Implikasi Negatif Modal Sosial

commit to user fungsinya secara bertanggungjawab. Kata sifat sosial yang ikut memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan efektif secara ekonomis efisien antara lain: sifat bertanggungjawab, commited dan dedikatif dari pihak pekerja kepada perusahaan, sifat percaya dari perusahaan kepada pekerja untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan kesepakatan, sifat saling menguntungkan kedua belah pihak. Khusus dalam kelembagaan perdagangan, Fafchamps dan Minten 1999 mengukur modal sosial yang dimiliki seorang pedagang atas empat hal yaitu: · Jumlah hubungan dalam sistem perdagangan the number of relatives in agricultural trade · Jumlah pedagang yang diketahui the number of traders known · Jumlah orang yang dapat membantu dalam finansial the number of people who can help financially · Jumlah pedagang pemasok dan penerima yang dikenal secara mendalam the number of suppliers and clients known personally.

2.1.5. Implikasi Negatif Modal Sosial

Meskipun konsep modal sosial diakui eksistensi dan relevansinya dalam dataran teoritis maupun empiris, namun masih banyak ketidaksepakatan menyangkut beberapa hal mendasar sehingga menimbulkan kontroversi yang tidak berujung hingga kini. Sedangkan pada level kelompok, modal sosial merepresentasikan beberapa agregasi sumber daya yang bernilai ekonomi, commit to user politik, budaya, atau sosial dalam koneksi sosial bagi interaksi anggota dalam sebuah jaringan. Coleman Yustika, 2006;192 menyatakan bahwa modal sosial merupakan ‘sumber daya struktur sosial’ social-structure resource yang menghasilkan keuntungan returns bagi individu dalam sebuah tindakan spesifik. Modal sosial didefinisikan berdasarkan fungsinya dan modal sosial bukanlah entitas tunggal, melainkan bermacam-macam etnisitas yang berbeda dan memiliki dua karakteristik penting: modal sosial berisi aspek dari struktur sosial dan modal sosial memfasilitasi tindakan-tindakan tertentu individu dalam struktur tersebut. Modal sosial diidentifikasi ketika dan jika ia bekerja. Dengan begitu penjelasan penyebab potensi modal sosial dapat ditangkap hanya melalui efeknya atau modal sosial merupakan investasi yang tergantung return terhadap individu tertentu dalam sebuah tindakan. Modal sosial lebih banyak didekati dengan analisis kualitatif, dan untuk analisis kuantitatifnya biasanya dilakukan dengan mengambil indikator-indikator kualitatif. Para ahli menghendaki modal sosial dapat diukur melalui pendekatan kuantitatif. Diluar itu, bahasan konsep modal sosial selama ini didominasi oleh cara pandang yang terlalu positif. Artinya, menempatkan modal sosial sebagai variable yang dapat memberi manfaat bagi kemaslahatan bersama. Padahal, modal sosial bisa saja menimbulkan implikasi negatif. Menurut Bourdieu Yustika, 2006:190 melihat modal sosial sebagai investasi dari anggota-anggota modal sosial yang berasal dari kelas dominan sebagai kelompok atau jaringan yang bertujuan untuk menjaga dan mereproduksi solidaritas kelompok dan melestarikan posisi kelompok dominan commit to user tersebut. Persoalannya adalah, setiap jaringan itu bersifat tertutup eksklusif sehingga tidak dipengaruhi oleh kelompok lain atau terbuka melalui proses interaksi dengan kelompokjaringan lainnya. Yoran Ben Porath dalam Yustika, 2006:210 mengembangkan konsep yang kemudian sangat dekat pengertian modal sosial yakni yang dia sebut sebagai “F-connection”. Konsep ini terdiri dari families, friends, dan firms . Bentukbentuk organisasi tersebut dalam sosial organisasi dapat mempengaruhi pertukaran ekonomi. Jika dikembangkan, bisa jadi hubungan keluarga dan pertemanan dapat bermanfaat bagi seseorang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih bagus. Konsep modal sosial dapat memiliki implikasi negatif terhadap pertukaran ekonomi secara keseluruhan. Menutur Portes dalam Yustika, 2006:211 ada empat konsekuensi negatif dari modal sosial. Pengucilan dari pihak luar, dampak klaim terhadap anggota kelompok, rintangan terhadap kebebasan individu dan penyempitan ruang lingkup dari norma. Keempat konsekuensi negatif tadi ditengarai menjadi penyebab keterbelakangan ekonomi negara berkembang. Modal sosial ternyata dapat menjadi sumber kegagalan bagi sebuah sistem untuk bekerja mencapai tujuan yang diinginkan. Jadi implikasi negatifnya bahwa modal sosial dapat merusak bila digunakan untuk kepentingan sempit. Yang artinya modal sosial yang dimiliki digunakan secara eksklusif untuk menguntungkan individu tertentu, pada saat bersamaan dipakai untuk mengucilkan kelompok lainnya dengan secara tidak adil, dalam sudut pandang ekonomi hal ini akan merugikan tercapainya efisiensi. commit to user

2.1.6. Pedagang Kaki Lima