6. Budaya Populer PENUTUP V. 1. Kesimpulan

4. Garis Rules Garis merupakan elemen visual yang dapat menciptakan kesan estetis pada suatu karya desain. Di dalam suatu layout, garis mempunyai sifat yang fungsional antara lain mebagi suatu area, penyeimbang berat dan sebagai elemen pengikat sistem desain supaya terjaga kesatuannya. 5. KotakBingkai BoxBorderFrame Umumnya berisi artikel yang bersifat tambahansuplemen dari artikel utama dalam sebuah karya desain visual. Sering terletak di pinggir halaman dan disebut dengan sidebar. Elemen-elemen visual juga terkadang diberi kotak agar terkesan rapi. 6. Inzet Inline Graphics Elemen visual berukuran kecil yang diletakkan di dalam elemen visual yang lebih besar. Fungsinya member informasi pendukung. Benyak terdapat pada informational graphic. Inzet kadang juga diserta dengan caption maupun callouts. 7. PointBullets Suatu daftarlist yang mempunyai beberapa baris berurutan ke bawah, biasanya di depan tiap barisnya diberi penanda angka atau poin. Dingbats juga sering digunakan sebagai poin. Dingbats adlah simbol, tanda baca, dan ornament- ornamen.

II. 6. Budaya Populer

Kebudayaan pada dasarnya adalah hasil dari pemikiran manusia. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia Universitas Sumatera Utara dengan belajar Koentjaraningrat, 1985:180. Sedangkan menurut Williams, budaya merupakan proses perkembangan intelektual, spiritual, dan estetika Storey, 2001:1. Budaya adalah suatu ekologi yang kompleks dan dinamis dari orang, benda, pandangan tentang dunia, kegiatan dan latar belakang yang secara fundamental bertahan lama tetapi juga berubah dalam komunikasi dan interaksi sosial yang rutin. Komunikasi sebagai sebuah media bagi pelestarian budaya telah menjadi semacam alat untuk memastikan hal tersebut terjadi melalui sebuah pewarisan sosial. Namun, komunikasi juga menjadi media bagi pewarisan budaya tandingan counter culture yang diam-diam mengakar dan tumbuh sebagai alternatif dari budaya tinggi yang telah lebih dulu ada dalam masyarakat dan perlahan menggeser budaya tinggi. Budaya tinggi yang perlahan tergeser akan digantikan oleh sebuah budaya baru yang disebut budaya populer. Budaya populer dapat diartikan sebagai sebuah kebudayaan yang disukai secara meluas dan sangat diminati oleh orang banyak Storey, 2001:6. Atau juga dapat diartikan sebagai sebuah kebudayaan yang dilakukan atau telah dilakukan oleh orang banyak Hall, 2011:76. Budaya populer bersifat dinamis, membaurkan dan mencampuradukkan segala sesuatu, menghasilkan apa yang disebut budaya homogen. Budaya populer bertindak untuk melawan kemapanan, memberikan alternatif kepada masyarakat yang berubah, kemudian menjadi ‘pemersatu’ unsur- unsur masyarakat yang terpisahkan kelas dan status sosial ke dalam satu komunitas massa yang bersifat ‘maya’. Sebuah grup musik terkenal adalah salah satu bentuk budaya populer. Mereka memiliki penggemar yang tersebar di Universitas Sumatera Utara berbagai daerah dan bahkan negara, dan penggemar tersebut dapat dipersatukan pada saat band tersebut melakukan konser atau tur mancanegara. Maka pada saat itu mereka tergabung dalam sebuah komunitas yang bersifat ‘maya’ seperti yang tersebut di atas. Selanjutnya, kita dapat melihat perubahan yang terjadi dalam masyarakat, terutama dalam pemanfaatan waktu senggang. ketika industrialisasi mulai menyeruak dalam kehidupan modern dan mesin serta robot menggantikan aktivitas fisik manusia, saat itulah tenaga manusia tidak dibutuhkan lagi dalam proses produksi. Selain berakibat pada jumlah pengangguran yang bertambah, waktu di luar jam kerja juga semakin bertambah panjang. Nah, pada titik inilah perpanjangan waktu luang tersebut banyak diisi dengan aktivitas baru yang entah itu bersifat produktif, konsumtif, atau bahkan kontraproduktif. Namun perpanjangan waktu luang tersebut telah dimanfaatkan oleh industri hiburan untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Masyarakat kini telah diserbu oleh berbagai pernak-pernik kebudayaan pop–tidak hanya di kota, tetapi juga di kampung-kampung, dan dusun-dusun terpencil. Invasi industri hiburan semakin dikukuhkan lewat media massa yang menembus batas, bahkan ruang keluarga dan dapat dikatakan bahwa televisi adalah agennya. Boleh dikatakan bahwa globalisasi yang merambah dunia media telah menghancurkan batas-batas geografis masyarakat kontemporer. Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. 1. Tipe Penelitian