III.2.1. Perkembangan Musik Pop Religi III.2.2. Perjalanan Musik GIGI
III.3. Unit dan Level Analisis III.4. Teknik Pengumpulan Data
III.5. Teknik Analisis Data III.6. Kerangka Konsep
III.7. Operasionalisasi Konsep
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Sampul Depan Album Jalan Kebenaran
IV.2. Analisis Sampul Depan Album PINTU SORGA IV.3. Analisis Foto Personel dan Sampul Belakang
IV.4. Membongkar Mitos Islam dalam Album Pop Religi GIGI
BAB V PENUTUP V. 1. Kesimpulan
V. 2. Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1. Theoritical Framework Gambar 4. 1. Sampul Depan Album Jalan Kebenaran
Gambar 4. 2. Sampul Depan Album PINTU SORGA Gambar 4. 3. Foto Individu pada Album Jalan Kebenaran
Gambar 4. 4. Foto Bersama pada Album Jalan Kebenaran Gambar 4. 5. Foto Personel pada Album PINTU SORGA
Gambar 4. 6. Foto Sampul Belakang Album Pintu Sorga
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1. Peta Roland Barthes Tabel 2. 2. Dua Sistem Artikulasi Barthes
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Ada satu hal unik yang hadir dalam kehidupan umat Islam di Indonesia terutama menjelang bulan Ramadhan yakni munculnya berbagai produk berlabel
“Islam” atau “religi”. Mulai dari busana hingga film dan sinetron semuanya berlabel “religi” termasuk di dalamnya juga musik pop religi. Sangat menarik
untuk dikaji bagaimana label “religi” tersebut dibangun desain kemasan produk. Skripsi ini mengkaji hal tersebut dengan mengambil permasalahan dua sampul
album pop religi dari band GIGI yang popularitasnya diakui di kancah musik Indonesia.
Penelitian akan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes guna menangkap makna yang terdapat dalam tanda-tanda, kode-kode kultural, serta
konteks kebudayaan dimana lahir produk seperti musik pop religi GIGI ini. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menangkap mitos tentang musik pop religi
sebagai satu bentuk budaya massa “Islam” dan bagaimana upaya membongkar mitos tersebut.
Hasil kajian menunjukkan bahwa musik pop religi melabeli dirinya dengan mitos budaya Islam dengan pemanfaatan simbol-simbol yang sebelumnya
telah diterima di masyarakat, sebagai simbol-simbol Islam. Simbol-simbol yang nampak diantaranya adalah penggunaan analogi surga sebagai tempat yang tinggi
dan terang, jalan kebenaran sebagai siratal mustaqim, dan penggunaan baju koko yang telah dikonotasikan oleh umat sebagai baju “muslim”.
Pembongkaran mitos tersebut dapat dilakukan dengan pembongkaran semiologis menggunakan gagasan Barthes. Barthes bermaksud menelanjangi
mitos-mitos tersebut dengan memperlihatkan konotasi dan unsur-unsur yang menjadi mitos sehingga tampak ketidakalamiahannya serta analisis tersebut
bertujuan menunda relasi pasti antara penanda dengan petanda sehingga tidak menjadi berhala makna yang dipuja umat.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang Masalah