Ozonolisis Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Etilendiamin Dan Anilina Dengan Senyawa Aldehida Hasil Ozonolisis Metil Oleat Serta Pemanfaatannya Sebagai inhibitor Korosi Pada Logam Seng

2.5. Ozonolisis

Ozonolisis pemaksapisahan oleh ozon telah banyak digunakan untuk menetapkan struktur senyawa tak jenuh karena reaksi ini menyebabkan degradasi molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat diidentifikasi. Ozonolisis terdiri dari dua reaksi yang terpisah : Oksidasi alkena oleh ozon menjadi ozonida, dimana dengan mengalirkan ozon kedalam larutan alkena akan ikatan π untuk menghasilkan zat antara tak stabil yang disebut 1,2,3-triosolana ozonida yang jarang diisolasi Fessenden dan Fessenden, 1986. Contoh reaksi yang terjadi yaitu: C C R R R R O O + O C C O O O R R R R R C R R C + R O O O O O C O C R R R R alkena + ozon 1,2,3-trioksolana molozonida 1,2,4-trioksolana ozonida _ _ Gambar 2.4. Reaksi Oksidasi Alkena oleh Ozon Tedder,J.M. 1987 Reaksi kedua dalam ozonolisis adalah oksidasi atau reduksi ozonida tersebut. Jika ozonida itu diselesaikan secara reduktif, maka karbon monosubstitusi dari alkena asli akan menghasilkan suatu aldehida. Reaksi yang terjadi yaitu: Universitas Sumatera Utara O O C C O H 3 C H CH 3 CH 3 Zn H + , H 2 O H 3 C C O H + H 3 C C CH 3 O 1,2,4- trioksolana aldehid keton Gambar 2.5. Reaksi Reduksi Ozonida menjadi Aldehida. Jika diikuti penyelesaian oksidatif, maka karbon monosubstitusi akan menghasilkan asam karboksilat. Dalam kasus kedua ini, karbon disubstitusi alkena kan menghasilkan keton. O O C C O H 3 C H CH 3 CH 3 1,2,4- trioksolana H 2 O 2 , H + H 3 C C OH O H 3 C C CH 3 O + asam karboksilat keton Gambar 2.6. Reaksi Oksidasi Ozonida menjadi Aldehida Fessenden dan Fessenden, 1986. 2.6.Aldehida Aldehida mempunyai paling sedikit satu atom hidrogen pada gugus karbonilnya. Sedangkan gugus lainnya boleh berupa atom hidrogen, gugus alkil ataupun gugus aril. R C O H Gambar 2.7. struktur aldehida Senyawa aldehida secara umum diberi nama dengan mengganti akhiran - na pada alkana dengan –al. Rantai utamanya harus mengandung gugus –CHO dan atom karbon pada CHO diberi prioritas dengan nomor terendah Riswiyanto, 2010. Universitas Sumatera Utara Aldehida bereaksi dengan beberapa zat pengoksidasi yaitu pereaksi Tollens Ag + dalam larutan NH 3 , pereaksi Benedict Cu 2+ dalam larutan natrium sitrat dan pereaksi Fehling Cu 2+ dalam larutan kalium natrium tartrat. Pereaksi ini mengoksidasi aldehida menjadi asam karboksilat dan ditandai dengan perubahan warna. Aldehida akan mereduksi pereaksi Fehling dan Benedict sedangkan ia sendiri akan teroksidasi dan ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata Cu 2 O Sarker andLutfun, 2007. Adanya gugus karbonil menyebabkan aldehida bersifat polar dan mempunyai gaya intermolekul dan titik didih yang lebih besar daripada alkana yang bersesuaian. Atom oksigen pada senyawa karbonil dapat membentuk ikatan hidrogen yang cukup kuat dengan molekul air. Senyawa karbonil dengan berat molekul yang rendah dapat larut di dalam air, sedangkan aseton dan asetaldehida larut dalam air dalam segala perbandingan Riswiyanto, 2009. Adapun metode-metode pembuatan aldehida adalah sebagai berikut: 1. Oksidasi alkohol primer Alkohol primer memiliki dua hidrogen alfa yang salah satu atau keduanya dilepas, sehingga alkohol primer berubah menjadi aldehida atau asam karboksilat tetapi dalam oksidasinya harus memperhatikan pemilihan pereaksi dan kondisi reaksinya. Riswiyanto, 2009 2. Oksidasi metilbenzena RCH 2 OH CH R O K 2 Cr 2 O 7 H + 1 o alkohol aldehida ArCH 3 Cl 2 , panas CrO 3 , anidrida asetat ArCHCl 2 ArCHOOCCH 3 2 ArCHO H 2 O H 2 O Universitas Sumatera Utara Jika turunan toluena direaksikan dengan CrO 3 dalam anhidrida asetat diikuti dengan hidrolisis akan dihasilkan senyawa aldehida. 3. Reduksi asil klorida Morrison, 2002. Jika asam karboksilat direaksikan dengan SOCl 2 dan asil klorida yang dihasilkan direaksikan dengan tri-t-bubutoksialuminium hidrida pada suhu -78 o C akan terbentuk senyawa aldehida. 