2. Analisis Sampul Depan Album PINTU SORGA

Selain itu, pemilihan judul album juga dapat ditangkap sebagai suatu yang religius dengan menunjukkan sebuah tema mengenai jalan kebenaran sebagai judul album. Pemilihan judul tersebut yang merupakan judul sebuah lagu dalam album Jalan Kebenaran juga dapat dipandang sebagai sebuah pilihan paradigmatik dibandingkan dengan judul lain dari lagu dalam album yang sama, misalkan lagu “Yang Tak Terpikirkan” yang judul tersebut sangat kurang memancarkan sisi religiusitas jika dibandingkan dengan judul ‘Jalan Kebenaran’. Lagu “Jalan Kebenaran” dipilih sebagai judul album dikarenakan lagu tersebut dianggap mampu mewakili tema keseluruhan album dan dianggap mampu menyampaikan pesan-pesan ketuhanan yang terkandung dalam album pop religi tersebut.

IV. 2. Analisis Sampul Depan Album PINTU SORGA

Gambar 4. 2. Sampul Depan Album PINTU SORGA Sampul depan album PINTU SORGA terdiri dari gambar dua tangan yang terbuka seperti membawa sesuatu di atasnya atau seperti layaknya orang yang sedang berdoa. Di atas gambar tangan terdapat gambaran cahaya berwarna putih yang terang. Dan di tengah-tengah album tepat di tengah gambar cahaya, terdapat Universitas Sumatera Utara tulisan nama band dan judul album, kedua tulisan tersebut ditulis dalam warna cokelat gelap. Latar belakang sampul album tersebut juga diberikan gradasi warna cokelat yang lebih terang. Ada tiga tanda visual utama yang terlihat pada sampul album tersebut yakni dua tangan yang terbuka, cahaya yang berwarna putih serta warna cokelat yang melatarbelakangi sampul album tersebut. Adapun tanda-tanda verbal yang terlihat ada dua macam tanda, yakni tulisan band GIGI dan judul album PINTU SORGA. Analisis paradigmatik akan menunjukkan bagaimana pentingnya tanda- tanda tersebut serta nantinya akan menunjukkan perubahan makna yang terjadi bila tanda-tanda tersebut diganti dengan tanda yang lainnya. Sedangkan analisis sintagmatik akan menunjukkan bagaimana tanda-tanda yang terdapat pada album tersebut disusun sedemikian rupa sehingga nantinya akan mengarahkan pada satu makna tertentu. Selain itu, rangkaian analisis yang akan dilakukan juga mencoba untuk mengungkapkan tanda-tanda yang bersifat kultural yang terdapat pada sampul depan album PINTU SORGA. Secara paradigmatik tanda-tanda visual adalah salah satu pilihan dari berbagai pilihan yang mungkin dalam satu paradigm. Tangan yang terbuka adalah salah satu pilihan di antara misalnya tangga yang menaik, pintu yang terbuka, ataupun sebuah gerbang besar yang tertutup. Makna yang muncul pasti akan berbeda apabila tangan yang terbuka digantikan dengan gerbang besar yang tertutup misalnya. Warna putih adalah tanda lainnya yang merupakan satu pilihan di antara sekian banyak pilihan warna dari misalnya merah, hitam, dan sebagainya. Makna yang dihasilkan akan berbeda jika kita mengganti warna putih Universitas Sumatera Utara dengan warna hitam atau merah. Begitu juga jika kita mengganti warna latar belakang album yang berwarna cokelat dengan warna lainnya, tentunya akan ada perubahan makna yang akan terjadi. Pemikiran dari Roland Barthes dapat kita aplikasikan pada sampul album PINTU SORGA yang terdiri dari gambar tangan yang terbuka, warna putih di atas tangan serta, dan warna cokelat yang melatarbelakangi sampul depan album tersebut. Keseluruhannya diberikan dua buah tanda verbal yaitu GIGI yang merupakan nama band pembuat album serta PINTU SORGA yang merupakan judul album. Gambar tangan yang terbuka yang disusun sedemikian rupa dapat memiliki banyak konotasi namun segera saja diarahkan agar menuju konotasi yang tertulis pada sampul album tersebut yakni PINTU SORGA. Tanda visual yang ada diikat