23
tersebut terdapat tanya jawab dan dialog antara penutur yang satu dengan penutur yang lain. Acara “Ginem Jawi” yang digunakan sebagai media dalam penelitian
ini, hanya beberapa episode saja, yaitu episode yang bertema “Tradisi Sadranan” dan episode yang bertema “Filosofi Serat Tripama”. Ada beberapa kelebihan
mengapa peneliti menggunakan dua tema ini sebagai materi menyimak bagi siswa. Dari kedua tema ini, narasumber yang menyampaikan materi sesuai dengan
bidangnya, bahasa percakapan yang digunakan oleh pewara maupun narasumber relatif lebih mudah untuk dipahami siswa. Dilihat dari tema, “Tradisi Sadranan”
adalah tema yang sudah tidak asing lagi bagi siswa karena upacara Sadranan adalah salah satu budaya Jawa yang hingga saat ini siswa masih dapat melihatnya.
Untuk tema “Filosofi Serat Tri Pama” berhubungan dengan karya sastra dimana hal ini menjadi wawasan baru bagi siswa mengenai karya sastra Jawa. Jadi dua
tema tersebut merepresentasikan tradisi ritual dan karya sastra Jawa.
2.3 Kerangka Berpikir
Menyimak adalah suatu proses kegiatan dari mendengarkan dengan penuh pemahaman untuk memperoleh suatu informasi dan menangkap isi atau pesan
yang disampaikan oleh orang lain melalui ujaran atau bahasa lisan. Begitu juga pembelajaran menyimak wacana percakapan bahasa Jawa seringkali mengalami
hambatan atau masalah, baik itu dari guru yang mengajar maupun dari siswa itu sendiri. Masalah yang ditemukan diantaranya adalah siswa menganggap pelajaran
menyimak bahasa Jawa kurang begitu penting. Selain itu guru dalam menerapkan strategi pembelajaran kurang menarik, pendekatan yang diterapkan guru kurang
sesuai dengan situasi dan kondisi siswa.
24
Untuk dapat mengatasi masalah tersebut, guru dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam menyusun strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa
tertarik terhadap pembelajaran menyimak bahasa Jawa. Diantaranya adalah dengan menggunakan media audiovisual VCD “Ginem Jawi” dengan pendekatan
kontekstual komponen inquiry, karena dengan pendekatan kontekstual ini siswa dapat berkreasi sendiri dan siswa juga langsung dapat menghubungkan materi
simakan dengan kehidupan siswa di masyarakat tanpa harus mengandalkan guru untuk memberikan semua materi kepada siswa. Komponen inquiry dalam
pendekatan kontekstual dimaksudkan agar siswa berpikir dan menemukan sendiri dari materi yang disampaikan oleh guru tanpa harus menghafal semua materi yang
disampaikan, dan agar pembelajaran menyimak lebih menarik, peneliti menggunakan media audiovisual yaitu VCD acara “Ginem Jawi” Cakra Semarang
TV , diharapkan siswa akan lebih antusias dan lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran menyimak mesikpun kondisi fisik siswa lelah pada jam
terakhir. Pembelajaran keterampilan menyimak wacana percakapan melalui media
VCD “Ginem Jawi” dengan pendekatan kontekstual komponen inquiri yang dilakukan peneliti diharapkan dapat mengatasi masalah yang berhubungan dengan
pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Jawa. Dalam pembelajaran dengan pendekatan seperti ini kadang siswa merasa sulit menghubungkan berbagai ide
yang didengar, tetapi masalah ini dapat di atasi dengan cara latihan yang bertahap. Selanjutnya kebiasaan siswa sambil mencatat adalah kebiasaan yang kurang baik
karena dapat mengacaukan konsentrasi, guru hanya menyuruh siswa untuk
25
mencatat hal-hal yang dianggap penting saja. Misalnya kosakata yang sulit dipahami. Agar siswa tidak meremehkan kegiatan menyimak, peneliti
memberikan penjelasan tentang manfaat menyimak.
2.4 Hipotesis Tindakan