tidak bertanggung jawab atas kerugian perseroan melebihi nilai saham yang telah diambilnya.
2. Dewan Komisaris
Keberadaan, kedudukan, tugas dan kewenangan Dewan Komisaris, diatur pada Bab VII, Bagian Kedua UUPT yang berjudul Dewan Komisaris yang terdiri atas
Pasal 108 sampai Pasal 121 UUPT. Namun secara spesifik ditegaskan pada Pasal 1 angka 6 UUPT, yang berbunyi:
Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum danatau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta
memberi nasihat kepada direksi. Tugas dan fungsi Dewan Komisaris diatur pada Pasal 108 ayat 1 dan ayat 2,
yang berbunyi: 1
Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai perseroan maupun
usaha perseroan, dan memberi nasihat kepada direksi.
2 Pengawasan dan pemberian nasihat sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dilakukan untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan.
Dari ketentuan Pasal 108 ayat 1 dan ayat 2 tersebut, maka yang menjadi tugas dari Dewan Komisaris yaitu melakukan pengawasan dan memberi nasihat.
Dalam melakukan pengawasan, Yahya Harahap
59
menyatakan yang menjadi tugas utama ‘pengawasan’nya yaitu terhadap:
1 Kebijaksanaan pengurusan perseroan yang dilakukan direksi, dan
59
Ibid., hal 440
Universitas Sumatera Utara
2 Jalannya pengurusan pada umumnya.
Sedangkan dalam tugas umum yang kedua yaitu ‘memberi nasihat’ kepada direksi. UUPT tidak menjelaskan rincian tugas tersebut, dan pula tidak dijelaskan mengenai
nasihat apa saja yang dapat diberikan. Segala bentuk tugas pengawasan dan pemberian nasihat yang dilakukan oleh
dewan komisaris terhadap pelaksanaan jalannya pengurusan yang dilakukan direksi atas perseroan menurut Pasal 108 ayat 2 UUPT tersebut hanya semata-mata “untuk
kepentingan perseroan. Tujuan ini harus disadari dan menjadi motivasi dewan komisaris dalam melakukan tugas pengawasan dan pemberian nasihat. Apabila
menyimpang dari ketentuan ini, maka pengawasan yang dilakukan dewan komisaris dianggap dilaksanakan dengan itikad tidak baik dan tidak penuh tanggung jawab.
Sejalan dengan tugas yang harus dilaksanakan oleh komisaris, maka terdapat pula tanggung jawab yang diembannya. Tanggung jawab komisaris, dapat dilihat dari
isi Pasal 14 ayat 1 Undang-undang No. 40 Tahun 2007, antara lain menyatakan anggota Dewan Komisaris bertanggung jawab secara tanggung renteng dengan semua
anggota direksi, apabila perseroan melakukan perbuatan hukum pada masa perseroan belum memperoleh status badan hukum. Selanjutnya Pasal 69 ayat 3 menyatakan
bahwa anggota Dewan Komisaris yang menandatangani laporan keuangan yang ternyata tidak benar danatau menyesatkan, bertanggung jawab secara tanggung
renteng dengan anggota Dewan Direksi yang menandatangani juga laporan keuangan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Berkenaan dengan tugas-tugas Komisaris, Pasal 114 ayat 1 menyatakan Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan perseroan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 108 ayat 1. Ayat 2 menentukan setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 108 ayat 1 untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan perseroan. Ayat 3 menyatakan, bahwa setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian perseroan apabila
yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat 2. Ayat 4 menyebutkan, bahwa dalam hal Dewan Komisaris terdiri atas
2 dua anggota Dewan Komisaris atau lebih, tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat 3 berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris.
Namun demikian menurut ayat 5, anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat 3 apabila
dapat membuktikan: a.
telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan;
b. tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung
atas tindakan pengurusan direksi yang mengakibatkan kerugian; dan c.
telah memberikan nasihat kepada direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3. Direksi