Analisis Reliabilitas Analisis Validitas

65 1 melakukan pembatasan materi yang diujikan; 2 menentukan tipe soal; 3 menentukan jumlah butir soal; 4 menentukan waktu mengerjakan soal; 5 menentukan komposisi atau jenjang soal; 6 menyusun kisi-kisi soal; 7 menulis petunjuk pengerjaan soal, bentuk lembar jawab, kunci jawaban, dan penentuan skor; 8 menulis butir soal; 9 mengujicobakan instrumen; 10 menganalisis uji coba dalam hal validitas, reliabilitas, daya beda, dan taraf kesukaran; 11 memilih item soal yang teruji berdasarkan analisis yang dilakukan.

3.5.3 Analisis Instrumen Penelitian

Instrumen tes yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika materi pokok dimensi tiga dianalisis terlebih dahulu dengan mengukur reliabilitas, validitas, daya beda dan tingkat kesukarannya. Berikut ini akan dipaparkan metode dan hasil analisis instrumen tes pada penelitian ini.

3.5.3.1 Analisis Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Tetapi jika hasilnya berubah-ubah maka dapat 66 dikatakan tidak berarti. Sehingga pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas soal tes bentuk uraian adalah rumus alpha, yaitu: dimana: 11 r = reliabilitas tes secara keseluruhan ∑ 2 i σ = jumlah varians skor tiap-tiap item total 2 σ = varians total Rumus varians butir soal, yaitu: n n 2 2 ∑ ∑ − = χ χ σ , dengan ∑ χ = jumlah butir soal 2 χ ∑ = jumlah kuadrat butir soal n = banyak butir. Rumus varians total, yaitu n n t ∑ ∑ Υ − Υ = 2 2 2 σ , dimana ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − = ∑ total i n n r 2 2 11 1 1 σ σ Arikunto, 2002: 171. 67 ∑ Υ = jumlah skor soal 2 ∑ Υ = jumlah kuadrat skor soal n = banyak butir. Menurut Feldt dalam Mardapi 2002, instrumen tes dinyatakan handal reliabel jika 11 r ≥ 0,7. Dari hasil analisis diperoleh 11 r = 0,752 ≥ 0,7 sehingga instrumen tes dinyatakan reliabel. Akibatnya, ketujuh soal tersebut dipakai semua dalam penelitian ini. Untuk contoh perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 32 halaman 167.

3.5.3.2 Analisis Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. 1 Validitas Tes Untuk mengukur validitas tes sebagai suatu totalitas digunakan pengujian validitas secara logis, dengan mengkonsultasikan kisi-kisi dan butir soal kepada ahli bidang studi dan ahli pengukuran. Validitas logis dilihat dari dua segi yaitu dari segi isi validitas isi dan dari segi susunankonstruksinya validitas konstruksi. a Validitas Isi Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. b Validitas Konstruksi 68 Suatu tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila soal-soalnya mengukur setiap aspek berpikir seperti yang diuraikan dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, maupun indikator yang terdapat dalam kurikulum Surapranata, 2004. 2 Validitas Butir Soal Untuk mengetahui validitas butir soal digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut. [ ] [ ] 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = Y Y N X X N Y X XY N r XY dimana: XY r = koefisien korelasi tiap item, N = banyaknya subjek uji coba, ∑ X = jumlah skor item, ∑ Y = jumlah skor total, ∑ 2 X = jumlah kuadrat skor item, ∑ 2 Y = jumlah kuadrat skor total, ∑ XY = jumlah perkalian skor item dan skor total. Hasil XY r yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan α=5. Jika XY r tabel r maka instrumen tes dikatakan valid Arikunto, 1999:72. Pada penelitian ini, soal yang akan digunakan adalah soal yang valid, sedangkan soal yang tidak valid dihilangkan. Diantara tujuh butir soal uraian yang Arikunto, 2002: 146. 69 diujikan, semuanya mempunyai XY r tabel r sehingga tujuh butir soal tersebut dinyatakan valid. Untuk contoh perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 33 halaman 169.

3.5.3.3 Analisis Daya Pembeda

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25