1. Tipe Penelitian 2. Dekripsi Subjek Penelitian 2. 1. Perkembangan Musik Pop Religi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. 1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah kualitatif yang diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menjaring informasi, dari kondisi sewajarnya dalam kehidupan suatu obyek, dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah, baik dari sudut pandangan teoritis maupun praktis Nawawi, 1995:209. Dalam penelitian kualitatif ada dua hal yang ingin dicapai, yaitu: 1 menganalisis proses berlangsungnya suatu fenomena sosial dan memperoleh suatu gambaran yang tuntas terhadap proses tersebut, dan 2 menganalisis makna yang ada di balik informasi, data dan proses suatu fenomena sosial itu. Berdasarkan tujuan kedua, peneliti menggunakan analisis semiotik yang sifatnya memaparkan situasiperistiwa dengan melukiskan variabel satu demi satu Rahmat, 2005:25. Penelitian dengan menggunakan analisis semiotika merupakan teknik penelitian bagi kajian komunikasi yang cenderung lebih banyak mengarah pada sumber maupun penerimaan pesan. Dikategorikan kedalam penelitian interpretatif dan subjektif karena sangat mengandalkan kemampuan peneliti dalam menafsirkan teks ataupun tanda yang dikaitkan dengan nilai-nilai ideologi, budaya, moral dan spiritual. Maka peneliti ini memberi peluang yang besar bagi dibuatnya interpretasi-interpretasi alternatif. Pendekatan penelitian ini Universitas Sumatera Utara mengedepankan penyajian data secara terstruktur serta memberikan gambaran terperinci objek penelitian beberapa pesan komunikasi dalam bentuk tanda-tanda. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk membongkar makna dari tampilan visual yang terdapat pada sampul album pop religi GIGI dan sekaligus ingin membongkar mitos Islam yang terdapat pada sampul album tersebut. III. 2. Dekripsi Subjek Penelitian III. 2. 1. Perkembangan Musik Pop Religi Pada awalnya, musik religi digunakan untuk mengiringi acara-acara keagamaan, seperti perayaan Idul Fitri, Idul Adha, Maulid, maupun kegiatan hiburan pada saat acara pernikahan, sunatan, akikah, dan kegiatan yang bernuansa Islami lainnya. Seiring perkembangan dalam dunia musik, banyak musisi yang memasukkan lirik-lirik religi ke dalam dunia musik modern. Perkembangan ini yang membuat lagu-lagu religi tidak lagi hanya bisa dinikmati dalam acara tertentu. Selain itu, bisa juga menjadi sarana dakwah yang mudah dicerna oleh masyarakat karena dibawakan dengan sentuhan terkini. Lirik ataupun syair musik religi merupakan kekuatannya sendiri karena mengandung makna yang lebih mendalam dan sarat pesan, yang tentu saja harus dimaknai oleh orang-orang yang mendengarkannya sesuai kebutuhan, kegemaran, dan latar belakang orang yang bersangkutan Dani, 2010:2. Perbedaan musik religi dengan musik umum terletak pada lirik dan syair- syairnya. Syair-syair musik religi mengandung perenungan agar pendengar atau Universitas Sumatera Utara penikmat tergugah dan kemudian tersentuh untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Syairnya diilhami dari kejadian alam sekitar –khususnya kebudayaan dan cara hidup masyarakat, pengalaman individu, yakni pribadi pencipta atau komposer musik religi itu sendiri, dan pengalaman dari perjalanan religi atau perjalanan biasa namun sarat warna religi yang dipetik dan diimprovisasi dari kehidupan sehari-hari.

III. 2. 2. Perjalanan Musik GIGI