebagai alat pengembangan peserta didik dalam bidang komunikasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya. Pembelajaran dilakukan dengan melibatkan guru, peserta didik, bahan pelajaran, lingkungan sekolah, dan situasi belajar.

2. Hakikat Keterampilam Berbicara

Berbicara merupakan suatu kegiatan sehari-hari yang paling sering dilakukan karena berbicara digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam berbagai aktivitas. Kemampuan bicara seseorang tidak akan berkembang dengan sendirinya, tetapi masih memerlukan suatu cara yang tepat agar seseorang mampu berinteraksi dengan baik di lingkungannya. Kridalaksana 2008: 35 bicara adalah perbuatan menghasilkan bahasa untuk berkomunikasi yang merupakan salah satu keterampilan dasar berbahasa. Varekamp dalam Tarmansyah, 1996 : 38 menyatakan bahwa “Bicara adalah suatu kemungkinan manusia akan pengucapan bunyi-bunyi bahasa dengan alat bicara”. Menurut Haryadi 1997: 11 berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud ide, pikiran, isi hati seseorang kepada orang lain yang menggunakan bahasa lisan, sehingga maksud tersebut dipahami oleh orang lain. Djiwandono 2008: 118 menyatakan bahwa “berbicara berarti mengungkapkan pikiran secara lisan.” Dengan mengungkapkan apa yang dipikirkan, seseorang dapat membuat orang lain yang diajak bicara mengerti apa yang ada dalam pikirannya. Nunan 1991: 39 berpendapat bahwa “Speaking is the single important aspect of learning as a second of foreign language,” yang berarti bahwa keterampilan berbicara merupakan aspek yang penting dalam pembahasan bahasa asing sebagai bahasa kedua.

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 TEMANGGUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI.

5 45 268

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL MELALUI TEKNIK PORPE (PREDICT, ORGANIZE, REHEARSE, PRACTICE, EVALUATE).

5 28 357

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 TEMANGGUNG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR.

3 11 244

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Prambanan Klaten melalui Media Permainan Bahasa Bildgeschichte.

3 7 388

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI IPA 1 SMA N 1 SEDAYU BANTUL MELALUI KARTU DOMINO.

2 5 506

Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas X- C SMA Negeri 1 Prambanan Klaten melalui Media Schlangen und Leitern.

1 5 375

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI BAHASA MAN PURWOREJO MELALUI TEKNIK CLUSTER.

3 8 398

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA N 1 PENGASIH KULON PROGO MELALUI TEKNIK TIME TOKEN.

1 6 369

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 KALIBAWANG KULON PROGO MELALUI TEKNIK THREE STEP INTERVIEW.

2 11 343

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK KANCING GEMERINCING PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN.

1 4 160