Jenis Data Metode pengumpulan data Profil Coca-Cola.

sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu, yaitu dengan kriteria bahwa siswasiswi yang dijadikan sampel adalah orang yang telah melakukan pembelian terhadap produk Coca-Cola. Untuk teknik pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Slovin Umar 2008:78 sebagai berikut: Dimana : n = Jumlah sampel N = Ukuran populasi e = Batas kesalahan Dengan demikian, jumlah sampel yang diperoleh adalah : � = 3,017 1 + 3,0170,5 2 = 3,017 755,25 = 99,9 Pada penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 100 orang dengan kriteria SiswaSiswi SMU Kecamatan Tanjung Rejo Medan .

3.7 Jenis Data

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian melalui kuesioner dan wawancara terstruktur kepada responden. b. Data Sekunder, Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi yang dapat menjadi referensi pendukung yaitu berupa buku, internet. Universitas Sumatera Utara

3.8 Metode pengumpulan data

a. Kuesioner Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan tertulis untuk diisi responden. b. Studi Dokumentasi Mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam- macam buku, jurnal-jurnal ilmiah, majalah, internet yang menjadi bahan referensi pendukung yang berkaitan dengan penelitian yang memberikan landasan bagi perumusan hipotesis, penyusunan kuesioner, dan pembahasan teoritis. c. Pengamatan Observasi Mengumpulkan data yang dilakukan dengan meninjau dan mengamati secara langsung sejauh mana produk minuman ringan Coca-Cola dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.

