Proses analisis data secara interaktif ini dapat disajikan dalam bentuk skema sebagai berikut :
Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data : Model Interaktif
sumber :
Miles dan Huberman 1992 : 20
Berdasarkan hal tersebut di atas, dijelaskan bahwa data yang diperoleh di lapangan tidak dibuktikan dengan angka-angka, tetapi berisikan uraian-uraian
sehingga menggambarkan hasil yang sesuai dengan data yang telah di analisa dan kemudian di interpretasikan. Masalah yang dihadapi diuraikan dengan berpatokan
pada teori-teori serta temuan yang diperoleh pada saat penelitian tersebut, kemudian dicarikan kesimpulan dan jalan pemecahannya.
J. Keabsahan Data
Menurut Moleong 2007 : 324, untuk menetapkan keabsahan trustworthiness data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik
pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada 4 empat kriteria yang digunakan, yaitu :
Pengumpulan Data
Reduksi Data Penyajian Data
Kesimpulan dan Verifikasi
1. Derajat Kepercayaan Credibility
Penerapan kriterium derajat kepercayaan kredibilitas pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari non kualitatif. Kriterium ini
berfungsi untuk melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai dan, mempetunjukkan derajat
kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataaan ganda yang sedang diteliti.
2. Keteralihan transferality
Keteralihan sebagai persoalan empiris bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan penglihan tersebut seorang
peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks dengan demikian peneliti bertanggung jawab untuk
menyediakan data deskriptif secukupnya jika ia ingin membuat keputusan tentang pengalihan tersebut. Untuk keperluan itu peneliti harus melakukan
penelitian kecil untuk memastikan usaha memverifikasi tersebut. 3.
Kebergantungan dependability Kebergantungan merupakan substitusi istulah reliabilitas dalam penelitian
yang nonkualitatif. Pada cara nonkualitatif yaitu dengan diadakan pengulangan studi dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya secara
esensial sama maka dikatakan reliabilitas ditunjukkan dengan jalan mengadakan replikasi studi. Jika dua atau beberapa kali diadakan
pengulangan suatu studi dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama, dikatakan reliabilitasnya tercapai. Hal ini benar sama dengan
alamiah yang mengandalkan orang sebagai instrument. Mungkin karena kelebihan, atau karena keterbatasan mengingat sehingga membuat kesalahan-
kesalahan. Namun, kekeliruan yang dibuat orang demikian jelas tidak mengubah keutuhan kenyataan yang distudi. Konsep kebergantungan lebih
luas daripada reliabilitas. Hal tersebut disebabkan oleh peninjauannya dari segi bahwa konsep itu memperhitungkan segala-galanya, yaitu yang ada pada
reliabilitas itu sendiri ditambah faktor-faktor lainnya yang bersangkutan. 4.
Kepastian confirmability Kepastian berasal dari konsep objektivitas menurut nonkualitatif.
Nonkualitatif menetapkan objektivitas dari segi kesepakatan antar subjek. Disini pemastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak bergantung pada
persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan penemuan seseorang. Dapatlah dikatakan bahwa pengalaman seseorang itu subjektif
sedangkan jika disepakati oleh beberapa orang atau banyak orang, barulah dapat dikatakan objektif. Hal itu digali dari pengertian bahwa jika sesuatu itu
objektif, berarti dapat dipercaya, faktual dan dapat dipastikan . Berdasarkan hal tersebut diatas, jelaslah bahwa data yang diperoleh di
lapangan tidak dibuktikan dengan angka-angka tetapi berisikan uraian-uraian sahingga menggambarkan hasil yang sesuai dengan data yang telah dianalisa
kemudian diinterpertasikan. Masalah yang dihadapi diuraikan dengan berpatokan pada teori-teori serta temuan yang diperoleh pada saat penelitian tersebut,
kemudian dicarikan kesimpulan dan jalan pemecahannya.
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN