7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Kajian Pustaka
Berbagai penelitian dalam bidang menyimak, kususnya menyimak menggunakan media audiovisual dengan berbagai metode dan teknik telah banyak
dilakukan, dan hasilnya menunjukkan terjadi peningkatan. Meskipun demikian, masih tetap menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut, baik penelitian yang
bersifat melengkapi maupun baru. Beberapa penelitian yang dapat dijadikan kajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Pangesti 2005, penelitianya tentang Peningkatan Keterampilan Menyimak Dongeng dengan Media Audiovisual pada Siswa Kelas VII-D SMP N
30 Semarang menguraikan bahwa keterampilan menyimak dongeng mengalami peningkatan pada pratindakan, siklus I, siklus II setelah diterapkan pembelajaran
dengan media audiovisual. Pada sikap atau perilaku siswa juga mengalami perubahan ke arah yang lebih baik, hal ini dapat dilihat dari hasil data nontes yang
berupa observasi. Secara keseluruhan nilai yang diperoleh siswa pada hasil pretes mengalami
peningkatan pada tindakan siklus I. Sebelum dilakukan tindakan, nilai rata-rata menyimak dongeng sebesar 55,7. Pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 11,9
dengan nilai rata-rata 69,6 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 10,1 dengan nilai rata-rata sebesar 79,7. Peningkatan dari pratindakan ke siklus
II adalah 22. Perilaku siswa juga menunjukan peningkatan perubahan ke arah yang lebih positif.
8
Kelebihan penelitian Pangesti adalah peneliti mampu meningkatkan hasil keterampilan menyimak dongeng dan perubahan perilaku dengan menggunakan
media audiovisual, siswa merasa lebih tertarik dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran menyimak dengan media dan metode ini. Media ini dalam
pembelajaran sehari-hari mudah didapatkan dan mudah diterapkan oleh guru. Kelemahan dalam penelitian yang dilakukan Pangesti adalah tidak menggunakan
teknik yang secara jelas mampu mendukung peningkatan pembelajaran menyimak dongeng dengan media ini.
Riskihtiarno 2007 dalam penelitianya tentang Peningkatan Keterampilan Menyimak Dialog Interaktif Siswa Kelas IX SMP Negeri 4 Batang Melalui Media
Audiovisual dengan Teknik Membuat Catatan Atas Bimbingan Guru, menguraikan bahwa keterampilan menyimak dialog interaktif pada siswa kelas
IX-D SMP Negeri 4 Batang mengalami peningkatan pada prasiklus, siklus I, dan siklus II setelah diterapkan pembelajaran dengan media audiovisual dengan teknik
membuat catatan atas bimbingan guru dan adanya perubahan perilaku ke arah yang lebih positif.
Secara keseluruhan nilai yang diperoleh siswa pada hasil prasiklus sebesar 53,3 dengan kategori kurang. Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh siswa
sebesar 67,4 dengan kategori cukup. Sedangkan pada siklus II, hasil yang dicapai sebesar 74,9 atau naik sebesar 10 dengan kategori baik.
Kelebihan penelitian Rizkihtiarno adalah peneliti bisa meningkatkan hasil keterampilan menyimak dialog interaktif dan terjadi perubahan perilaku siswa ke
arah yang lebih positif. Sedangkan kelemahannya adalah terletak pada metode
9
yang digunakan, dimana guru masih terlalu banyak melibatkan diri dalam pembelajaran ini, hal ini kurang melatih kemandirian siswa dalam hal
mengeksplorasikan pikirannya terhadap apa yang mereka simak. Setyamoko 2008 dalam penelitiannya tentang Peningkatan Kemampuan
Mengapresiasi Geguritan Melalui Media Audiovisual Berupa VCD Pada Siswa Kelas VIII-E SMP Negeri I Tulis Batang. Hasil dari penelitian tersebut
memberikan simpulan bahwa penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan efisiensi pengajaran apresiasi geguritan, mencegah dan mengurangi verbalisme
dalam mengajar, serta meningkatkan kesadaran dan penghayatan siswa terhadap apresiasi geguritan. Kelemahan dalam penelitian ini adalah peneliti tidak
menggunakan teknik yang jelas untuk mendukung media yang digunakan dalam pembelajaran.
Berdasarkan kajian pustaka di atas, peneliti akan melengkapi penelitian yang ada namun dengan metode dan pendekatan yang berbeda. Tujan dari kajian
pustaka adalah untuk memberikan pemikiran dan tolok ukur penelitian lebih lanjut sehingga menambah khasanah pengembangan dalam penelitian yang berikutnya.
Ada beberapa hal yang mendasar dan membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Dilihat dari objek yang diteliti pada penelitian
ini adalah keterampilan menyimak wacana percakapan bahasa Jawa, kemudian dari pendekatan dan komponen penelitian yang digunakan, dalam penelitian ini
pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kontekstual dengan menggunakan komponen inquiry, dan menggunakan acara “Ginem Jawi” Cakra
10
Semarang TV dalam bentuk video compact disk sebagai media dalam upaya peningkatan keterampilan menyimak wacana percakapan bahasa Jawa.
Pada penelitian ini peneliti mengkaji masalah bagaimana peningkatan keterampilan menyimak wacana percakapan bahasa Jawa dan bagaimana
perubahan perilaku siswa kelas XI PS II SMA Teuku Umar Semarang setelah mengikuti pembelajaran menyimak wacana percakapan melalui media VCD
“Ginem Jawi” Cakra Semarang TV dengan pendekatan kontekstual komponen inquiry. Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel menyimak wacana
percakapan dan variabel media VCD “Ginem Jawi” dengan pendekatan kontekstual komponen inquiry. Subyek penelitian ini adalah keterampilan
menyimak wacana percakapan siswa kelas XI PS II SMA Teuku Umar Semarang Tahun ajaran 20082009.
2.2 Landasan Teoretis