20
Tabel 2 Perbandingan Manajemen
Pembinaan Siswa
PERBANDINGAN MANAJEMEN PEMBINAAN SISWA
Asrama Pelajar PP. Nurul Ummah
Asrama Muallimin Muhammadiyah
• Memiliki arah pembinaan kepada
ibadah, akhlak, kesederhanaan dan
keterampilan
• Santri mengikuti proses belajar
mengajar di sekolah formal MAMTS,
Madrasah Diniyah, dan Asrama.
• Meningkatkan kemampuan
bahasa asing melalui
pendampingan dan pengajaran intensif
• Membina akhlak karimah melalui
pendekatan jasmaniah dan
spiritual dengan spiritual yang lebih
kuat • Memiliki program
pembinaan meliputi ibadah, Al-Quran,
bahasa, aklakul karimah,
kemandirian, kesederhanaan,
semangat belajar dan kepeloporan
kekaderan
• Santri hanya mengikuti belajar
mengajar di sekolah formal
MAMTS yang memiliki kurikulum
terpadu Diknas, Depag dan
Kepesantrenan
• Meningkatkan kemampuan
berkomunikasi dengan
membentuk lingkungan bahasa
asing.
• Membina akhlak karimah melalui
pendekatan jasmaniah dan
spiritual secara seimbang.
3. Perbandingan Manajemen Personalia
Terdapat perbedaan mendasar dalam hal konsep personalia pada kedua
asrama tersebut, yaitu antara konsep pengabdian yang diterapkan oleh asrama
pelajar PP. Nurul Ummah dan profesionalitas kerja yang diterapkan oleh
Madrasah Muallimin Muhammadiyah. Hal ini memiliki perbedaan signifikan terhadap
orientasi kerja para pengelola, dan dalam hal etos kerja.
Cara pandang dan kesadaran yang dipahami oleh PP. Nurul Ummah terhadap
para pengelolanya memiliki nilai positif terhadap penghematan alokasi anggaran
bagi kesejahteraan personalia. Tetapi memiliki nilai negatif pada masa kerja
pengelola yang tidak menentu, karena para pengelola tidak terikat kontrak kerja secara
profesional, hal ini akan akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja para pengelola
ketika tuntutan–tuntutan ekonomi telah menghimpit mereka. Jika kita mengikuti
logika teori bahwa tingkat kinerja personalia yang berbanding lurus dengan tingkat
jaminan kesejahteraan mereka, maka dengan seiring perjalanan waktu dan
tuntutan ekonomi yang semakin kuat akan mengancam kinerja personalia di asrama
PP. Nurul Ummah.
Berbeda dengan Madrasah Muallimin Muhammadiyah, tingkat
kesejahteraan pengelola asrama relatif lebih terjamin. Akan tetapi sebagai sekolah kader
yang menuntut ikatan ideologis persyarikatan Muhammadiyah, jika jaminan
kesejahteraan tersebut tidak diperkuat dengan penanaman kesadaran ideologis,
dapat menjebak orientasi perkaderan personalia pada pragmatisme
profesionalisme kerja semata.
Sistem rekrutmen dengan membuka kesempatan kepada publik lebih
memungkinkan untuk mendapatkan sumber daya personalia yang lebih baik dan yang
lebih sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Mekanisme yang diterapkan di
asrama pelajar PP. Nurul Ummah, yang membatasi pada sumber daya dari para
alumni madrasah diniyah, maka kemungkinan besar sumber daya yang
didapat akan relatif seragam, yaitu dalam hal pengalaman, wawasan serta kompetensi
mereka.
Dengan sistem open recruitmen, personalia yang direkrut tentu akan lebih
siap menerima tugas dan tanggung jawab yang akan dihadapi, karena berangkat dari
keinginan sendiri, tentu hasilnya akan sebaliknya jika perekrutan berdasarkan
ketentuan dan penempatan oleh pengurus pesantren dalam rangka kewajiban
pengabdian bagi alumni tanpa konskwensi profesionalisme kerja seperti yang
diberlakukan di asrama pelajar PP. Nurul Ummah.