dengan teks verbal untuk menjelaskan makna surga. Tangan yang terbuka dapat dimaknai sebagai sebuah representasi dari sebuah jalan masuk menuju sorga, menggantikan pintu dalam wujud harfiah. Sedangkan cahaya putih yang berada di atas tangan merupakan wujud gambaran surga itu sendiri. Penggunaan gambar dua tangan yang terbuka yang seakan-akan menampung cahaya tersebut adalah bahwa pintu surga akan terbuka bagi siapa saja yang bercita-cita untuk dapat masuk ke dalamnya surga. Tangan tersebut juga dapat merepresentasikan sikap seseorang yang sedang berdoa. Hal ini sesuai dengan tema sampul album tersebut yakni mengenai surga, dan bahwa setiap Muslim wajib berdoa dan beribadah kepada Allah SWT dengan sebuah keyakinan bahwa di hari akhir nanti akan mendapat surga yang dipenuhi cahaya. Universitas Sumatera Utara Pemikiran mengenai surga yang berada pada sampul album PINTU SORGA adalah salah satu pemikiran yang telah hidup dalam masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam. Meskipun tidak mampu menunjukkan secara tepat letak fisik surga ataupun bagaimana rupa dan bentuk surga itu sebenarnya, namun masyarakat pada umumnya menganggap bahwa surga berada di suatu tempat yang tinggi di atas manusia berada saat ini. Selain itu, gambaran yang paling populer tentang surga adalah bahwa surga merupakan tempat yang terang dan senantiasa dipenuhi oleh cahaya. Surga juga digambarkan dalam keyakinan umat Muslim sebagai tempat yang terang benderang sebagai wujud lawan dari dosa-dosa manusia yang dianggap sebagai kegelapan. Contoh surga sebagai cahaya atau tempat yang terang sangat populer di kalangan umat Islam bahkan dalam kitab suci Al-Quran terdapat satu surat yang diberi sebutan surat cahaya An-Nur. Kemudian, penggambaran pintu sorga yang terbuka yang direpresentasikan dengan tangan yang terbuka serta cahaya putih yang melingkupi tulisan PINTU SORGA adalah sebuah upaya untuk menggambarkan sesuatu agar terasa lebih akrab dengan masyarakat calon konsumen dari album pop religi tersebut. Tangan yang terbuka dan cahaya yang terang merupakan dua buah hal yang dapat digunakan untuk menggambarkan surga karena karakteristiknya. Tangan terbuka adalah suatu gagasan yang bermuatan positif atau baik secara tata nilai, khususnya nilai yang diyakini oleh umat Muslim Indonesia sehingga digunakan untuk menggambarkan suatu tempat yang menerima siapa saja yang mau dan mampu berusaha untuk meraihnya. Cahaya mempunyai sifat mampu Universitas Sumatera Utara menerangi sehingga sarat dengan konotasi positif dan karakter tersebut digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang menemukan petunjuk dibandingkan mereka yang ada dalam kebodohan yang digambarkan dalam kegelapan. Perihal mengenai surga sebagai tempat yang terang benderang telah sering digunakan oleh umat Muslim sehingga ketika membaca penanda surga maka umat Muslim akan dengan mudah memahami, tanpa perlu proses yang rumit, dengan karakteristik surga yang terang dan benderang. Dengan penjelasan di atas tentang penanda surga sebagai tempat yang penuh dengan cahaya yang terang benderang, serta terbuka bagi siapa saja yang mau mencari dan meraihnya, maka hal ini akan mengarahkan kepada sebuah konotasi yang diyakini oleh sebagian besar masyarakat atau dengan kata lain disebut mitos. Masyarakat memang tak mampu menunjukkan perihal fisik surga, namun sudah diyakini sebagai suatu hal yang alami bahwa surga dapat dipahami sebagai suatu tempat yang penuh dengan cahaya. Dengan demikian, sampul album pop religi GIGI yang bertajuk PINTU SORGA ini menggunakan mitos yang sebelumnya telah ada dan diyakini oleh umat Islam Indonesia.

IV. 3. Analisis Foto Personel dan Sampul Belakang