4. Ozonolisis alkena Alkena yang mempunyai paling tidak satu hidrogen vinilik akan mengalami pemecahan reaksi oksidasi dengan ozon menghasilkan aldehida. Jika ozonolisis dilakukan pada alkena siklik, maka dihasilkan senyawa dikarbonil. Metode yang paling baik dan telah lama diketahui untuk mensintesis senyawa aldehida adalah oksidasi alkohol primer dan oksidasi pemutusan alkena seperti ozonolisis senyawa alkena Riswiyanto, 2009. Aldehida dapat dioksidasi dengan permanganat dan dikromat, namun dapat juga dioksidasi dengan zat pengoksidasi yang sangat lembut, seperti Ag + dan Cu 2+ . Reagen Tollens digunakan sebagai reagensia uji untuk aldehida dimana uji positif ditandai dengan terbentuknya cermin perak pada dinding dalam tabung reaksi. Tetapi dengan meluasnya penggunaan spektroskopi , uji ini tidak dipilih lagi untuk identifikasi aldehida, namun kadang-kadang cermin tersebut masih dibuat Fessenden dan Fessenden, 1992. C O R Cl atau C O Ar Cl LiAlHBu-t 3 C O R H C O Ar H atau Aldehida Asil Klorida CH 3 H 1. O 3 2. Zn, CH 3 COOH C O CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 H C O CH 3 6-Oksoheptanal 1-metilsikloheksena Universitas Sumatera Utara Reaksi dari senyawa aldehida paling banyak yang terjadi adalah reaksi adisi nukleofilik. Dimana pada adisi nukleofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan hasil reaksi , yaitu: i. Intermediet tetrahedral yang dapat diprotonasi dengan asam atau air menghasilkan alkohol. ii. Atom oksigen karbonil dapat dieliminasi sebagai OH atau H 2 O menghasilkan ikatan C=Nu. Adapun mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut Riswiyanto, 2009: Gambar 2.8. Mekanisme Reaksi Adisi Nukleofilik pada Aldehida atau Keton Contoh-contoh reaksi aldehida dengan senyawa lain : a. Oksidasi dengan Reagen Tollens b. Reduksi menjadi alkohol C O Nu R R C O R R Nu NuH 2 C O NuH 2 R R beberapa langkah C Nu R R + OH - A - C OH Nu R R Dua pola reaksi adisi nukleofilik yang dapat terjadi pada senyawa aldehida atau keton C O H 2 + Ni, Pt, atau Pd LiAlH 4 atau NaBH, H + C H OH CH 3 CHO + 2AgNH 3 2 + + 3OH - 2Ag + CH 3 COO - + 4NH 3 + 2H 2 O larutan bening cermin perak Universitas Sumatera Utara c. Adisi Nukleofilik pereaksi Grignard Morrison, 2002. d. Adisi turunan ammonia Riswiyanto, 2009. Patrick, 2003. Salah satu jalan untuk membuat aldehida adalah dengan jalan ozonolisis alkena. Atom karbon yang terlibat dengan ikatan rangkap yang mempunyai atom hidrogen akan membentuk aldehida Siregar, 1988. 2.7.Etilendiamina Etilendiamina 1,2- diamino etana dibuat dari etilen diklorida dan amonia, sifatnya adalah tidak berwarna,jernih, mempunyai bau amonia, densitasnya 0,898 gcm -3 , titik didihnya 116-117°C, titik lebur 8,5, sedikit larut dalam eter, tidak larut dalam benzena, bersifat sangat basa sehingga mudah mengadsorbsi CO 2 dari udara membentuk karbonat yang tak mudah menguap. Etilendiamina digunakan sebagai pelarut untuk kasein, albumin dan sulfur, juga digunakan sebagai emulsifier, penstabil lateks serta sebagai penghambat atau inhibitor dalam larutan anti beku Anonimous, 1976. H 2 N C C NH 2 H H H H Gambar 2.9. Struktur Kimia Etilendiamina C O + RMgX C R OMgX H 3 O + C R OH C O + NH 2 OH C NHOH OH C OH + H 2 O hidroksilamin oksim C O H 3 C H CH 3 NH 2 + H + C NHCH 3 H H 3 C etanal metilamina imina + H 2 O Universitas Sumatera Utara Etilendiamina merupakan poliamina primer yang larut dalam air dan sangat higroskopis. Etilendiamina harus dilindungi dari kelembaban atmosfer dan CO 2 selama pemurnian dan pemakaiannya karena akan menyebabkan banyak kesalahan dalam hasil yang diperoleh.Roberts, 1982. 2.8.Anilina Anilina memiliki bentuk cairan berminyak berwarna jernih sampai kecoklatan dan berbau amis. Berat molekul anilina yaitu 93,13, dengan rumus molekul C 6 H 5 NH 2 . Anilina memiliki nama lain aminobenzena atau benzenamin. Adapun sifat-sifat anilina yaitu: Titik didih : 184 o C Titik beku : -6 o C Titik nyala : 228 o C Berat jenis : 1,0217 grml Kelarutan : larut dalam air sebesar 3,5, larut dalam metanol, eter, aseton, benzena, kloroform, pelarut organik, air dingin dan air panas. Anilina banyak digunakan sebagai bahan antioksidan, akselerator, dan vulkanisir dalam industri karet,digunakan dalam pembuatan analgin, isopropil antipirin, obat sulfa, oksifen butazon, dan vitamin B2 dalam industri farmasi, digunakan dalam industri pembuatan pestisida, digunakan dalam industri pembuatan bahan peledak, digunakan sebagai zat antara dalam industri pembuatan bahan kimia dan bahan pewarna sintetis, digunakan dalam pembuatan parfum, digunakan dalam industri resin dan pernis. sumber bahan BPOM RI

