30
D. Refleksi
Pada tahap refleksi, peneliti akan melihat hasil dari tahap tindakan dan pengamatan pada siklus I. Dari hasil tersebut jika masih banyak siswa yang
bersikap negatif terhadap proses pembelajaran atau kekurangan seperti yang dijelaskan dalam hasil observasi. Hal ini dapat dijadikan sebagai perbaikan
untuk tindakan pada siklus II. Hasil yang positif dalam siklus I akan dipertahankan dalam siklus II. Dari faktor sikap siswa dalam proses
pembelajaran pada siklus I misalnya, sikap siswa yang meremehkan kegiatan menyimak. Dari hasil evaluasi yang dapat dijadikan refleksi adalah 1
pengungkapan hasil pengamatan peneliti, 2 pengungkapan tindakan yang telah dilakukan oleh siswa, dan 3 pengungkapan tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran. Apabila pada siklus I ditemukan kekurangan-kekurangan atau kesalahan-kesalahan yang dilakukan
oleh siswa dan peneliti, dalam kegiatan menyimak wacana percakapan pada siklus II akan ditindak lanjuti dan dilakukan perbaikan.
3.1.2 Prosedur Tindakan pada Siklus II
Setelah melakukan evaluasi pada siklus I, pada siklus II peneliti menggunakan prosedur tindakan adalah sebagai berikut.
A. Perencanaan
Perencanaan yang akan dilakukan oleh peneliti pada siklus II merupakan perbaikan dan penyempurnaan dari perencanaan pada siklus I.
Dalam tahap perencanaan siklus II ada beberapa hal yang perlu diperhatikan 1 menyusun perbaikan rencana pembelajaran keterampilan menyimak
31
wacana percakapan melalui media VCD acara “Ginem Jawi”, dan 2 menyusun perbaikan instrumen yang berupa data nontes, yaitu lembar
observasi, lembar wawancara, lembar jurnal dan dokumentasi. Instrumen yang berupa tes yaitu soal atau evaluasi esei terbuka beserta penilaianya, dan
3 dalam berkolaborasi peneliti lebih sering berdiskusi dengan guru mata pelajaran bahasa Jawa dan teman sejawat.
B. Tindakan
Tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II adalah tindakan yang merupakan perbaikan dari siklus I, yaitu memperbaiki kesalahan-
kesalahan dan perilaku-perilaku yang menjadi penghambat kegiatan menyimak, mempertimbangkan saran-saran yang diberikan oleh siswa pada
pembelajaran siklus I, dan berusaha memperbaiki proses pembelajaran siklus II. Tindakan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri atas pendahuluan, inti, dan
penutup. 1.
Pendahuluan. Pada tahap pendahuluan, peneliti menanyakan keadaan siswa
mengkondisikan siswa agar siswa siap untuk mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak dengan menanyakan kembali materi yang telah
diberikan peneliti pada pertemuan yang lalu. Peneliti meminta siswa untuk lebih konsentrasi dalam kegiatan menyimak.
2. Inti.
Pada tahap inti siklus II peneliti hanya melakukan perbaikan kegiatan pada siklus I seperti: menjelaskan kembali materi menyimak wacana
32
percakapan dengan teknik inquiry, menerangkan hakikat wacana percakapan, siswa dibentuk dalam beberapa kelompok untuk menyimak wacana
percakapan. Selama kegiatan menyimak siswa sekaligus diminta untuk melakukan observasi. Setelah menyimak siswa diminta untuk membuat
beberapa pertanyaan mengenai pokok-pokok wacana percakapan dari hasil pengamatan dalam kelompoknya kemudian mendiskusikan pertanyaan
tersebut untuk melakukan hipotesis terhadap soal yang akan dikerjakan yaitu mengenai pokok-pokok wacana percakapan, yang kemudian dipresentasikan
didepan kelas. Hasil diskusi dijadikan sebagai data dari hasil simakan. Siswa diminta untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru, kegiatan ini
merupakan penyimpulan dari hasil mereka menyimak wacana percakapan. 3.
Penutup. Pada tahap ini, peneliti bersama siswa mengadakan refleksi terhadap
pembelajaran keterampilan menyimak wacana percakapan. Siswa diminta untuk mengisi lembar jurnal yang telah dipersiapkan oleh peneliti, yang berisi
mengenai tanggapan, kesan, dan saran terhadap pembelajaran hari itu. C.
Observasi Observasi atau Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II
adalah mengamati perubahan tindakan dan sikap siswa pada proses pembelajaran berlangsung dengan membuat catatan penting yang dapat
digunakan sebagai data. Pengamatan dilakukan terhadap siswa yang daya menyimaknya rendah dan siswa yang daya menyimaknya tinggi pada siklus I,
yaitu pengamatan melalui observasi langsung, wawancara langsung dengan
33
siswa tersebut dan melalui jurnal guru dan siswa bertujuan agar kelemahan atau hambatan yang terjadi pada siklus I tidak terjadi pada siklus II.
D. Refleksi
Refleksi pada siklus II ini bertujuan untuk mencari simpulan dari tindakan sikap siswa dan pelaksanaan kegiatan yang terjadi selama pembelajaran siklus
II. Pada bagian ini diharapkan peneliti dapat mengetahui jawaban tentang peningkatan dan perubahan perilaku siswa terhadap pembelajaran keterampilan
menyimak wacana percakapan melalui media VCD “Ginem Jawi” dengan pendekatan kontekstual komponen inquiry.
3.2 Subjek Penelitian