Jenis Data Informan Penelitian

G. Jenis Data

Menurut Lofland dan Lofland dalam moleong 2002 : 157 penelitian yang dilakukan untuk menjawab permasalahan -permasalahan penelitian dapat menggunakan 2 dua jenis data yaitu : 1. Data Primer Yaitu data-data informasi yang diperoleh secara langsung dari informan pada saat dilakukannya penelitian. Dalam penelitian ini, data primer dapat diperoleh melalui : a. Pengamatan observasi b. Wawancara Kedua hal tersebut dilakukan peneliti di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah Rusun Penjaringansari III . 2. Data Sekunder Yaitu data-data berupa dokumen-dokumen, laporan-laporan dan arsip-arsip yang ada relevansinya dengan penelitian tersebut.

H. Informan Penelitian

Informan penelitian menurut Bungin 2007 : 77 adalah subyek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian. Cara memperoleh informan penelitian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui : 1. Snowbolling sampling Cara Snowbolling sampling digunakan apabila peneliti tak tahu siapa yang memahami informasi objek penelitian, karena itu ia harus melakukan langkah- langkah sebagai berikut : a. Peneliti ketika memulai melakukan penelitian dan pengumpulan informasi, ia berupaya menemukan gatekeeper, yaitu siapa pun orang yang pertama dapat menerima di lokasi objek penelitian yang dapat memberi petunjuk tentang siapa yang dapat diwawancarai atau diobservasi dalam rangka memperoleh informasi tentang objek penelitian. b. Gatekeeper bisa pula sekaligus menjadi orang pertama yang diwawancarai, namun kadang gatekeeper menunjuk orang lain yang lebih paham tentang objek penelitian. c. Setelah wawancara pertama berakhir, peneliti meminta informan menunjuk orang lain berikutnya yang dapat diwawancarai untuk melengkapi informasi yang sudah diperolehnya. d. Terus-menerus setiap habis wawancara peneliti meminta informan menunjuk informan lain yang dapat diwawancarai pada waktu lain. 2. Key person Key person digunakan apabila sudah memahami informasi awal tentang objek penelitian maupun informan penelitian, sehingga ia membutuhkan key person untuk memulai melakukan wawancara atau observasi.

I. Analisis Data

Menurut Sugiyono 2005 : 85, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara catatan laporan, dan dokumen, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melkuakan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka setelah data terkumpul, proses selanjutnya adalah menyederhanakan data yang diproleh kedalam bentuk yang mudah dibaca, dipahami, dan diinterpretasikan yang pada hakekatnya merupakan upaya mencari jawaban atas permasalahan yang ada sesuai dengan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Karena itulah data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisa secara kualitatif, artinya dari data yang ada dianalisa serinci mungkin dengan jalan mengabstraksikan secara teliti setiap informasi yang diperoleh di lapangan, sehingga diharapkan dapat diperoleh kesimpulan yang memdai. Menurut Miles dan Huberman 1992 : 16 teknik analisis data kualitatif meliputi tiga unsur alur kegiatan sebagai sesuatu yang terjadi pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar untuk membangun suatu analisis, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan verifikasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dengan menggunakan model interaktif interactif model of analysis yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman 1992 : 15-21. Dalam model ini terdapat tiga komponen analisis, yaitu sebagai berikut : a. Reduksi Data Reduksi Data diartikan sebagai proses pemilihan, perumusan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisa menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu hingga kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverifikasi. Data yang diproleh dari lokasi penelitian atau data di lapangan dalam uraian yang jelas dan lengkap, yang nantinya akan direduksi, dirangkai, difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan penelitian kemudian dicari tema atau pola melalui proses penyuntingan, pemberian kode dan pembuatan tabel. b. Penyajian Data Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang telah tersusun secara terpadu dan sudah dipahami yang member kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan mengambil tindakan. c. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi Penarikan kesimpulan dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian sejak peneliti memasuki lokasi penelitian dan proses pengumpulan data langsung, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari pola, tema, hubungan, persamaan, dan hal-hal yang sering timbul yang dituangkan dalam kesimpulan. Proses analisis data secara interaktif ini dapat disajikan dalam bentuk skema sebagai berikut : Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data : Model Interaktif sumber : Miles dan Huberman 1992 : 20 Berdasarkan hal tersebut di atas, dijelaskan bahwa data yang diperoleh di lapangan tidak dibuktikan dengan angka-angka, tetapi berisikan uraian-uraian sehingga menggambarkan hasil yang sesuai dengan data yang telah di analisa dan kemudian di interpretasikan. Masalah yang dihadapi diuraikan dengan berpatokan pada teori-teori serta temuan yang diperoleh pada saat penelitian tersebut, kemudian dicarikan kesimpulan dan jalan pemecahannya.

J. Keabsahan Data