14 dimulai dengan tujuan, yang diasumsikan sebagai nilai. Menurut
Lavengeld dalam Dwi siswoyo, dkk, 2011: 26 mengemukakan ada enam macam tujuan pendidikan, yaitu 1 tujuan umum, total atau
akhir, 2 tujuan khusus, 3 tujuan lengkap, 4 tujuan sementara, 5 tujuan intermedier, dan 6 tujuan insidental.
Sementara itu tujuan pendidikan luar sekolah, sebagaimana digariskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun 1991 Mustofa
Kamil, 2012: 32-33 adalah: a
Melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan
martabat serta mutu kehidupannya. b
Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental yang diperlakukan untuk
mengembangkan diri,
bekerja mencari
nafkah, atau
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. c
Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah
Sementara itu,
Hamijoyo Mustofa
Kamil, 2012:
33 mengemukakan bahwa tujuan pendidikan luar sekolah adalah untuk
memecahkan masalah-masalah keterlantaran pendidikan, baik bagi mereka yang belum pernah sekolah maupun yang gagal sekolah drop
out, serta memberikan bekal sikap, keterampilan, dan pengetahuan praktis yang relevan dengan kebutuhan kehidupannya.
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai tujuan pendidikan luar sekolah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan luar
sekolah adalah untuk memecahkan masalah-masalah keterlantaran pendidikan dengan memberikan bekal sikap, keterampilan dan
15 pengetahuan yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan formal
guna memperbaiki taraf kehidupannya.
c. Jenis Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan luar sekolah adalah semua kegiatan pendidikan di luar sistem persekolahan yang berfungsi untuk memberikan bekal-bekal
kehidupan bagi peserta didik guna meningkatkan taraf hidup serta mewujudkan kesejahteraan sosial.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2012: 14 mengelompokkan pendidikan nonformal meliputi
pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan
keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik.
1 Pendidikan Kecakapan Hidup
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2012: 46 menyatakan bahwa pendidikan
kecakapan hidup life skills adalah pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual, dan
kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha sendiri.
2 Pendidikan Anak Usia Dini
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2012: 4 menyatakan bahwa pendidikan anak
16 usia dini adalah, suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
3 Pendidikan Kepemudaan
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2012: 46 menyatakan bahwa, pendidikan
kepemudaan adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan kader pemimpin bangsa, seperti organisasi
pemuda, pendidikan kepanduan kepramukaan, keolahragaan, palang merah, pelatihan, kepemimpinan, pecinta alam, serta
kewirausahaan.
4 Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2012: 46 menyatakan pendidikan kesetaraan
adalah pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan umum setara SD MI, SMPMTs, dan SMAMA yang mencakup
program paket A, paket B, dan paket C.
5 Pendidikan Keterampilan dan Pelatihan Kerja
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2012: 46 menyatakan bahwa pendidikan dan
pelatihan kerja dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan