penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya. Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal berkenaan dengan derajad akurasi desain
penelitian dengan hasil yang dicapai dan validitas eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau
diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil. Dalam validitas dasar untuk penelitian kualitatif ini adalah makna
langsung dan lokal dari tindakan sebagaimana dibatasi dari sudut pandang peserta penelitiannya, sehingga kredibilitas penafsiran peneliti dipandang
lebih penting daripada validitas internal. penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk
dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya.
Validitas dalam penelitian kualitatif terdapat lima kriteria yang sesuai untuk diterapkan dalam penelitian tindakan, yaitu:
a. Validitas Demokratik
Kriteria ini terkait dengan jangkauan kekolaboratifan penelitian dan pencakupan berbagai pendapat atau saran.
b. Validitas Hasil
Kriteria ini terkait dengan pengertian bahwa tindakan membawa hasil yang memuaskan di dalam konteks penelitian.
c. Validitas Proses
Kriteria ini mengangkat pertanyaan tentang ‘kepercayaan’ dan ‘kompetensi’ dari penelitian terkait.
d. Validitas Katalitik
Kriteria ini terkait dengan sejauh mana para peserta memperdalam pemahamannya terhadap realitas sosial dalam konteks terkait dan
bagaimana mereka dapat mengelola perubahan di dalamnya. e.
Validitas Dialogis Kriteria ini sejajar dengan proses tinjauan sejawat yang umum
dipakai dalam penelitian akademik. Kriteria validitas dialogis dapat juga mulai dipenuhi ketika penelitian masih berlangsung, yaitu beriringan
dengan pemenuhan kriteria demikratik. Cara meningkatkan validitas penelitian tindakan kelas adalah dengan meminimalkan subjektivitas
melalui trianggulasi.
2. Reliabilitas
Madya 2006: 42 menyatakan bahwa reliabilitas berkenaan dengan derajat kosistensi dan stabilitas data atau temuan. Menurut penelitian
kualitatif, suatu realitas itu bersifat majemukganda, dinamisselalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semula. Data
penelitian tindakan dapat dikatakan rendah tingkatan reliabilitasnya, bila dilihat dari sudut pandang tuntutan terpenuhinya kriteria reliabilitas dalam
penelitian dasar. Salah satu cara untuk mengetahui sejauh mana data yang dikumpulkan
reliabel adalah dengan mempercayai penilaian peneliti itu sendiri. Untuk meyakinkan hasil dari penelitian tentang tingkat reliabilitas adalah dengan
cara menyajikan data asli, seperti transkrip wawancara dan catatan lapangan.
H. Indikator Keberhasilan Penelitian
Indikator keberhasilan tindakan peneliti ini dibagi dalam dua aspek, yaitu keberhasilan proses dan keberhasilan hasil.
1. Indikator Keberhasilah Proses
Indikator keberhasilan proses dilihat dari perkembangan proses perubahan seperti perubahan sikap dan perilaku peserta didik terhadap
pelajaran tersebut dan meningkatnya konsentrasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Analisis dilakukan dengan mendeskripsikan hal-hal yang
terjadi selama tindakan dilakukan. 2.
Indikator Keberhasilah Hasil Indikator keberhasilan hasil didasarkan atas meningkatnya keterampilan
berbicara peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jerman melalui teknik jigsaw seperti perubahan hasil belajar peserta didik yang positif baik pada
orang perorang ataupun keseluruhan peserta didik. Indikator ini dilihat dengan cara membandingkan hasil pembelajaran proses sebelum dan sesudah
dilakukan tindakan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dikemukakan hasil-hasil yang diperoleh setelah pelaksanaan penelitian. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini
adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Kediri dengan teknik jigsaw dan mengubah sikap peserta didik
dalam proses pembelajaran bahasa Jerman menjadi lebih baik melalui teknik jigsaw. Karena itu, pada uraian hasil penelitian dan pembahasan peneliti melakukan proses
analisis data yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Berikut uraian dari hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini.
A. Pra Penelitian Tindakan Kelas
Kegiatan pra penelitian tindakan kelas diawali dengan mengamati proses pembelajaran bahasa Jerman di kelas. Pada tahap ini, dilakukan pengamatan
terhadap proses pembelajaran bahasa Jerman di kelas XI IA-4 SMA Negeri 3 Kediri. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, terlihat bahwa peserta didik
kurang aktif dalam proses pembelajaran bahasa Jerman. Mayoritas peserta didik hanya diam, bahkan ketika diberi kesempatan untuk berbicara bahasa Jerman,
Peserta didik hanya berbisik-bisik jika diberi kesempatan berbicara tentang materi yang disampaikan. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik tidak memiliki
kepercayaan diri untuk berbicara menggunakan bahasa Jerman. Peserta didik akan menjawab pertanyaan jika ditunjuk secara langsung.
Ketika guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal latihan, peserta didik
47