Dari uraian yang dikemukaan diatas peneliti tertarik untuk mensintesis Basa Schiff dengan memanfaatkan asam lemak tak jenuh yaitu asam oleat
campuran dimana asam oleat campuran diesterkan terlebih dahulu membentuk metil oleat campuran. Metil oleat campuran kemudian diozonolisis dan diikuti
reaksi kondensasi dengan membandingkan dua jenis senyawa sumber amina yaitu etilendiamin dan anilina diikuti uji efisiensi Basa Schiff yang diperoleh sebagai
inhibitor korosi terhadap logam seng dalam media HCl 0,1N.
1.2.Permasalahan
1. Apakah Basa Schiff dapat disintesis melalui kondensasi anilina dan
etilendiamin dengan senyawa aldehida yang diperoleh dari hasil ozonolisis metil oleat campuran.
2. Bagaimanakah nilai efisiensi inhibitor korosi kedua jenis Basa Schiff yang
dihasilkan sebagai inhibitor korosi terhadap logam seng dibandingkan dengan bahan baku sintesa yaitu:
a. asam oleat campuran b. metil oleat campuran
c. campuran aldehida turunan metil oleat d. etilendiamin dan
e. anilina. dan pemilihan Basa Schiff yang paling efisien digunakan sebagai inhibitor pada
logam seng.
1.3. Pembatasan Masalah
1. Sampel yang digunakan adalah asam oleat campuran. 2. Sumber amina primer yang digunakan adalah etilendiamin dan anilina.
Universitas Sumatera Utara
3. Material yang digunakan adalah plat seng yang dibeli dipasaran dan dibentuk dengan ukuran 5 x 1,5 cm.
4. Inhibitor korosi yang digunakan diaplikasikan pada larutan HCl 0,1 N. 5. Metode penentuan effisiensi inhibitor yang digunakan adalah metode
kehilangan berat. 6. Konsentrasi inhibisi korosi yang digunakan dengan beda penambahan
masing-masing yaitu 0 ppm, 1000 ppm, 3000 ppm, 5000 ppm, 7000 ppm. 7. Waktu perendaman yang digunakan adalah 24 jam, 48 jam, 72 jam, 96
jam, 120 jam pada temperatur ruangan.
1.4. Tujuan Penelitian
1. Untuk mensintesis Basa Schiff campuran yang diperoleh melalui ozonolisis metil oleat campuran yang diikuti kondensasi dengan
etilendiamin dan anilina. 2. Untuk mengetahui Basa Schiff campuran yang dihasilkan berpotensi
sebagai efisiensi inhibitor korosi terhadap logam seng dibandingkan dengan asam oleat campuran, metil oleat campuran, campuran aldehida
turunan metil oleat, etilendiamin dan anilina dan pemilihan Basa Schiff yang paling efisien digunakan sebagai inhibitor pada logam seng.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai cara mensintesis Basa Schiff melalui ozonolisis metil oleat campuran yang diikuti
kondensasi dengan anilina dan etilendiamin serta memberikan informasi tentang potensi Basa Schiff sebagai efisiensi inhibitor korosi terhadap logam
seng.
Universitas Sumatera Utara
1.6. Lokasi Penelitian
Penelitian untuk pembuatan metil oleat campuran, ozonolisis metil oleat campuran, pembuatan Basa Schiff dan penimbangan berat spesimen seng
dilakukan di Laboratorium Kimia Organik FMIPA USU Medan, analisis Kromatografi Gas dan uji bilangan iodin dilakukan di salah satu Laboratorium
perusahaan swasta di Medan, analisa Spektroskopi FT-IR dilakukan di laboratorium Kimia Organik FMIPA UGM Yogyakarta.
1.7. Metodologi Penelitian