18 sasaran yang ingin dicapai, yaitu tujuan
pendidikan itu sendiri.
1. Perbandingan manajemen struktur
Terdapat perbedaan signifikan dalam wewenang yang dimiliki oleh masing-
masing asrama. Dalam konteks asrama pelajar Nurul Ummah, kedudukan asrama
pelajar memiliki wewenang strategis yang lebih luas dibandingkan pengelola asrama di
Madrasah Muallimin Muhammadiyah, seperti wewenang pengelola asrama
sebagai berikut :
a. Pengelolaan keuangan yang telah disepakati dalam Anggaran
Tahunan PP. Nurul Ummah. b. Kewenangan menyusun Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sejauh tidak bertentangan
dengan ADART pesantren. c. Kewenangan menyusun struktur
unit kerja organisasi. d. Kewenangan menyusun kurikulum
pengajaran di asrama Kewenangan tersebut memiliki nilai
positif, yaitu pengambilan kebijakan terkait internal asrama lebih cepat dilakukan secara
otonom, serta menunjukkan kerjasama yang fleksibel antar personalia dalam
perencanaan dan pelaksanaan tugas secara vertikal dan horisontal.
Sedangkan asrama Madrasah Muallimin, pengelola asrama yang
bersinggungan langsung dengan para santri musyrif dan pamong hanya sebagai
pelaksana- pelaksana kebijakan perencanaan pimpinan madrasah saja.
Pembagian unit kerja pengelola asrama pelajar PP. Nurul Ummah ke dalam
bidang – bidang tertentu bernilai positif pada penanganan pembinaan menjadi yang lebih
spesifik dan optimal. Ini berbeda dengan pengelolaan asrama Madrasah Muallimin
Muhammadiyah yang hanya terdiri dari dua unit kerja, yaitu pamong dan musyrif yang
tidak terbagi ke dalam beberapa unit- unit kerja.
Ditinjau dari segi keterpaduan dan keselarasan kinerja asrama kepada
tercapainya tujuan pendidikan pesantren, sistem yang diberlakukan oleh Madrasah
Muallimin akan lebih efektif. Karena kewenangan yang terlalu besar pada aspek-
aspek yang signifikan, yaitu ADART, unit kerja, dan kurikulum, membutuhkan
penyelerasan yang lebih rumit terhadap sistem yang diberlakukan oleh pengurus PP.
Nurul Ummah sebagai induknya, khususnya terhadap unit- unit pendidikan yang lain,
yaitu MDNU, MANU dan MTSNU.
Kedudukan asrama yang terpadu dan menjadi bagian dari sistem pendidikan
di Madrasah Muallimin Muhammadiyah, bernilai positif yaitu menjadikan perhatian
jajaran pimpinan lebih fokus terhadap fungsi pengarahan dan evaluasi manajemen.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah bahwa wewenang, tugas dan unit
kerja masih merupakan konsep verbal, jika belum diwujudkan dalam bentuk aturan baku
dan tertulis secara jelas atau digambarkan dalam bentuk bagan akan sangat mungkin
terjadi ketimpangan antar bagian. Dalam hal ini asrama Madrasah Muallimin
Muhammadiyah telah memiliki deskripsi tugas yang lebih jelas dibanding asrama
pelajar PP. Nurul Ummah.
Tabel 1 Perbandingan Manajemen Struktur
PERBANDINGAN MANAJEMEN STRUKTUR Asrama Pelajar PP.
Nurul Ummah Asrama Muallimin
Muhammadiyah • Pengelola
terstruktur lebih spesifik ke dalam
bidang- bidang
• Pengelola asrama
memiliki wewenang otonom
untuk menyusun ADART asrama,
struktur organisasi dan peraturan
khusus santri pelajar
• Tugas dan
wewenang pengurus tidak
terdistribusi secara jelas dalam
dokumen tertulis • Pengelola
terstruktur lebih sederhana ke
dalam dua bagian, musyrif
dan pamong
• Pengelola asrama
hanya pelaksana teknis kebijakan
dengan tugas mendampingi
para santri di asrama. Adapun
tugas dan wewenang telah
ditetapkan oleh pimpinan
• Tugas dan
wewenang telah tertulis secara
terperincin dalam pedoman
pembinaan santri
19
2. Perbandingan Manajemen Pembinaan Siswa