2.9. Basa Schiff

Dokumen yang terkait

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Sinamaldehida Dengan Etilendiamin dan Fenilhidrazin Serta Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Pada Logam Seng

31 156 80

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Sinamaldehida Dengan Etilendiamin dan Fenilhidrazin Serta Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 12

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Sinamaldehida Dengan Etilendiamin dan Fenilhidrazin Serta Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 2

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Sinamaldehida Dengan Etilendiamin dan Fenilhidrazin Serta Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 5

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Sinamaldehida Dengan Etilendiamin dan Fenilhidrazin Serta Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 2 18

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Sinamaldehida Dengan Etilendiamin dan Fenilhidrazin Serta Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 1 5

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Etilendiamin Dan Anilina Dengan Senyawa Aldehida Hasil Ozonolisis Metil Oleat Serta Pemanfaatannya Sebagai inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 13

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Etilendiamin Dan Anilina Dengan Senyawa Aldehida Hasil Ozonolisis Metil Oleat Serta Pemanfaatannya Sebagai inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Oleokimia - Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Etilendiamin Dan Anilina Dengan Senyawa Aldehida Hasil Ozonolisis Metil Oleat Serta Pemanfaatannya Sebagai inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 23

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Etilendiamin Dan Anilina Dengan Senyawa Aldehida Hasil Ozonolisis Metil Oleat Serta Pemanfaatannya Sebagai inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 9 7