BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dikemukakan hasil-hasil yang diperoleh setelah pelaksanaan penelitian. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini
adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Kediri dengan teknik jigsaw dan mengubah sikap peserta didik
dalam proses pembelajaran bahasa Jerman menjadi lebih baik melalui teknik jigsaw. Karena itu, pada uraian hasil penelitian dan pembahasan peneliti melakukan proses
analisis data yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Berikut uraian dari hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini.
A. Pra Penelitian Tindakan Kelas
Kegiatan pra penelitian tindakan kelas diawali dengan mengamati proses pembelajaran bahasa Jerman di kelas. Pada tahap ini, dilakukan pengamatan
terhadap proses pembelajaran bahasa Jerman di kelas XI IA-4 SMA Negeri 3 Kediri. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, terlihat bahwa peserta didik
kurang aktif dalam proses pembelajaran bahasa Jerman. Mayoritas peserta didik hanya diam, bahkan ketika diberi kesempatan untuk berbicara bahasa Jerman,
Peserta didik hanya berbisik-bisik jika diberi kesempatan berbicara tentang materi yang disampaikan. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik tidak memiliki
kepercayaan diri untuk berbicara menggunakan bahasa Jerman. Peserta didik akan menjawab pertanyaan jika ditunjuk secara langsung.
Ketika guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal latihan, peserta didik
47
cenderung lebih ramai. Pada saat guru meninggalkan kelas, suasana di kelas XI IA-4 SMA Negeri 3 Kediri menjadi gaduh. Hasil wawancara peneliti dengan
beberapa orang peserta didik kelas XI IA-4 SMA Negeri 3 Kediri menyatakan bahwa peserta didik merasa takut salah jika berbicara bahasa Jerman untuk
bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru secara langsung. Ketika mereka diminta mengerjakan soal, peserta didik berusaha bertanya kepada teman yang
lain, sehingga kelas menjadi gaduh. Beberapa peserta didik bahkan terlihat bermalas-malasan dalam mengerjakan soal tersebut. kondisi ini mencerminkan
bahwa peserta didik kurang berminat mengikuti pembelajaran bahasa Jerman, sehingga peserta didik menunjukkan sikap yang negatif.
Berdasarkan pengamatan tersebut, peneliti melihat bahwa peserta didik kelas XI IA-4 SMA Negeri 3 Kediri belum memiliki keterampilan berbicara yang
baik serta belum memiliki sikap yang positif dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jerman. Karena itu, sikap peserta didik terhadap pembelajaran bahasa
Jerman masih perlu ditingkatkan dengan harapan keterampilan berbicara bahasa Jerman juga turut mengalami peningkatan. Kegiatan pra penelitian kemudian
dilakukan dengan memberikan penjelasan kepada peserta didik kelas XI IA-4 SMA Negeri 3 Kediri mengenai pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif
dengan teknik jigsaw yang akan dilaksanakan pada pembelajaran selanjutnya pada pembelajaran dengan tema “Erste Kontakte mit Deutschen”.
Penjelasan yang diberikan diharapkan dapat memperlancar penelitian. Untuk mempermudah dalam memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan
pembelajaran teknik jigsaw, dengan dibagikan lembar materi pembelajaran
kooperatif teknik jigsaw kepada semua peserta didik. Kemudian peserta didik kelas XI IA-4 SMA Negeri 3 Kediri dibagi menjadi 6 kelompok dengan jumlah
peserta didik dalam masing-masing kelompok sebanyak 5-6 orang peserta didik. Peneliti membentuk 6 kelompok dengan setiap kelompok yang beranggotakan 5-6
orang peserta didik yang mempunyai kemampuan akademik yang berbeda-beda. Tidak ada peserta didik yang berkomentar tentang pembagian kelompok tersebut,
tetapi suasana agak gaduh saat pembagian kelompok karena ini merupakan sesuatu yang baru bagi peserta didik. Berdasarkan kesepakatan dengan guru,
pelaksanaan penelitian dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran bahasa Jerman kelas XI IA-4 SMA Negeri 3 Kediri.
B. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan
Berdasarkan observasi awal sebelum memulai penelitian, diperoleh permasalahan dalam pembelajaran bahasa Jerman. Adapun permasalahan
yang terdapat pada SMA Negeri 3 Kediri adalah sikap peserta didik yang kurang berminat dalam mengikuti pelajaran bahasa Jerman, peserta didik
takut mengungkapkan ide saat berbicara dengan menggunakan bahasa Jerman, kurangnya rasa percaya diri peserta didik, guru kurang memberikan motivasi
kepada peserta didik, keterampilan berbicara peserta didik yang masih kurang. Hal ini juga dapat disebabkan oleh penggunaan metode pembelajaran yang
kurang melibatkan peserta didik, serta peserta didik belum terbiasa untuk berbicara dengan menggunakan bahasa Jerman karena ini merupakan hal yang