3.9 Uji validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk mendapatkan data yang valid. Valid diartikan bahwa instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono 2008: 172. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuestioner adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan tersebut valid 2. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid. 3. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation. Uji Validitas kuestioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS versi 16. Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Brand Awareness Kesadaran Merek No Pernyataan Corrected Item Total Correlation Keterangan 1. Coca–cola minuman ringan pertama yang muncul saat ingin membeli minuman ringan. 0.642 Valid 2. Coca–cola adalah produk minuman ringan yang sudah sangat terkenal dikalangan umum. 0.655 Valid 3. Saya mengingat dengan baik logo dari produk minuman Coca–cola 0.548 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2013 data diolah Berdasarkan Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel Brand Awareness Kesadaran Merek memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel Brand Awareness Kesadaran Merek yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Perceived Quality Persepsi Kualitas No Pernyataan Corrected Item Total Correlation Keterangan 1. Kualitas produk minuman ringan Coca–cola baik. 0.597 Valid 2. Produk minuman Coca–cola aman dikonsumsi. 0.399 Valid Universitas Sumatera Utara 3. Produk minuman Coca–cola sesuai dengan kebutuhan. 0.479 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2013 data diolah Berdasarkan Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel Perceived Quality Persepsi Kualitas memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel Perceived Quality Persepsi Kualitas yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Brand Associaton Asosiasi Merek No Pernyataan Corrected Item Total Correlation Keterangan 1. Rasa dari minuman ringan Coca– Cola menyegarkan. 0.804 Valid 2. Setelah makan adalah waktu yang tepat mengkonsumsi Coca–cola. 0.757 Valid 3. Seluruh dunia sudah kenal dengan merek Coca–Cola. 0.715 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2013 data diolah Berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel Brand Association Asosiasi Merek memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel Brand Association Asosiasi Merek yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Brand Loyalty Loyalitas Merek No Pernyataan Corrected Item Total Correlation Keterangan 1. Berkomitmen akan tetap mengkonsumi produk minuman ringan Coca–cola 0.923 Valid 2. Merekomendasikan merek minuman Coca–cola kepada orang lain. 0.878 Valid 3. Terbiasa mengkonsumsi Coca–cola. 0.873 Valid 4. Merasa puas terhadap merek minuman Coca–cola. 0.822 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2013 data diolah Berdasarkan Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel Brand Loyalty Loyatitas Merek memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel Brand Loyalty Loyatitas Merek yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian Konsumen No Pernyataan Corrected Item Total Correlation Keterangan 1. Yakin memilih Coca–cola sebagai pilihan pertama ketika memutuskan untuk membeli produk minuman Coca–cola. 0.935 Valid 2. Bila harga dari Coca–cola naik, tetap akan membeli Coca–cola. 0.930 Valid 3. Saat ada merek lain dari produk 0.952 Valid Universitas Sumatera Utara minuman ringan, tetap akan memilih Coca–cola. Sumber : Hasil Penelitian, 2013 data diolah Berdasarkan Tabel 3.7 dapat dilihat bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel Keputusan Pembelian Konsumen memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel Keputusan Pembelian Konsumen yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dan stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran realibilitas dilakukan dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja dan uji statistik yang digunakan dan dipakai adalah Cronbach Alpha. Dimana suatu variabel dikatakan relibel jika memberikan nilai Cronchbach Alfa 0,60 Ghozali, 2003. Berdasarkan output diperoleh koefisien realibilitas tinggi 0,60, maka variabel – variabel yang digunakan adalah reliable. Tabel 3.8 Reliability Statistics Brand Awareness Cronbachs Alpha N of Items .734 3 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 3.8 dapat diketahui bahwa hasil pengujian reliabilitas jawaban responden pada penelitian Brand Awareness ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,734. Nilai yang dihasilkan 0,06 sehingga dapat disimpulkan konstruk pernyataan adalah reliable untuk digunakan dalam penelitian. Tabel 3.9 Reliability Statistics Perceived Quality Cronbachs Alpha N of Items .632 3 Dari Tabel 3.9 dapat diketahui bahwa hasil pengujian reliabilitas jawaban responden pada penelitian Perceived Quality ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,632. Nilai yang dihasilkan 0,06 sehingga dapat disimpulkan konstruk pernyataan adalah reliable untuk digunakan dalam penelitian. Tabel 3.10 Reliability Statistics Brand Association Cronbachs Alpha N of Items .762 3 Dari Tabel 3.10 dapat diketahui bahwa hasil pengujian reliabilitas jawaban responden pada penelitian Brand Association ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,762. Nilai yang dihasilkan 0,06 sehingga dapat disimpulkan konstruk pernyataan adalah reliable untuk digunakan dalam penelitian. Tabel 3.11 Reliability Statistics Brand Loyalty Cronbachs Alpha N of Items Universitas Sumatera Utara Reliability Statistics Brand Loyalty Cronbachs Alpha N of Items .859 4 Dari Tabel 3.11 dapat diketahui bahwa hasil pengujian reliabilitas jawaban responden pada penelitian Brand Loyalty ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,859. Nilai yang dihasilkan 0,06 sehingga dapat disimpulkan konstruk pernyataan adalah reliable untuk digunakan dalam penelitian Tabel 3.12 Reliability Statistics Keputusan Pembelian Cronbachs Alpha N of Items .904 3 Dari Tabel 3.12 dapat diketahui bahwa hasil pengujian reliabilitas jawaban responden pada penelitian Keputusan pembelian menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,904. Nilai yang dihasilkan 0,06 sehingga dapat disimpulkan konstruk pernyataan adalah reliable untuk digunakan dalam penelitian.

3.10 Teknik Analisis

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data. Metode ini memberikan gambaran yang jelas mengenai mahasiswa tentang pengaruh kesadaran merek X 1 , asosiasi merek X 2 , persepsi kualitas X 3 , loyalitas merek X4 yang mempengaruhi keputusan pembelian pada produk minuman ringan Coca-Cola pada SiswaSiswi SMU Kecamatan Tanjung Rejo Medan Y. Universitas Sumatera Utara

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data Pengujian ini dilakukan untuk melihat model regresi, apakah variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak. 2. Uji Heteroskedastisitas Digunakan untuk menguji model regresi apakah terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedasitas, dan jika varian berbeda disebut heteroskedasitas. Model yang paling baik apabila tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinieritas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, jika terdapat terdapat korelasi antara variabel bebas maka dapat dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinieritas menggunakan kriteria Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan: 1. Bila VIF 5 terdapat masalah multikolinieritas yang serius. 2. Bila VIF 5 tidak terdapat masalah multikolinieritas yang serius. Universitas Sumatera Utara

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruhhubungan variabel bebas kesadaran merek X 1 , asosiasi merek X 2 , persepsi kualitas X 3 loyalitas merek X 4 dan variabel terikat keputusan pembelian pada produk minuman ringan Coca-Cola pada SiswaSiswi SMU Kecamatan Tanjung Rejo Medan Y. Agar hasil penelitian lebih terarah dan teruji maka peneliti menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.00. Perhitungan Persamaan Regresi Linear Berganda: Y= a + b1x1 + b2x2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Keterangan: a = Konstanta X 1 = Faktor Kesadaran Merek X 2 = Faktor Asosiasi Merek X 3 = Faktor Persepsi Kualitas X 4 = Faktor Loyalitas Merek Y = Keputusan Pembelian pada produk minuman ringan Coca- Cola pada SiswaSiswi SMU Kecamatan Tanjung Rejo Medan Y b1…b4 = Koefisien regresi. e = Nilai error atau nilai sisa residual

3.10.4 Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R 2 semakin mengecil mendekat nol, maka dapat Universitas Sumatera Utara dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

3.10.5 Uji Hipotesis

A. Uji Signifikansi Simultan Uji-F Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 ,b 2 ,b 3, b 4 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H : b 1 ,b 2 ,b 3, b 4 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5. B. Uji Signifikansi Parsial Uji-T Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. H ; b 1 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. H a : b 1 ≠ 0 Universitas Sumatera Utara Artinya secara pasrial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Coca-Cola.

Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, America Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup caramel yang kemudian dikenal sebagai Coca–cola. Frank M. Robinson adalah sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca–Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan akhirnya lahirlah logo paling terkenal di dunia. Coca-Cola adalah minuman ringan berkarbonasi yang dijual di toko, restoran dan mesin penjaja di lebih dari 200 negara. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-Cola Company asal Atlanta, Georgia, dan sering disebut Coke saja merek dagang terdaftar The Coca-Cola Company di America Serikat sejak 27 Maret 1944. Awalnya ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh John Pemberton, dan akhirnya dibeli oleh pebisnis Asa Griggs Candler yang taktik pemasarannya Universitas Sumatera Utara berhasil membuat Coke mendominasi pasar minuman ringan dunia sepanjang abad ke-20. Asa Griggs Candler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca- Cola. Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan, dan jam dipakai untuk memasyarakatkan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan. Upaya mengiklankan merek Coca- Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan membeli Coca-Cola dengan kata berikut : “Mintalah Coca- Cola sesuai namanya secara lengkap ; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk lain”. Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun ini juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar. Perusahaan ini memproduksi konsentrat yang kemudian dijual ke pabrik Coca-Cola berlisensi dunia. Pabrik botol yang memegang kontrak eksklusif dengan perusahaan ini memproduksi produk akhir dalam bentuk kaleng dan botol dari konsentrat tersebut, dicampur dengan air yang telah disaring dan pemanis. pabrik-pabrik tersebut kemudian menjual, mendistribusikan, dan memasarkan Coca-Cola ke toko-toko eceran dan mesin penjaja. Coca-cola Enterprises adalah contoh pabrik Coca-Cola yang merupakan pabrik Coca-Cola terbesar di America Universitas Sumatera Utara Utara dan Eropa Barat. The Coca-Cola Company juga menjual konsentrat untuk air air mancur soda di sejumlah restoran besar dan distributor jasa makanan. Menurut Interbrand pada tahun 2011, Coca-Cola adalah merek terkenal didunia. Adapun jenis-jenis Coca-Cola yang sudah diperkenalkan adalah new coke, diet coke, Coca-Cola C2, Coca-Cola Zero, Cherry Coke, Vanilla Coke, Coca-Cola with Lime dan Raspberry Coke. The Coca-Cola Company juga pernah mengeluarkan minuman cola lain dengan merek Coke, yang paling umum adalah Diet Coke, kemudian Caffein-Free Coca-Cola, Diet Coke Caffein-Free, Coca- Cola Cherry, dan beberapa versi khusus berperisa lemon, jeruk nipis, atau kopi. Di Indonesia, Coca-Cola pertama kali hadir sekitar tahun 1927, ketika Netherland Indische Mineral Water Fabrieck Pabrik Air Mineral Hindia Belanda membotolkan untuk pertama kalinya di Jakarta. Produksi Coca-Cola lumpuh pada jaman penjajahan Jepang 1942-1945 tetapi tepat setelah kemerdekaan Republik Indonesia pabrik tersebut beroperasi dibawah nama The Indonesia Botteling Ltd Nv IBL dengan status perusahaan nasional. Pada tahun 1971, dengan pertambahan mitra usaha dan modal didirikannya pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia dengan nama baru PT. The Jaya Beverages Bottling Company. Tercatat sampai saat ini 11 pabrik Coca-Cola beroperasi di berbagai propinsi di Indonesia, berturut-turut berdasarkan tahun pendiriannya adalah Jakarta 1971, Medan 1973, Surabaya 1976, Semarang 1976, Ujung Pandang 1981, Bandung 1983, Padang 1985, Bali 1985, Manado 1985, Banjarmasin 1981, dan Lampung 1995. Pada tahun 2000 tiga perusahaan baru Coca-Cola di Indonesia didirikan, yaitu PT. Coca-Cola Bottling Indonesia CCBI, PT. Coca-Cola Amatil Universitas Sumatera Utara Indonesia, dan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia CCDI. Di Indonesia, Coca-Cola diproduksi oleh PT. Coca-Cola Bottling Indonesia terdapat 3 versi, yaitu: 1. Coca-Cola, minuman berkarbonasi rasa kola 2. Diet Coke, versi diet dari Coca-Cola 3. Coca-Cola Zero, versi tanpa kalori dari Coca-Cola Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh PT. Coca-Cola Amatil Indonesia diproduksi langsung di Indonesia. Produk berasal dari bahan baku pilihan berkualitas tinggi dan diproses melalui beberapa tahap, yaitu : a. Penyiapan bahan b. Pencampuran c. Pencucian d. Pengisian e. Penutupan f. Pengkodean g. Pemeriksaan h. Pengemasan i. Pengangkutan Produk Coca-Cola didistribusikan melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut diangkut oleh truk berukuran besar kemudian didistribusikan ke pedagang-pedagang eceran dengan kendaraan yang lebih kecil. Diperkirakan lebih dari 80 produk-produk Coca- Cola dijual melalui para pengecer dan grosir, dimana 90 diantaranya berasal Universitas Sumatera Utara dari kategori pengusaha usaha kecil, dan mereka memperkerjakan kurang dari 5 karyawan dengan omset penjualan pertahun kurang dari Rp. 1 Milyar. Selain bertindak sebagai produsen dan distributor, perusahaan PT. Coca- Cola Amatil Indonesia memasarkan dan menjual produk Coca-Cola melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia, memastikan bahwa produknya selalu tersedia dimana saja, dan kapan saja. Saluran penjualannya terdiri dari Foodstores supermarket dan minimarket diseluruh Indonesia dan General Trade outlet tradisional. Dengan terbatasnya sumber daya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu, sekaligus berkomitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas disektor informal, Coca- Cola Amatil Indonesia juga terdorong untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung Indirect Distribution berbasis usaha kecil dan Menengah UKM melalui Manage Third Party MTP model di Indonesia. Sementara melalui saluran Modern Immediate Consumption MIC, Coca-Cola Amatil Indonesia bekerjasama dengan berbagai hotel, restoran, dan kafe ternama untuk memberikan penawaran menarik kepada para konsumen.

4.2 Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekuitas Merek dan Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek Samsung di Kota Medan

13 129 145

Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Minuman Ringan Coca-Cola Pada Siswa/Siswi Smu Kecamatan Tanjung Rejo Medan

1 75 146

Analisis Pengaruh Strategi Merek Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Minuman Pocari Sweat Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2 53 100

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel Flash di Grapari Selecta Medan

6 102 217

Pengaruh Ekuitas Merek Produk Minuman Coca-Cola Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Cafe Alumni ‘FEMI’ Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.

1 54 94

Pengaruh Ekuitas Merek Minuman Berkarbonasi Merek Fanta Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan

0 37 125

Pengaruh Kualitas Produk Dan Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Tas Skateboard Merek Bears Di CV. Cipta Busana Esa Bandung

1 15 1

Pengaruh Ekuitas Merek dan Motivasi Pembelian Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Jaket Merek Airplane Di Distro Airplane System Bandung

0 8 1

Pengaruh Kualitas Produk Dan Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Pakaian Muslim Wanita Merek Zoya Di Bandung Indah Plaza

0 5 1

Pengaruh Ekuitas Merek dan Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek Samsung di Kota Medan

0 0 11