21 Rekrutmen secara terbatas di
asrama pelajar PP. Nurul Ummah bernilai positif karena akan memberdayakan
personalia yang telah lebih dulu memahami kultur dan nilai pembinaan yang
dikembangkan oleh institusi pesantren, dengan demikian akan lebih mudah dalam
melakukan fungsi pengarahan, khususnya pada nilai–nilai kepesantrenan yang
dipahami.
Jika open recruitmen di Madrasah Muallimin Muhammadiyah tidak dilakukan
secara cermat dan selektif bisa berdampak negatif bagi arah pembinaannya apabila
personalia yang didapatkan tidak memiliki latar belakang ideologis yang sepaham
dengan Muhammadiyah atau tidak memahami nilai pembinaan yang
dikembangkan oleh pesantren.
Ditilik dari segi pembinaan dan pengembangan personil dalam bentuk
pelatihan dan sebagainya, Madrasah Muallimin Muhammadiyah memiliki
manajemen pengembangan personil yang lebih siap dan terarah. Hal ini mengacu pada
aspek–aspek pembinaan yang telah terprogram secara spesifik sesuai dengan
sasaran yang diinginkan. Dengan latihan dan pendidikan akan diperoleh personalia
pendidikan yang tetap muda dalam semangat, pengetahuan dan keterampilan.
Ini berpeluang untuk meningkatkan moral kerja dan kuantitas maupun kwalitas
produktifitas kerja mereka.
Meski tidak melakukan banyak pendidikan dan latihan, akan tetapi sistem
regenerasi yang dibangun oleh PP. Nurul Ummah telah cukup untuk menjaga
kesegaran motivasi personalianya, yakni dengan menerapkan masa kerja yang
terbatas selama 2 tahun, dan pengadaan reshuffle pada setiap tahunnya.
Berbeda dengan perusahaan- perusahaan profesional, dalam kedua
asrama tidak memberlakukan jenjang karir kepegawaian. Meski hal ini sangat penting
untuk meningkatkan motivasi personalia untuk berprestasi. Dalam hal, keduanya
menerapkan perlakuan hak yang berbeda antara personalia berdasarkan masa
kerjanya.
Tabel 3 Perbandingan Manajemen Personalia
PERBANDINGAN MANAJEMEN PERSONALIA Asrama Pelajar PP.
Nurul Ummah Asrama Muallimin
Muhammadiyah • Motivasi menjadi
pengelola asrama berlandaskan pada
prinsip kewajiban pengabdian sebagai
alumni terhadap almamater.
• Mekanisme rekrutmen pengelola
dengan cara penunjukan oleh
pimpinan pesantren terhadap para alumni
Madrasah Diniyyah Nurul Ummah
MDNU
• Peningkatan motivasi kerja
melalui forum pengarahan yang
diselenggarakan setiap awal tahun
• Masa bhakti pengurus adalah dua
tahun • Pengelola difasilitasi
dengan Bisyaroh uang sabun sesuai
dengan jam ngajar di asrama dan
pembebasan biaya makan di kantin 2
kali sehari. • Motivasi kerja
pengelola berlandaskan
profesionalisme kerja dengan
didorong semangat pengabdian
terhadap Muhammadiyah.
• Mekanisme rekrutmen dilakukan
secara terbuka kepada publik
setelah dilakukan seleksi terhadap
pelamar yang memenuhi kriteria-
kriteria yang dipersyaratkan..
• Peningkatan motivasi dan kinerja
personalia dengan cara pengadaan
Baitul Arqom, pembekalan
musyrif, out bond dan kegiatan
insidental.
• Masa kerja pengelola musyrif
adalah kontrak kerja 2 tahun yang dapat
diperpanjang. • Musyrif dan pamong
difasilitasi dengan gaji bulanan, tempat
tinggal, makan di asrama, dana
kesehatan dan bagi pamong disediakan
bantuan pembiayaan rumah.
4. Perbandingan Manajemen Informasi