Kebijakan Pemerintah dalam Menangani PKL

commit to user a. Menghimpun simpanan koperasi berjangka dan tabungan koperasi dari anggota dan calon anggotanya, koperasi lain dan atau anggotanya b. Memberikan pinjamanmodal kepada anggota, calon anggota, UKM, koperasi lain dan atau anggotanya.

4.2.2. Kebijakan Pemerintah dalam Menangani PKL

Kebijakan pemerintah Kabupaten Ngawi tentang PKL tertuang dalam Peraturan Bupati Ngawi No 11 Tahun 2007 tentang Lokasi dan Relokasi Pedagang Kaki Lima. Dalam Peraturan Bupati tersebut disebutkan bahwa Pedagang Kaki Lima adalah pedagang yang melakukan usaha perdagangan danatau jasa dengan menggunakan sarana atau peralatan yang dapat digerakkan atau dipindahkan sewaktu-waktu yang menempati lahan terbuka maupun tertutup pada fasilitas umum maupun di lokasi yang telah ditentukan oleh Pemerintah Daerah. Dalam Peraturan Bupati tersebut diatur kewajiban, hak dan larangan bagi Pedagang Kaki Lima. Adapun kewajiban Pedagang Kaki Lima adalah: a. Menjaga ketertiban, keamanan,kesehatan, kebersihan, keindahan serta menjaga fungsi fasilitas umum sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya b. Mengemas dan memindahkan peralatan dan dagangannya dari lokasi tempat usahanya setelah melakukan kegiatan usahanya commit to user c. Memberikan akses jalan yang menuju bangunan atau tanah yang berbatasan langsung dengan jalan, apabila melakukan usaha di daerah milik jalan. Pedagang Kaki Lima berhak untuk: a. Mendapatkan perlindungan hukum dalam menjalankan usahanya b. Menempati lokasi perdagangan yang ditentukan Setiap Pedagang Kaki Lima dilarang: a. Melakukan kegiatan usaha yang secara nyata dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku b. Melakukan kegiatan usaha dengan mendirikan tempat usaha yang bersifat permanen atau semi permanen c. Melakukan kegiatan usaha yang dapat menimbulkan permasalahan kebersihan, keindaan, ketertiban, keamanan, dan kenyamanan serta pencemaran lingkungan d. Melakukan kegiatan usaha dengan cara merusak danatau merubah fungsi dan bentuk trotoar, fasilitas umum danatau bangunan sekitarnya. Kegiatan usaha Pedagang Kaki Lima pada dasarnya dapat dilakukan di seluruh wilayah kabupaten Ngawi. Wilayah Kabupaten Ngawi disini digolongkan menjadi dua yaitu: 1. Disekitar area Lapangan Merdeka Alun-alun 2. Diluar area Lapangan Merdeka commit to user Dalam peraturan bupati tersebut dijelaskan bahwa Para Pedagang Kaki Lima dapat melakukan kegiatan usahanya di atas trotoar setelah pukul 16.00 WIB dan segera mengemasi atau memindahkan barang dagangannya pada pukul 01.00 WIB, sehingga trotoar dalam keadaan bersih dan dapat difungsikan kembali sebagaimana mestinya. Dari Isi Peraturan Bupati No 11 Tahun 2007 terlihat jelas bahwa pemerintah Kabupaten Ngawi mengakui bahwa keberadaan Pedagang Kaki Lima adalah hak masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga dirasa perlu adanya aturan dalam rangka menertibkan keberadaan Pedagang Kaki Lima tersebut. Selain dari segi aturan arah kebijakan pemerintah daerah terhadap PKL adalah pemberdayaan dalam artian pembinaan terhadap PKL yang sudah ada dan bukan pada arah pelestarian dan peningkatan PKL. Pembinaan PKL berada pada leading sector Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar, Dinas Koperasi dan UMKM serta Satuan Pamong Praja. Untuk pembinaan secara berkala dilakukan dalam tiga bulan sekali dengan agenda musyawarah bersama membahas permasalahan atau kesulitan yang mengemuka dan dihadapi oleh para PKL. Bantuan untuk para PKL juga mulai mengalir baik dari pusat maupun dari pemerintah daerah sendiri. Bantuan dari pusat berasal dari Kementrian Perdagangan berupa Tenda untuk berjualan sebanyak 50 buah yang telah didistribusikan kepada para Pedagang Kaki Lima terutama kepada para pedagang yang berjualan di sekitar area Lapangan Merdeka Alun-alun. Dengan adanya bantuan tenda diharapkan dapat memberikan kesan rapi dengan keseragaman tenda yang digunakan serta mengurangi kesan kumuh dari PKL. commit to user Bantuan dari pemerintah daerah berupa dana hibah bantuan sosial sebesar Rp. 30.000.000,- dana tersebut dipergunakan sebagai modal awal pembetukan Koperasi Laskar Kaum Mandiri yang merupakan koperasi rintisan dari Pedangang Kaki Lima. Diharapkan dengan sinergi dari berbagai pihak dapat membantu PKL dalam menjalankan usahanya dengan tetap menjaga keindahan, ketertipan, keamanan serta kenyamanan Kabupaten Ngawi tanpa merusak tata kota yang telah ada. Satuan Polisi Pamong Praja selaku penegak peraturan bertugas untuk mengawal dilaksanakannya peraturan termasuk dalam hal ini Peraturan Bupati No. 11 Tahun 2007 tentang Lokasi dan Relokasi Pedagang Kaki Lima. Dalam implemantasi peraturan tersebut, tidak jarang terjadi pelanggaran dari para PKL.Upaya yang dilakukan adalah penertiban dimulai dari pemberian teguran secara lisan, dilanjutkan denga teguran tertulis I, II dan III. Untuk selanjutnya jika masih belum diperhAtikan dan dilaksanakan akan ada tindakan langsung berupa pemanggilan serta pembinaan kepada pedagang yang bersangkutan.

4.3. Profil Informan