Karakteristik Pembelajaran Kontekstual Strategi Umum Pembelajaran Kontekstual

14 yang harus dilakukan guru adalah memanfaatkan fasilitas-fasilitas atau kelebihan- kelebihan yang ada di lingkungan sekolah. Memanfaatkan keterampilan guru atau peserta didik dalam menggunakan alat bantu pembelajaran. Memanfaatkan alat atau bahan yang tersedia dan mudah didapat sebagai sumber belajar. Memanfaatkan keterampilan guru dalam menggunakan model pembelajaran yang tepat. Upaya tersebut akan membuat pembelajaran lebih berkualitas.

2.1.2 Tinjauan Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sementara peserta didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses mengkontruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat Nurhadi dan Senduk, 2003: 13.

2.1.2.1 Karakteristik Pembelajaran Kontekstual

Menurut Johnson Nurhadi dan Senduk, 2003: 2, ada 8 komponen utama dalam sistem pembelajaran kontekstual, yaitu: 1 melakukan hubungan yang bermakna making meaningful connections; 2 melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan doing significant work; 3 belajar yang diatur sendiri self-regulated learning; 4 bekerja sama collaborating; 5 berpikir kritis dan kreatif critical and creative thinking; 15 6 mengasuh atau memelihara pribadi peserta didik nurturing the individual; 7 mencapai standar yang tinggi reaching high standards; 8 menggunakan nilai authentik using authentic assessment. The northwest regional education laboratory USA mengidentifikaskan 6 kunci dasar dari pembelajaran kontekstual, yaitu sebagai berikut. 1 Pembelajaran bermakna: pemahaman, relevans dan penilaan pribadi sangat terkait dengan kepentingan peserta didik di dalam mempelajari isi materi pelajaran. 2 Penerapan pengetahuan: adalah kemampuan peserta didik untuk memahami apa yang dipelajari dan diterapkan dalam tatanan kehidupan dan fungsi di masa sekarang atau masa yang akan datang. 3 Berpikir tingkat tinggi: peserta didik diwajibkan untuk memanfaatkan berpikir kritis dan berpikir kreatifnya dalam mengumpulkan data, pemahaman suatu isu dan pemecahan masalah. 4 Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar: isi pembelajaran harus dikaitkan dengan standar lokal, provinsi, nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 5 Reponsif terhadap budaya: guru harus memahami dan menghargai nilai, kepercayaan, dan kebiasan peserta didik, teman, pendidik, dan masyarakat tempat ia mendidik. 6 Penilaian authentic: penggunaan berbagai strategi penilaian misalnya penilaian proyek tugas akhir terstruktur, kegiatan peserta didik, penggunaan 16 portofolio, rubrik, daftar cek, pedoman observasi, dan sebagainya akan merefleksikan hasil belajar sesungguhnya. Nurhadi dan Senduk, 2003: 13-15.

2.1.2.2 Strategi Umum Pembelajaran Kontekstual

Menurut Center of Occupational Research and Development CORD Nurhadi dan Senduk, 2003: 23, ada 5 strategi bagi pendidik dalam rangka penerapan pembelajaran kontekstual, yang disingkat dengan REACT, yaitu: 1 Relating: belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan nyata; 2 Experiencing: belajar ditekankan kepada penggalian penemuan discovery, dan penciptaan invention; 3 Applying: belajar bilamana pengetahuan dipresentasikan di dalam konteks pemanfaatannya; 4 Cooperating: belajar melalui konteks komunikasi interpersonal, pemakaian bersama, dan sebagainya; 5 Transferring: belajar melalui pemanfaatan pengetahuan di dalam situasi dan konteks baru.

2.1.2.3 Tujuh Komponen Utama Pembelajaran Kontekstual

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25