8
inovatif yang akan menunjang peningkatan kemampuan peserta didik dalam kemampuan matematika, dan agar lebih memperhatikan kemampuan berpikir
kritis para peserta didiknya. 3
Bagi sekolah, pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL dan Problem-Based Learning PBL ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah.
4 Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk
memperoleh pengalaman langsung dalam memilih model pembelajaran matematika yang efektif dan inovatif dalam meningkatkan kemampuan
berpikir kritis.
1.5 Penegasan Istilah
Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan agar tidak terjadi salah penafsiran. Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan antara lain:
1.5. 1 Keefektifan
Keefektifan adalah dapat membawa hasil, berhasil guna tentang usaha, tindakan Tim Penyusun KBBI, 1993: 219. Keefektifan yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah keberhasilan atau ketepatgunaan dari penerapan CTL dan PBL terhadap kemampuan berpikir kritis dalam proses pembelajaran matematika
kelas X SMA Negeri 1 Tegal tahun pelajaran 2007 2008, yang ditunjukan oleh ketuntasan hasil belajar dan rata-rata skor tes kemampuan berpikir kritis yang
diperoleh oleh peserta didik.
9
1.5. 2 Contextual Teaching and Learning CTL
Contextual teaching and learning merupakan konsep belajar dimana guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik
dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari ke
peserta didik. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan dari pada hasil. Departemen Pendidikan nasional, 2002: 1.
Contextual Teaching and Learning CTL dalam penelitian ini bukan sebagai pendekatan pembelajaran melainkan sebagai model pembelajaran yang
dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran berjalan lebih produktif dan bermakna.
1.5. 3 Problem-Based Learning PBL
Pengajaran berbasis masalah Problem-Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu
konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahannya, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep
yang esensial dari materi pelajaran Nurhadi, Burhan Agus, 2004 dalam Priyoananto: 2007. Pembelajaran berbasis masalah dalam penelitian ini adalah
suatu model pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga peserta didik dapat
10
mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah Ward, 2002;
Stepien, dkk.,1993 dalam Wayan dan Sutrisno, 2007. Dalam model PBL, fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih sehingga pembelajar tidak saja
mempelajari konsep-konsep yang berhubungan dengan masalah tetapi juga metode ilmiah untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh sebab itu, pembelajar
tidak saja harus memahami konsep yang relevan dengan masalah yang menjadi pusat perhatian tetapi juga memperoleh pengalaman belajar yang berhubungan
dengan keterampilan menerapkan metode ilmiah dalam pemecahan masalah dan menumbuhkan pola berpikir kritis.
1.5. 4 Kemampuan Berpikir Kritis